Rabu, 16 November 2011

Message Engineering untuk 2014


Message Engineering untuk 2014

Andrik Purwasito, GURU BESAR MANAJEMEN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA, DEPKOM UNS SURAKARTA
Sumber : KORAN TEMPO, 16 November 2011



Penguasaan media massa menjadi bagian penting pusat-pusat kekuasaan, yang notabene adalah partai politik. Di Prancis, partaipartai berpengaruh berafiliasi dengan media. Hal ini bisa dilihat dari isi media, partai sosialis bersama Le Monde (sayap kiri), dan partai demokrat dengan Le Figaro (sayap kanan, konservatif), sedangkan partai komunis menggunakan Liberation. Mengapa media? Karena siapa yang menguasai media, mereka menguasai opini publik. Barangsiapa menguasai opini publik, mereka akan menguasai masyarakat.

Media massa adalah urat nadi yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Dengan
demikian, media massa menjadi kunci hidup dan berkembangnya peradaban. Tanpa media massa, orang jarang punya kesempatan memperoleh informasi, sulit memperoleh hiburan yang murah, sulit mengkomunikasikan gagasan kepada pihak
lain.Tanpa komunikasi, orang akan teralienasi dari kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.Tanpa komunikasi, kekuasaan akan menjadi lebih sulit diraih. Kekuasaan kini sangat bergantung pada media massa, dan kekuasaan hanya dapat diraih dengan proses komunikasi.

Message Engineering

Partai politik yang menguasai media akan mampu meraih kekuasaan. Melalui media, partai politik dapat menyampaikan pesan yang cepat, murah, dan mudah dipahami oleh publik.Komunikasilah yang membangun kekuasaan itu. Sebab, komunikasi mampu menyatukan perbedaan, mampu mendamaikan peperangan, mampu menciptakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama secara revolusioner. Siapa yang akan merebut peruntungan pada 2014 untuk menguasai rakyat,wajib hukumnya menguasai sarana komunikasi: apakah media tradisional, media lokal,media nasional, serta media cetak dan elektronik.

Kita tahu bahwa politikus dan pengusaha media di Indonesia sudah mempersiapkan diri. Misalnya politikus kawakan Surya Paloh dengan Metro TV dan Media Indonesia,
yang mulai meniti Pemilu 2014 melalui Partai Nasional Demokrat.Tidak hanya itu, terdengar kabar bahwa ia juga berusaha bekerja sama dengan MNC Group, yang dimotori Hary Tanoesoedibjo, dengan RCTI, MNC TV, dan Global TV, serta jaringan radio dan media online lainnya. Politikus Partai Golkar, Aburizal Bakrie, juga bersama ANTV dan TV One-nya serta media online Vivanews, sudah berada pada strategi guna pemenangan Pemilu 2014.

Menguasai media belum cukup, karena masih harus dipenuhi syarat lain, yaitu sejauh mana politikus itu mampu merekayasa pesan melalui teknik message engineering
(rancang bangun pesan), sehingga mampu menghasilkan rancang bangun pesan dengan tujuan tertentu.Waktu dua tahun bisa terlalu pendek buat merancang bangun pesan bagi pemenangan pemilu, tetapi bisa menjadi waktu yang cukup panjang untuk
menyusun pesan yang menyihir. Semua bergantung pada bagaimana message engineering memperkuat keyakinan publik dan bahkan mengubah perilaku untuk beralih kepada apa yang kita tawarkan.

Hak Kebebasan

“Sihir”yang harus dikerjakan oleh tim kreatif adalah message engineering yang bertumpu pada hak kebebasan masyarakat sebagai hak asasi manusia. Penghormatan
kepada hak asasi manusia harus dijelaskan sebagai suatu sarana kemajuan bangsa.
Tanpa dibukanya keran kebebasan masyarakat untuk berpendapat dan berekspresi, hak berkumpul dan berserikat, maka masyarakat berada di bawah kondisi tidak normal, tertekan, apatis, kehilangan kepercayaan diri, dan inferior.

Undang-Undang Dasar 1945 memberikan suatu tempat yang layak bagi setiap orang untuk menjalankan segala aktivitas secara bebas, tanpa rasa takut, karena semua
aktivitas dilindungi oleh undang-undang. Declaration Francaise, pasal 11, menulis,“ La libre communication de ses penses et de ses opinions est un des droits les plus recieux de l’homme.Tout citoyen peut donc parler, ecrir, imprimer librement, sauf a reprondre e l’abus de cette liberte dans le cas determines par la lois.”Artinya, setiap negara yang menempatkan kebebasan bagi warganya untuk mengkomunikasikan gagasan dan opininya dianggap sebagai suatu aturan yang sangat menghormati harkat hidup kemanusiaan. Artinya, semua warga negara memperoleh kebebasan untuk berbicara, menulis, dan mencetak, terkecuali dalam beberapa hal adanya pembatasan yang diatur dalam undang-undang.

Dengan meng-engineering kebebasan, sebagai spirit kemajuan, berarti melakukan edukasi terhadap masyarakat sekaligus membangun kepercayaan diri dan identitas. Media massa, media tradisional, media baru berisi tentang spirit kebebasan sebagai landasan dasar bagi pemenangan Pemilu 2014. Meng-engineering isi media melalui hak asasi manusia sudah on the track dengan Pancasila, karena penghormatan terhadap kebebasan itulah yang menyebabkan masyarakat kritis dan terbuka menentukan pilihannya.

Media Massa

Bagaimana rancang bangun pesan yang mengarah pada pemenangan pemilu selain merekayasa pesan? Politikus harus memahami rambu-rambu wajib, seperti  undang-undang penyiaran dan undang-undang pers, serta peraturan KPI tentang pedoman
perilaku penyiaran dan standar program siaran.Kedua, menguasai tahapan dalam
membangun sihir permanen, mulai pengenalan diri, memamerkan program yang menarik rakyat, membangun empati melalui perasaan senasib seperjuangan, membangun minat rakyat mengikutinya karena merasa mendapatkan imbalan dan berkah hidup yang lebih baik, membimbing mereka agar mempunyai kesempatan untuk
memutuskan secara sukarela, hingga kemudian menjadi “loyalis”yang siap berjuang tanpa pamrih.

Pesan yang mudah diterima rakyat sangat bergantung pada berbagai faktor, seperti
materi pesan, kesungguhan, kepercayaan, ruang dan waktu, imbalan yang diterima oleh target sasaran, implementasi solidaritas sosial, serta kesetiakawanan yang
dirasakan oleh target sasaran.“Sihir”yang nyata adalah suatu ketertundukan yang membuat seseorang atau kelompok secara sukarela mau menggabungkan diri dalam
ikatan kebersamaan.

Sebaliknya, penguasaan media massa menjadi kontraproduktif apabila rancang bangun pesan disusun berdasarkan motif popularitas pribadi, berdasarkan ajakan yang tidak masuk akal, tidak nyata, atau hanya membangun mimpi-mimpi, dan kredibilitas komunikator yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara moral, etika, dan intelektual. Selain itu, pesan kontraproduktif cepat mengubah simpati menjadi antipati apabila hanya berupa janji-janji, berupa hiburan yang ringan dan murah, berupa iklan yang muluk-muluk tetapi semua hanyalah episode kosong belaka.

Media massa pada akhirnya adalah kepribadian komunikator. Apabila kita membaca Le Monde, itulah sosialis. Kalau membaca Le Figaro, itulah demokrat. Kalau membaca Liberation, itulah Komunis. Bagaimana politikus juga menjadi ikon media massa, sekarang di Indonesia tengah berproses menjadi itu. Bagaimanapun, menyihir rakyat dengan media massa tetaplah berpegang pada faktor-faktor budaya, seperti upeti sosial, hadiah, kenang-kenangan, cendera mata, dan tali asih, yang merupakan komunikasi sosial-budaya yang mampu membangun kedekatan, kerelaan, bahkan kepasrahan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar