Dari Rencana Z sampai Kaki Infeksi
Dahlan
Iskan ; Mantan CEO Jawa Pos
|
JAWA POS, 06 Juli 2015
SAAT naskah ini saya tulis Minggu
sore kemarin, pemungutan suara yang menentukan nasib rakyat Yunani sedang
berlangsung. Rakyat diminta memilih ”TIDAK” atau ”YA”.
Perdana Menteri baru Yunani yang
muda dan beraliran kiri, Alexis Tsipras, terus berkampanye agar rakyat
memilih ”TIDAK”. Artinya, rakyat diminta menolak usulan bantuan dari Eropa
sebesar 89 miliar euro. Bantuannya sendiri tentu baik, tapi syarat-syarat
yang harus dipenuhi untuk memperoleh bantuan itu yang dianggap ”penjajahan”.
Kalau sampai ”TIDAK” yang menang,
apa yang akan terjadi di Yunani?
Sudah seminggu ini semua bank di
Yunani tutup. Tidak ada uang. Ekonominya hancur. Penganggurannya sudah
mencapai 30 persen. Negara sudah tidak mampu membayar utangnya. Total utang
Yunani 315 miliar euro. Yang gagal bayar Selasa lalu 1,8 miliar Euro.
Kalau sampai ”TIDAK” yang menang
dalam referendum kemarin (hasilnya diketahui hari ini), tidak ada kucuran
uang segar untuk menggerakkan ekonomi Yunani. Bank tidak akan bisa buka lagi.
Pensiunan, karyawan, dan perdagangan tidak memperoleh pembayaran.
Secara politik Yunani berubah
sejak krisis 2008. Partai aliran kiri menguat. Nasionalistik jadi kebanggaan
baru. Akibat krisis itu, ekonomi Yunani melorot sampai 30 persen. Gejolak
politik terus terjadi. Pemilu dilakukan beberapa kali. Tidak ada partai yang
menang mutlak. Partai nasionalis pimpinan Alexis, Partai Syriza, terus
menguat. Suaranya naik dari Pemilu 2009 (4 persen) menjadi 16 persen di
Pemilu 2012 dan menjadi lebih dari 20 persen dalam pemilu terakhir. Tapi,
menangnya tidak mayoritas.
Kerusuhan demi kerusuhan menyusul.
Demo anarkistis tidak henti-hentinya. Ekonomi semakin buruk. Keadaan sungguh
tidak menentu di Yunani.
Di Indonesia, krisis tahun 2008
itu, puncaknya ditandai dengan terjadinya masalah Bank Century. Tapi,
Indonesia berhasil bangkit. Bahkan, lebih kuat lagi. Sampai bisa masuk G-20.
Yunani kebalikan dari kita.
Kalau rakyat memilih ”TIDAK”, apa
yang akan terjadi di Yunani mulai hari ini?
Eropa ternyata sudah punya dua
rencana rahasia. Yang satu disebut ”Rencana Z”, yang satunya lagi disebut
”Rencana Kaki Infeksi”.
”Rencana Z” itu sudah dibicarakan
secara rahasia sejak tahun 2012. Yakni, sejak diperkirakan Partai Syriza
memenangkan pemilu tahun itu. Disebut rahasia karena rencana ini hanya dibuat
oleh empat orang (dipimpin ahli keuangan Jerman Jorg Asmussen).
Hari itu sebenarnya Asmussen sudah
siap terbang ke Meksiko untuk pertemuan keuangan dunia. Tapi, karena pemilu
di Yunani mengisyaratkan Alexis menang, Asmussen diminta membatalkan
tiketnya. Dia diminta tetap tinggal di Brussel, ibu kota keuangan Uni Eropa.
Dia diperintahkan untuk menyusun rencana rahasia kalau saja Partai Syriza
yang ideologinya jelas-jelas ingin keluar dari sistem keuangan Eropa itu
menang pemilu.
Empat orang tersebut melakukan
rapat-rapat maraton. Berhari-hari. Tidak boleh ada yang mencatat. Tidak boleh
ada dokumen yang dibuat. Semua harus diingat saja di dalam otak
masing-masing. Antarempat orang itu juga tidak boleh saling kirim e-mail.
Kalau bocor, bisa bikin dunia keuangan panik.
Ternyata Partai Syriza, meski
suaranya naik drastis, hanya menduduki ranking kedua. Rencana Z tidak jadi
dilaksanakan. Pemerintah Yunani tidak keluar dari sistem keuangan Eropa.
Eropa pun mengucurkan bantuan daruratnya.
Tapi, bantuan itu (eh, utang itu)
tidak memuaskan Yunani. Juga tidak memuaskan Eropa.
Di mata Yunani, utang itu tidak
mengatasi secara tuntas kesulitan ekonomi. Bahkan, syarat-syaratnya sangat
membebani. Misalnya, Yunani dipaksa untuk berhemat dan mengencangkan ikat
pinggang. Rakyatnya, dengan sistem demokrasi yang ada, tidak siap untuk
diajak prihatin.
Di mata Eropa, utang itu juga
mengecewakan. Angka-angka ekonomi yang dibuat Yunani ternyata tidak
mencerminkan yang sebenarnya. Banyak program penyehatan ekonomi tidak jalan
karena asumsi angka-angkanya salah. Angka-angka statistiknya sengaja dibuat
agar kelihatan baik untuk bisa memperoleh utang berikutnya.
Adakah kondisi yang lebih
menjengkelkan dari ini? Yang memberi utang marah dan yang dapat utang juga
marah?
Kalau sampai ”TIDAK” menang
referendum kemarin, maka bisa jadi, mulai minggu ini Eropa benar-benar
menerapkan ”Rencana Z” yang dulu tidak jadi dilaksanakan itu.
Bagaimana kalau ”YA” yang menang?
Kekacauan ekonomi mungkin tidak
sebesar itu. Namun, Yunani harus siap ”menderita” dalam jangka panjang untuk
memenuhi syarat-syarat utang Eropa.
Kubu ”TIDAK” membayangkan bahwa
lebih baik kacau beberapa tahun, tapi setelah itu membaik. Ekspornya bisa
meningkat, hasil turisme yang diandalkannya bisa lebih besar. Mata uang baru
Yunani yang akan lebih lemah dari euro bisa dijadikan senjata untuk pemulihan
ekonomi.
Yunani, di mata Eropa, memang
ibarat kaki yang terkena infeksi. Serbasalah. Kalau diamputasi, akan
kehilangan kaki. Kalau tidak diamputasi, akan menjalar ke bagian tubuh
sekitarnya.
Yang sudah siap dijalari pun ada:
Portugal, Spanyol, dan Italia.
Betapa kacaunya ekonomi Yunani.
Kita hanya bisa membayangkan. Kadang kita bersyukur bahwa meskipun ekonomi
kita juga lagi sangat lesu, setidaknya kita masih bisa berpuasa dengan
tenang.
Asal jangan sampai tidak
terkendali. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar