Politik
Keadaban
Azyumardi Azra ; Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
|
KOMPAS,
26 April
2018
Tahun politik 2018 dan
2019—the years living dangerously? Suhu politik semakin eskalatif dalam
tahun-tahun ini kelihatan berbahaya. Pergulatan politik meningkat dengan
berbagai kasak-kusuk dan lobi untuk meraih dukungan guna mendapat jabatan
publik tinggi semacam wakil presiden karena calon presiden yang akan datang
tampaknya masih Joko Widodo.
Banyak pimpinan partai dan
elite politik, tokoh sosial-budaya dan agama, aktivis lembaga swadaya
masyarakat, media elektronik, dan media sosial memainkan peran dan
bertanggung jawab atas peningkatan suhu politik. Mencermati eskalasi politik,
bukan tidak banyak kalangan masyarakat yang merasa cemas dan khawatir
terhadap masa depan negara-bangsa Indonesia.
Kecemasan itu banyak
terkait dengan munculnya pernyataan-pernyataan elite politik yang spekulatif,
pesimistis, provokatif, dan divisif. Pernyataan semacam ini, misalnya,
tentang Indonesia ”tinggal nama” pada 2030 atau mengenai ”partai Allah”
versus ”partai setan”.
Pernyataan-pernyataan yang
dikemukakan secara terbuka di forum pertemuan publik dan forum keagamaan,
misalnya, dengan segera menyulut kontroversi pro-kontra dalam masyarakat
luas. Perdebatan terjadi bukan hanya tentang substansi pernyataan, melainkan
juga mengenai penggunaan forum keagamaan untuk pernyataan yang memanaskan
umat—baik yang hadir maupun yang mengikutinya melalui media cetak dan
elektronik.
Padahal, seharusnya rumah
ibadah harus dipelihara kesuciannya. Khotbah dan ceramah agama sesuai
tuntunan Al Quran (QS An-Nahl: 125) mestinya disampaikan dengan penuh hikmah,
pengajaran yang baik, dan perdebatan yang beradab.
Menyimpang dari prinsip
itu, tetap saja ada kalangan warga yang dengan mudah menganggap pernyataan
yang disampaikan melalui forum keagamaan sebagai kebenaran. Hasilnya adalah
kian meningkatnya penyebaran hoaks, adu domba, dan provokasi di media sosial.
Pada saat sama, juga beredar kontrawacana yang entah efektif atau tidak dalam
menetralisasi kabar bohong dan provokasi.
Pada level ini terlihat
meningkatnya kemerosotan keadaban politik (political civility) di kalangan
elite politik dan warga. Baik pernyataan elite politik yang tidak berdasarkan
fakta dan pertimbangan akal sehat maupun hoaks yang disebarkan dalam media
sosial tampaknya tidak lagi peduli dengan keadaban politik (political
civility) dan politik keadaban (politics of civility).
Apakah keadaban politik
itu? The Institute for Civility in Government mendefinisikan pertama-tama
civility sebagai ”klaim dan kepedulian pada identitas diri, kebutuhan, dan
kepercayaan tanpa merendahkan pihak lain dalam proses”.
Nuansa lebih lengkap
tentang keadaban diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyebut
”keadaban” sebagai ”ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin, kebaikan budi
pekerti (termasuk bahasa)”. Keadaban berasal dari kosakata adab (bahasa
Arab), yang berarti ”kehalusan dan kebaikan budi pekerti dan akhlak,
kesopanan dan kesantunan, tata krama, serta kebajikan”.
Dengan demikian, political
civility adalah politik yang memperjuangkan kepentingan dengan tetap
mengindahkan budi pekerti, akhlak, kesopanan, kesantunan, dan kebajikan.
Sebaliknya, politik yang tidak berpegang dan menghormati nilai dan praksis
tersebut dapat disebut sebagai political uncivility.
Berkaitan dengan hal itu,
politik keadaban adalah politik yang memegangi dan menerapkan keadaban atau
nilai-nilai adab yang luhur. Indonesia kaya dengan nilai-nilai luhur dan
mulia yang terkandung dalam adat, tradisi, hukum, dan agama.
Tak kurang pentingnya,
politik keadaban juga sangat terkait dengan sila kedua Pancasila: Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Jika orang setia pada Pancasila dalam politik
Indonesia, seyogianya dia berpolitik atas dasar penghormatan pada kemuliaan
harkat dan martabat manusia dengan menerapkan politik yang adil dan beradab.
Oleh karena itu, politik
yang penuh cercaan dan makian adalah politik yang tidak menghormati harkat
dan martabat manusia. Politik yang dapat disebut sebagai politik tuna-adab
itu telah merusak kemuliaan kemanusiaan.
Menjadi masalah kenapa
politik keadaban sering tidak menjadi praksis elite politik. Sebaliknya,
politik tuna-keadaban (politics of uncivility) yang justru berkembang; yang
sering memakai atau atas nama agama? Gejala ini jelas
contradictio-in-terminis dengan agama yang mengajarkan ketinggian akhlak dan
moral serta kebajikan bersama (public good).
Peter Mandaville, profesor
politik Islam di Universitas Georgetown, Washington DC, dalam Religion and
Political Civility (2012) menyimpulkan, sementara agama-agama mengajarkan
kewargaan beradab (civilized) dan menekankan pentingnya civic culture dan
civility sebagai dasar moralitas dan kebajikan publik, pada saat yang sama
agama hampir selalu disalahgunakan (used and abused) elite politik untuk
kepentingan politik tidak suci (unholy politics).
Menumbuhkan politik
keadaban merupakan tantangan yang perlu direspons elite politik, elite
keagamaan, dan elite sosial lainnya. Beberapa rekomendasi dapat diberikan ke
arah penguatan politik keadaban dan keadaban politik.
Pertama, bersikap adil dan
beradab terhadap lawan politik; tidak menampilkan sikap pokok-e atau
zero-sum-game untuk menghabisi lawan politik tanpa kompromi. Kedua, mengakui
nilai-nilai yang dipegangi bersama demi kemaslahatan publik tanpa
mengorbankan posisi politik masing-masing.
Selanjutnya, menghindari
labelisasi dan generalisasi yang tifak sesuai fakta dan realitas lawan
politik. Terakhir, mempertimbangkan masak-masak konsekuensi pernyataan yang
dikeluarkan atas dasar prinsip tanggung jawab dan akuntabilitas pribadi dan
publik. ●
|
Prediksi Bola Jitu 100% untuk Liga Champion.
BalasHapusBingungkan mau ikut Prediksi Bola Siapa yang akurat?
Dicoba saja dari hasilbola.vip
Kami berani JAMIN, Bakal ada masuk dana direkening anda.
Berikut Prediksi Bola yang barusan Update Hangat.
Prediksi Bola Dortmund vs Inter 06 November 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2855/dortmund-vs-inter-06-november-2019/
Prediksi Bola Chelsea vs Ajax 06 November 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2856/chelsea-vs-ajax-06-november-2019/
Saya akan berikan Bonus Tips Prediksi Bola Akurat Silakan di coba langsung
Terima Kasih bagi yang menyukai komentar saya