Minggu, 12 Agustus 2012

Menjalin Komunikasi untuk Kebersamaan


Menjalin Komunikasi untuk Kebersamaan
Mulyono D Prawiro ; Dosen Pascasarjana dan Anggota Senat
Universitas Satyagama, Jakarta
SUARA KARYA,  08 Agustus 2012


Menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2012 ini, alangkah indahnya kalau kita mau meluangkan waktu untuk merenung dan melihat perkembangan dan mengevaluasi apa-apa yang masih perlu diperbaiki. Itu, terutama terkait dengan hubungan kita dengan keluarga, saudara, tetangga, teman, baik di lingkungan terkecil masing-masing keluarga, maupun mitra kerja yang tinggal di tempat yang berjauhan. Apakah kita telah menjalin komunikasi yang baik dengan mereka?

Kita tahu di mata dunia, Indonesia merupakan negara dengan sistem kekeluargaan tinggi. Di antara sesama anak bangsa selalu hidup selalu rukun, damai, bergotong-royong dan saling tolong-menolong. "Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh." Semboyan inilah yang sering didengung-dengungkan. Yakni, suatu semboyan perjuangan bangsa di masa lalu saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Hal ini sekaligus mencerminkan adanya kekompakan yang luar biasa, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang besar, merdeka bersatu dan berdaulat. Seandainya kita tidak bersatu, kemungkinan bangsa ini akan tercerai-berai dan akan menjadi negara-negara kecil yang mudah diatur oleh bangsa lain.

Saat ini keadaannya sudah berbeda, namun kekompakan antar tim dari dulu hingga saat ini masih terus dipupuk guna membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik di masa depan. Seperti di dalam organisasi maupun dalam kelompok masyarakat, misalnya, kekompakan tim ini sangat diperlukan, karena dengan kekompakan, hubungan saling ketergantungan antara organisasi maupun kelompok dengan individu tidak dapat dipisahkan.

Kapan pun dan di mana pun orang bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai tujuan bersama, yang memerlukan adanya tim yang kuat agar tujuan bersama dapat tercapai. Salah satu prioritas sebuah tim adalah belajar berfungsi efektif dan efisien, sehingga secara individu maupun bersama-sama dapat meraih sasaran yang tepat.

Para ahli komunikasi mengatakan, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mampu meraih kesuksesan tanpa adanya kerja sama dengan orang lain. Seperti halnya memimpin diri sendiri, apabila berhasil orang itu akan menjadi pemimpin dalam arti sebenarnya sekaligus mengandung tantangan yang tak kalah hebatnya. Hanya mereka yang mampu, mau, dan bersedia terus maju, akan jadi pemimpin yang hebat di bidangnya. Sesuatu yang bisa dicapai semua orang.

Menurut Prajudi Atmosudirjo, tim adalah suatu kelompok yang memiliki keikatan dan intereaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan perkembangan pribadi maupun organisasi. Kerja sama tim adalah kemampuan untuk bekerja sama menuju satu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi, dan itu merupakan rangsangan yang memungkinkan orang bisa mencapai hasil yang luar biasa.

Menurut Steven Covey, kerja sama merupakan hal paling penting, karena dengan kerja sama kita dapat membantu dan memberikan ide-ide baru untuk mempermudah penyelesaian tugas yang diemban bersama. Kemudian, bisa terbentuk sinergi, yang bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tapi juga memberikan hal yang lebih. Bagaikan hitungan satu ditambah satu bukan hanya dua, tetapi bisa menjadi tiga, empat bahkan lima, dan seterusnya.

Seperti juga yang saat ini dikembangkan oleh Yayasan Damandiri beserta mitra kerjanya, antara lain perguruan tinggi, pemda, lembaga perbankan dan organisasi-organisasi lainnya. Dengan melibatkan puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, telah dibentuk dan dikembangkan pos-pos pemberdayaan keluarga (posdaya) di seluruh Tanah Air melalui kuliah kerja nyata (KKN) tematik posdaya.

Pembentukan posdaya, selain sebagai forum silahturahmi dan komunikasi, juga untuk menghidupkan kembali budaya gotong-royong yang sejak zaman nenek moyang dulu selalu diperkenalkan di Tanah Air tercinta ini. Dalam wadah posdaya diajarkan berpikir kreatif dan inovatif, bagaimana mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah masing-masing, sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Selain bergotong-royong, di dalam posdaya juga dikembangkan komunikasi yang baik antar-anggota masyarakat, baik masyarakat yang kaya maupun yang kurang mampu. Mereka diarhakan untuk berbaur menjadi satu kesatuan yang utuh dan kompak dan menyatukan lingkungan serta menciptakan suasana yang kondusif, damai dan bersatu.

Beberapa perguruan tinggi yang menerjunkan mahasiswanya dalam jumlah mencapai ribuan mahasiswa pada bulan puasa dan menjelang Idul Fitri, kali ini sungguh merupakan pengabdian yang luar biasa. Bukan saja bermanfaat bagi mahasiswa yang bersangkutan karena menambah pengalaman, tetapi juga bagi masyarakat yang dikunjungi karena akan berdampak luas bagi pembangunan manusia di wilayah bersangkutan.

Para mahasiswa diterjunkan dengan arah dan tujuan yang lebih terfokus, karena KKN kali ini mendapat pembekalan dari pimpinan Yayasan Damandiri dan dosen-dosen yang sangat kompeten dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pembangunan keluarga. Di desa-desa, para mahasiswa diimbau untuk membantu keluarga-keluarga menanam tanaman-tanaman bergizi di halaman rumah masing-masing. Mereka juga aktif mencari anak usia sekolah untuk didorong masuk ke sekolah.

Sangat tepat dan membanggakan, apabila dalam suasana puasa dan menjelang Idul Fitri, para mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat di desa dan menghidupkan kembali tali silaturahmi antar-warga di pedesaan. Sehingga, persatuan dan kesatuan bangsa tumbuh dan berkembang serta kesejahteraan yang diidam-idamkan dapat dicapai.

KKN Tematik Posdaya menjadi forum komunikasi dan bukti nyata kesetiaan para generasi muda bangsa untuk saling mencintai dan bekerja sama dalam membangun bangsa. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, mohon maaf lahir dan batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar