Pengembangan
Pita Lebar
Abdul
Salam Taba ; Alumnus The University of Newcastle, Australia
|
TEMPO.CO,
21 Mei 2014
Hari
Telekomunikasi dan Masyarakat Informasi Sedunia tahun 2014 tidak hanya
menjadi momen bersejarah dan berharga bagi komunitas telekomunikasi dan
masyarakat informasi, tapi juga bagi komunitas pendukung pembangunan
berkelanjutan.
Sebab,
momen yang diperingati setiap 17 Mei ini, selain bertepatan dengan kelahiran
Organisasi Telekomunikasi Sedunia (International
Telecommunication Union/ITU) di Paris, Prancis, 149 tahun silam, juga
ditandai oleh perhatian dan komitmen ITU bagi pengembangan standar dan infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi (information
and communication technology/ICT) berbasis pita lebar untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
Indikasinya
terlihat dari tema peringatan, "Broadband
for Sustainable Development". Tema ini menunjukkan keinginan ITU
membantu setiap negara, terutama di negara berkembang dan terbelakang,
mengatasi hambatan pembangunan yang berkelanjutan melalui penggelaran
jaringan dan layanan berbasis pita lebar.
Penetapan
tema bermakna strategis, karena menjadi panduan ITU dalam bertindak dan
memfokuskan kegiatan organisasi antarpemerintah tertua di dunia ini.
Peringatan 2009 bertema "Protecting Children in
Cyberspace", misalnya, mengajak setiap stakeholders (regulator,
operator, dan kalangan industri) ICT di dunia melindungi anak-anak dan remaja
dari eksploitasi seksual dan penyalahgunaan narkoba.
Kemajuan
pesat teknologi telekomunikasi, penyiaran, multimedia, serta komunikasi dan
informasi--yang memungkinkan setiap orang bisa bermedia sosial, menerima
panggilan telepon, mendengarkan radio, menonton televisi, dan menjelajah
dunia maya selama 24 jam sehari secara serempak dan tanpa tunda--tidak lepas
dari program konkret dan berkesinambungan ITU.
Kegiatan
itu bisa terwujud berkat dukungan perangkat ICT, seperti komputer, telepon
(seluler dan rumah), tablet, dan televisi yang tersebar di seluruh dunia,
yang memungkinkan miliaran manusia bisa terhubung lewat akses Internet. Juga,
ICT meningkatkan aplikasi dan layanan e-commerce,
e-health, e-government, transportasi, layanan publik, pendidikan, dan
pariwisata.
Keberadaan
ITU dan perangkat ICT berperan signifikan meningkatkan peradaban dan
kehidupan manusia, serta tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yakni
pertumbuhan ekonomi, keterlibatan masyarakat, dan keseimbangan lingkungan.
Karena itu, ITU meminta stakeholders ICT di negara anggota dan sector members menggelar jaringan pita
lebar, serta membuat kebijakan alokasi frekuensi radio pita lebar, mekanisme
pembiayaan inovatif, dan solusi teknologi.
Di
Indonesia, pembangunan berkelanjutan didukung pemerintah melalui pengembangan
smart city atau intelligent city (kota cerdas). Sebuah
kota dikatakan "cerdas" jika bisa menghadirkan kehidupan modern,
dan menjamin kualitas hidup masyarakat serta lingkungannya. Pun, kota cerdas
ditentukan oleh kemampuan pemerintah berinovasi dan menerapkan ICT guna
mendongkrak kapasitas dan kesejahteraan masyarakatnya.
Upaya pemerintah mendukung
pembangunan berkelanjutan berbasis pita lebar masih kurang menggigit. Namun
adalah kewajiban kita untuk memantau dan "mengarahkan" kebijakan
pemanfaatan ICT serta pembangunan berkelanjutan. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar