Siapa Pembaca Teks Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 Alexander Haryanto : Jurnalis
Tirto.id |
TIRTO.ID, 28 Oktober 2022
Sumpah Pemuda
pertama kali dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928, tepat pada hari ini
sembilan puluh tiga tahun lalu. Peringatan ini memiliki sejarah yang panjang
dan cikal bakalnya dimulai pada Kongres Pemuda I yang digelar pada 30 April-2
Mei 1926. Setelahnya,
berdirilah Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada
17 Desember 1927. Atas dukungan organisasi pemuda lainnya, maka dibentuklah
panitia Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928. Dari Kongres
Pemuda II ini lahirlah Sumpah Pemuda. Acara itu dihadiri oleh perwakilan dari
berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Islamieten
Bond, Jong Bataks, Pemuda Betawi, dan masih banyak lagi. Ada banyak
tokoh yang memperjuangkan Sumpah Pemuda ini di antaranya: Sugondo
Djojopuspito, R.M. Joko Marsaid, Muhammad Yamin, Amir Sjarifudin, Johan
Mohammad Cai, dan R. Katjasoengkana. Pembaca Teks Sumpah Pemuda Pembaca teks
Sumpah Pemuda adalah Johanna Masdani atau Johanna Nanap Tumbuan yang lahir di
Amurang, Sulawesi Utara pada 29 November 1910. Ketika membacakan teks itu,
umurnya masih 18 tahun. Pada hari
kelahiran Sumpah Pemuda itu, Johanna hadir mewakili sayap pemudi Jong
Minahasa. Tetapi Johanna bukan satu-satunya perempuan yang hadir dalam
Kongres Pemuda II itu. Bambang
Sularto dalam memoar Wage Rudolf Supratman (1980: 40) menuliskan, kala itu
Supratman sempat berkeliling dan mencatat jumlah perempuan yang ditemuinya.
Paling tidak, ada sekitar 10 perempuan yang hadir, tetapi hanya empat orang
yang ia kenal baik. Mereka adalah Mereka adalah Nona Purnomowulan, Nona
Tumbel, Siti Soendari, dan Suwarni Pringgodigdo. Seperti
dinukil dari buku Peranan Wanita Indonesia dalam Masa Pergerakan Nasional
tulisan G.A. Ohorella, Sri Sutjiatiningsih, Muchtaruddin Ibrahim, tumbuhnya
perkumpulan-perkumpulan pemuda tidak lepas dari pengamatan kaum wanita,
bahkan ikut bergerak mendirikan perkumpulan perempuan. Ketika Kongres
Pemuda II digelar pada 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda,
cakrawala perhatian wanita semakin berkembang, bahkan perhatian mereka
terhadap kegiatan politik semakin nampak. Kaum perempuan
pun angkat bicara kalau perjuangan mereka tidak terpisahkan dengan perjuangan
bangsa. Untuk menyatukan gerak, mereka mengadakan kongres pertama pada 22
Desember 1928 di Yogyakarta. Tujuan dan Isi Sumpah Pemuda Tujuan Kongres
Pemuda II antara lain: ·
Melahirkan cita-cita
perkumpulan pemuda dan pemudi Indonesia. ·
Membicarakan masalah
pergerakan pemuda di Indonesia. ·
Memperkuat kesadaran
kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia. Isi Sumpah
Pemuda yang dibacakan tanggal 28 Oktober 1928 adalah sebagai berikut: ·
Kami Putera dan Puteri
Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. ·
Kami Putera dan Puteri
Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. ·
Kami Putera dan Puteri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Menurut
Azyumardi Azra, dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri
Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan
salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Sumpah Pemuda
mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa perbedaan yang
dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. ● |
Sumber : https://tirto.id/siapa-pembaca-teks-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-gkQP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar