Senin, 31 Oktober 2022

 

Periode yang Menantang

Tajuk rencana : Dewan Redaksi kompas

KOMPAS, 25 Oktober 2022

 

                                                

 

Hasil Survei Litbang Kompas, ada penurunan tingkat kepuasan dan keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.

 

Menurut hasil survei yang digelar pada 24 September-7 Oktober ini, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Amin sebesar 62,1 persen. Lebih kecil dibandingkan hasil survei pada Juni 2022 yang sebesar 67,1 persen dan pada Januari 2022 yang mencapai 73,9 persen.

 

Penurunan tingkat kepuasan itu diikuti penurunan tingkat keyakinan publik terhadap kinerja pemerintahan yang kini di angka 52 persen, terendah sejak awal pemerintahan Jokowi-Amin. Pada survei Juni 2022, tingkat keyakinan berada di 63,5 persen dan pada Januari 2022 sebesar 70,5 persen.

 

Dari empat bidang yang disurvei, yaitu politik dan keamanan, penegakan hukum, ekonomi, serta kesejahteraan sosial, penurunan tingkat kepuasan itu terutama dipengaruhi rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum (51,5 persen) dan bidang ekonomi (50,8 persen).

 

Hal ini ditengarai dipengaruhi sejumlah peristiwa yang terjadi sebelum atau saat survei dilakukan. Di bidang penegakan hukum, misalnya, ada peristiwa pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 atau penangkapan hakim agung Sudrajad Dimyati yang prosesnya dimulai pada 21 September. Sementara di bidang ekonomi ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022.

 

Hasil survei selalu dinamis, bisa naik atau turun. Lonjakan tingkat kepuasan, misalnya, pernah terjadi pada setahun menjelang berakhirnya periode pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu dari 36,1 persen pada April 2008 menjadi 65,2 persen pada Juli 2009.

 

Meskipun demikian, hasil survei kali ini juga menunjukkan, pemerintahan Jokowi-Amin tengah berada di periode menantang. Ekonomi global sedang tak baik-baik saja. Saat dampak pandemi Covid-19 masih terasa kini muncul ancaman resesi. Di saat yang sama, persiapan menghadapi Pemilu 2024 mulai menyita perhatian. Sejumlah elite politik ataupun pemerintahan mulai sibuk menjajaki koalisi atau berkunjung ke daerah dengan berbagai tujuan.

 

Di tengah situasi ini, menarik untuk mengingat salah satu pernyataan Presiden Jokowi saat kampanye Pemilu 2019. Saat itu, Jokowi menyatakan tak memiliki beban lagi karena sudah tak dapat maju pada Pemilihan Presiden 2024. Untuk itu, ia akan berbuat apa pun yang terbaik bagi bangsa dan negara.

 

Selama ini, Presiden Jokowi dikenal sering mengambil kebijakan tak terduga, sekaligus mampu mengatasi persoalan. Dalam penanganan Covid-19, misalnya, kebijakan gas dan rem yang awalnya banyak dipertanyakan ternyata efektif. Kini, ditunggu langkah Presiden Jokowi lainnya, bukan semata guna meningkatkan kepuasan dan keyakinan rakyat terhadap kinerja pemerintahannya, melainkan juga untuk memenuhi janji-janji kampanyenya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan keadilan. Masih cukup waktu untuk mencatatkan warisan emas di sekitar dua tahun tersisa.

 

Sumber :   https://www.kompas.id/baca/opini/2022/10/24/periode-yang-menantang

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar