Minggu, 30 Oktober 2022

 

Beda Kongres Pemuda I dan 2 dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Yuda Prinada :   Kontributor Tirto.id

TIRTO.ID, 26 Oktober 2022

 

 

                                                           

Sejarah Sumpah Pemuda yang lahir dan diikrarkan pada 28 Oktober 1928 dimulai dari pelaksanaan Kongres Pemuda I serta Kongres Pemuda 2.

 

Kedua pertemuan para pemuda Indonesia ini tidak sama, melainkan ada perbedaan yang terjadi, mulai dari ketuanya, isi rapat, hingga hasil rapatnya.

 

Pada 1920-an awal, muncul berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia. Pada awalnya, mereka bergerak dengan asas kedaerahan atau sekadar kelompoknya saja.

 

Organisasi tersebut misalnya Jong Java, Jong Minahasa, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Borneo, Jong Ambon, dan ada beberapa lagi.

 

Asas kedaerahan yang masih belum cukup untuk memperoleh kemerdekaan akhirnya membuat mereka sadar.

 

Bahkan, pada 1925, muncul kesadaran bahwa para pemuda harus bersatu demi Indonesia.

 

Berdasarkan catatan Sri Sutjiatiningsih dalam Soegondo DjojoPoespito: Hasil Karya dan Pengabdiannya (1999, hlm. 16), satu tahun setelah itu diadakan Kerapatan Besar yang kerap dikenal sebagai Kongres Pemuda I.

 

Kongres Pemuda I: Ketua, Isi, dan Hasil

 

Momon Abdul Rahman dan kawan-kawan menyebutkan bahwa terdapat satu tokoh yang memotori terjadinya Kongres Pemuda I, yakni Mohamad Tabrani (Sumpah Pemuda: Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional, 2008).

 

Selaku pemotor pertemuan Kongres Pemuda I, ia juga merangkap tugas sebagai ketuanya. Kala itu, hanya ada dua poin tujuan dari kongres, yakni memajukan pemahaman tentang persatuan dan mempererat hubungan antara organisasi kepemudaan.

 

Ketika Kongres Pemuda I berlangsung, setidaknya ada beberapa wakil organisasi yang hadir.

 

Mereka berasal dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Studerende Minahasers, dan Pemuda Kaum Theosofie.

 

Saat kongres diadakan, 30 April sampai 2 Mei 1926, diperdengarkan pidato berjudul “Indonesia Bersatu” yang berisi anjuran tentang persatuan.

 

Kemudian, ada juga pidato “Kemungkinan-kemungkinan untuk bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Kemudian Hari” yang dibawakan Mohammad Yamin.

 

Terakhir, ada juga pembahasan terkait keagamaan yang musti saling toleransi meskipun berbeda-beda. Untuk bagian hasil kongres, terdapat tiga poin berupa:

 

·        Impian merdeka merupakan cita-cita para pemuda Indonesia

·        Perkumpulan pemuda harus bisa bersatu dalam satu kesatuan

·        Saling mengakui cita-cita Indonesia melalui persatuan

 

 

Kongres Pemuda II: Ketua, Isi, dan Hasil

 

Berbeda dengan kongres sebelumnya, Kongres Pemuda II berlangsung mulai 27 sampai 28 Oktober 1928.

 

Selama dua hari tersebut, kongres dipimpin langsung oleh ketua yang bernama Soegondo Djojopusito dan wakilnya RM Djoko Marsaid.

 

Pada 27 Oktober 1928, seperti yang diungkapkan situs Museum Sumpah Pemuda, ketua Kongres Pemuda II, Soegondo Djojopuspito, memberi sambutan pembuka.

 

Setelah resmi dibuka, ada acara lain berupa pidato dari Mohammad Yamin, berjudul “Persatuan dan Kesatuan”.

 

Dari pidato ini, muncul pemahaman bahwa Indonesia punya kesamaan di bidang kebudayaan, hukum adat, dan agamanya. Kemudian, ditanggapi oleh Suwiryo bahwa persatuan tersebut juga bisa diciptakan melalui bahasa Indonesia.

 

Pada hari berikutnya, 28 Oktober 1928, ada beberapa pidato lagi yang disampaikan.

 

Pertama, Poernamawoelan yang membahas tentang pendidikan demokratis. Kedua, Abdoellah Sigit membahas budaya baca-organisasi-semangat demi pendidikan anak-anak.

 

Selanjutnya, kongres diadakan pada malam hari 28 Oktober. Sartono dan Soenario menjabarkan tentang betapa berpengaruhnya nasionalisme atau rasa cinta tanah air. Selain itu, mereka berdua juga berbicara tentang persatuan Indonesia.

 

Pada saat jam istirahat tiba, lagu berjudul Indonesia Raya dinyanyikan. Sebagai penutupnya, tercipta hasil berupa Sumpah Pemuda yang ditandatangani oleh beberapa tokoh penting yang hadir dalam Kongres Pemuda II.

 

Daftar Perbedaan Kongres Pemuda I dan 2

 

Kongres Pemuda I dan 2 memang berhubungan dengan peristiwa sejarah Sumpah Pemuda.

 

Namun, keduanya berbeda. Perbedaan tersebut dapat mencakup siapa pemimpinnya, apa isi rapatnya, dan apa hasilnya.

 

Berikut daftar perbedaan tersebut:

 

Ketua Kongres I

 

·        Mohamad Tabrani

 

Ketua Kongres II

 

·        Soegondo Djojopuspito

 

Isi Kongres I

 

·        Pidato “Indonesia Bersatu”

·        Pidato “Kemungkinan-kemungkinan untuk bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Kemudian Hari”

 

Isi Kongres II

 

·        Pidato “Persatuan dan Kesatuan” oleh Mohammad Yamin

·        Pidato Poernamawoelan tentang pendidikan demokratis

·        Pidato Abdoellah Sigit tentang budaya baca-organisasi-semangat demi pendidikan

·        Pidato Sartono dan Soenario tentang pentingnya nasionalisme

 

Hasil Kongres I

 

·        Impian merdeka merupakan cita-cita para pemuda Indonesia

·        Perkumpulan pemuda harus bisa bersatu dalam satu kesatuan

·        Saling mengakui cita-cita Indonesia melalui persatuan

 

Hasil Kongres II

 

·        Lahirnya ikrar Sumpah Pemuda

 

Selain tiga hal yang membedakan Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda 2 di atas, ada juga perbedaan lain dari lantunan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan pada 28 Oktober 1928.

 

Sumber :   https://tirto.id/beda-kongres-pemuda-i-dan-2-dalam-sejarah-sumpah-pemuda-gxLk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar