PEMILU legislatif
tinggal lima bulan lagi. Berbagai sarana digunakan untuk sosialisasi dan
kampanye oleh partai politik ataupun calon legislator, tak terkecuali
telepon pintar. Wakil rakyat yang kembali ikut pileg mengganti gambar
profil dan status dengan informasi pemilu.
Sekretaris Fraksi Partai
Hati Nurani Rakyat DPR Saleh Husin, misalnya, memasang gambar stiker
dirinya. Stiker itulah yang disebarkan ke masyarakat di daerah pemilihan
Nusa Tenggara Timur II. Di sana, Saleh kembali minta dukungan. Stiker itu
berisi gambar wajah dan tulisan namanya sebagai caleg dan nomor urutnya.
Stiker dilengkapi jargon ”Bekerja,
Bekerja, Bekerja”, serta ucapan selamat beraktivitas.
Saat ditanya, kemarin,
Saleh menjelaskan, memasang gambar profil stiker itu adalah salah satu cara
sosialisasi menjelang pemilu yang efektif.
”Dengan memasang gambar stiker di profile
picture, pendukung fanatik akan memasang yang sama dan akan berantai
sehingga orang yang melihat dan mengenal saya akan bertambah banyak,”
tuturnya.
Sejumlah anggota Fraksi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR juga memasang gambar profil
sejenis. Gambar bertuliskan Indonesia Hebat berwarna hitam dan merah.
Terlihat juga lambang PDI-P, kepala banteng.
Mereka yang memasang
gambar profil Indonesia Hebat di antaranya Eva Kusuma Sundari dan Arif
Wibowo. Eva menjelaskan, Indonesia Hebat merupakan tema pemilu legislatif
dan pemilu presiden PDI-P. ”Indonesia
Hebat itu visi partai, supaya Indonesia Hebat, superpower, berdikari, dan
lain-lain,” tuturnya.
Arif menambahkan,
Indonesia Hebat adalah jargon PDI-P yang mengandung keyakinan sesungguhnya
Indonesia bisa hebat.
Branding PDI-P dengan tulisan Indonesia
Hebat, kata Arif, merupakan salah satu bentuk ajakan PDI-P kepada elemen
bangsa untuk bahu membahu mewujudkan Indonesia menjadi bangsa dan negara
hebat. ”Ini juga salah satu instrumen
sosialisasi partai dan efektif,” tuturnya.
Wakil rakyat lain yang
kerap memasang gambar profil adalah Bambang Soesatyo dan Nurul Arifin.
Keduanya merupakan anggota Fraksi Partai Golkar DPR. Beberapa hari
terakhir, Bambang memasang gambar di mobil ambulans. Dari statusnya
diketahui, mobil ambulans warna kuning dan bergambar wajahnya diperuntukkan
bagi warga di tempat pemilihannya.
Sejak dulu kala,
politisi menggunakan berbagai macam cara untuk bisa memenangi pemilu. Kini,
di era yang tengah berubah karena perkembangan teknologi informasi, telepon
pintar pun dimanfaatkan untuk sosialisasi ataupun kampanye.
Cukup dengan memasang
gambar profil atau menulis status saja, orang akan tahu sosok, visi, dan
kegiatan yang dilakukan peserta kampanye. Belum ada larangan sosialisasi
atau kampanye di telepon pintar.
Atau, larangan memang
tidak diperlukan karena bisa jadi semua status itu cuma keseolah-olahan
saja. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar