PEMBERANTASAN KORUPSI
Tantangan dan Harapan Penegakan Hukum
Korupsi 2020
Oleh : AMIR SYAMSUDIN
KOMPAS, 21 Desember 2019
Puncak peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia)
digelar pada tanggal 9 Desember 2019, dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Sementara Presiden Jokowi sendiri memilih untuk hadir di acara ”Prestasi Tanpa
Korupsi” yang digelar SMKN 57 Jakarta.
Masalah korupsi dan penegakan hukum korupsi akan selalu
menjadi perhatian semua pihak, termasuk Presiden, sehingga strategi baru yang
mesti dilakukan lembaga-lembaga penegak hukum adalah strategi bersama melawan
korupsi sejalan dengan tema Hakordia tahun ini mari kita ”Bersama Melawan Korupsi untuk Indonesia
Maju”.
Ada
peluang dan harapan
Presiden Jokowi telah melantik pimpinan baru Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (20/12/2019). Meskipun akan memiliki
pimpinan baru KPK, para pegiat korupsi justru menyatakan pesimistis dengan
upaya negara mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi. Bahkan, dikatakan,
negara dalam keadaan bahaya atau darurat korupsi karena pimpinan baru KPK
nantinya akan bekerja berdasarkan UU KPK baru yang dianggap melemahkan KPK.
Gagalnya para pegiat antikorupsi untuk mendorong Presiden
mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu), ditambah
lagi dengan ditolaknya uji materi UU KPK
oleh Mahkamah Konstitusi, semua itu dimaknai sebagai lonceng kematian
bagi upaya penegakan hukum korupsi yang dijalankan selama ini.
Keberadaan
pimpinan baru KPK yang pernah
ditolak oleh internal KPK diyakini akan menimbulkan gesekan-gesekan baru di
dalam tubuh KPK sendiri sekalipun ia berjanji untuk bertindak profesional dan
akan merangkul semua pihak.
Kita maklum dengan
narasi yang dibangun oleh para pegiat antikorupsi di atas, tetapi kita juga
harus menyadari realitas yang ada. Penting bagi kita semua, bagaimana kita
menghadapi kondisi ke depan dengan sikap
tidak emosional tetapi realistis. Kalau terus meratapi kondisi yang ada
sekarang, kita justru gagal menghentikan ilusi para koruptor atau calon
koruptor yang beranggapan KPK sudah selesai.
Ganti pimpinan berarti ada tantangan dan harapan. Kita
harus melihat kondisi yang ada sebagai tantangan dan peluang ke depan, tentu
saja peluang akan menimbulkan harapan baru. Tantangan dan peluang muncul tidak
saja bagi lembaga KPK, tetapi juga bagi lembaga penegakan hukum lain untuk
meningkatkan kinerja. Peluang dan kompetisi sudah terbuka untuk menjadi yang
terbaik di dalam kinerja penegakan hukum, khususnya pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
Peluang kejaksaan dan kepolisian dengan jaringan,
personel, dan anggaran yang besar diharapkan untuk dapat bekerja sama secara
maksimal dengan KPK. Kerja sama antara lembaga penegakan hukum bukan karena
struktur, tetapi karena hubungan kemitraan. Tujuannya agar tidak ada lagi
sentimen kelembagaan, tetapi justru
sentimen untuk upaya totalitas negara mencegah dan memberantas korupsi.
Sikap optimistis tetap harus dijaga bahwa KPK dan lembaga
penegakan hukum lain, seperti kejaksaan dan kepolisian dapat menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik. Sekalipun ada kekurangan di sana-sini, tetapi hasil
kerja nyata KPK tidak dapat dimungkiri membuat publik puas dan lega.
Kita juga tidak boleh menutup mata bahwa banyak petinggi
kepolisian dan kejaksaan yang berintegritas seperti almarhum Hoegeng dan
Baharudin Lopa, dan harapan kita akan muncul orang-orang seperti itu di
kepolisian dan kejaksaan hari ini sehingga kedua lembaga itu dapat bekerja
maksimal.
Strategi
dan komitmen bersama
Ketua KPK Agus Rahardjo berharap, Presiden punya strategi
baru untuk pemberantasan korupsi. ”Jikalau kali ini tema Harkordia 2019 adalah
Bersama Melawan Korupsi untuk Indonesia Maju, kami kira tema itu sangat tepat
untuk strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi ke depan.
Perlu strategi dan komitmen bersama untuk saling mengisi
dan saling berkoordinasi di dalam upaya mencegah dan memberantas tindak pidana
korupsi. Ini artinya komitmen bersama dibangun berdasarkan hubungan
kemitraan bukan karena struktur.
Dalam hubungan kemitraan ini, sebuah aliansi bersama bisa
dibentuk untuk saling berbagi pengetahuan (know-how) dan jaringan (know-who) di
dalam penegakan hukum. Jikalau KPK mengklaim dalam empat tahun ini di bidang
pencegahan berhasil menyelamatkan uang negara triliunan rupiah, ke depan bukan
hanya KPK yang kita dengar berhasil melakukan hal itu, tetapi juga lembaga
penegak hukum lain, seperti kejaksaan dan kepolisian.
Pimpinan baru KPK telah berkomitmen untuk meningkatkan
kerja sama dengan lembaga penegak hukum lain di dalam mencegah dan memberantas
korupsi. Saya kira komitmen ini sudah lebih dari cukup untuk membangun sebuah
kemitraan yang lebih baik. Kita berharap para pimpinan KPK yang baru juga tidak
berkecil hati dengan sikap pesimistis para pendahulunya.
Sekalipun KPK saat ini mengklaim dalam kurun waktu
2015-2019 berhasil menyelamatkan risiko kerugian negara sebesar Rp 63,9 triliun
di sektor pencegahan dan indeks korupsi membaik ke angka 38, tetapi hal itu belum
dapat dikatakan menggembirakan.
Strategi baru di bidang pencegahan perlu dilakukan
bersama agar indeks korupsi bisa lebih baik dari yang ada.
Kita berharap ada sistematika pencegahan yang dapat membuat publik merasa nyaman dan lega.
Oleh karena itu, perlu penelitian (research) yang integral untuk mendapatkan
model pencegahan yang baru yang memberikan harapan baru bagi publik.
Jikalau para pemimpin KPK terdahulu menyatakan yang ada
di KPK sekarang ini sudah baik, tinggal dilanjutkan saja, saya kira juga
berlebihan. Ada yang perlu dipertahankan, tetapi ada juga yang perlu
diperbaiki. Tata kelola barang sitaan, tata kelola administrasi keuangan
dan penyidikan perlu dibenahi agar menjadi lebih baik ke depan.
Meminjam metafora organisasi baru, untuk menjadi
organisasi yang dapat berkompetisi di masa depan (competing for the future),
KPK harus meninggalkan kesuksesan hari ini untuk membangun hari esok. Menjadi
organisasi masa depan tentu saja harus terus belajar dan memperbaiki diri
karena di dalam proses itu, KPK dapat menemukan energi-energi positif baru
untuk meningkatkan kinerja KPK sendiri yang lebih baik dari yang sudah ada hari
ini.
Komitmen pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah
komitmen bersama semua pihak, tidak hanya oleh kelembagaan penegakan hukum,
tetapi juga pemerintah dan masyarakat. Keberhasilan kerja sebuah lembaga hukum
tidak tergantung pada pimpinan, tetapi pada komitmen dan kerja bersama.
Narasi-narasi pesimisme dari dan oleh siapa pun harus ditolak karena tidak sesuai dengan komitmen bersama kita.
Mari kita maju bersama melawan korupsi untuk Indonesia
Maju, ini pesan yang dalam bagi KPK sendiri karena pencegahan dan pemberantasan
korupsi itu bukan tugas KPK sendiri, tetapi tugas kita semua.
Amir
Syamsudin, Mantan Menteri Hukum dan HAM RI
ayo tes keberuntungan kamu di agen365*com :D
BalasHapusWA : +85587781483
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny