NATAL
Oleh : SAMUEL MULIA
KOMPAS, 22 Desember 2019
Sekian tahun lamanya saya terhanyut dengan semua itu dan
baru tahun ini saya merasa terlalu lebay menyambutnya. Saya mendengar lagu
Natal berjudul ”The Most Wonderful Time of The Year”, kemudian ada kalimat yang
pernah saya baca it is the season to care.
Semuanya membuat saya jadi baperan.
Terus apakah yang dimaksud the most wonderful time itu
artinya sama dengan waktu yang membuat kita tertawa, lega, naik kelas, dapat
untung, bisa menyelundup tanpa ketahuan? Ataukah the most wonderful time itu
adalah ketika saya mengetahui bahwa saya terkena penyakit yang mematikan?
Atau waktu terindah itu adalah saat terjadinya
kebangkrutan usaha saya, atau kematian orang yang saya cintai, atau patah hati
karena mudah dibohongi pemberi harapan palsu? Atau merayakan Natal dengan hati
yang berbeban berat entah apa pun penyebabnya?
Bukankah dengan penyakit yang saya derita, kebangkrutan
yang saya alami, masuk penjara dan kehilangan jabatan, patah hati yang saya
rasakan, utang yang belum lunas dicicil, dapat membuat saya menjadi lebih
dewasa, lebih belajar, lebih matang, lebih berhati-hati.
Berhati-hati jatuh cinta dan berhati-hati dalam meminjam
uang dan berhati-hati dalam segala hal. Bukankah ketika saya bisa mengalami
semua itu, saya mengerti artinya keterpurukan dan membuat saya mampu menjadi
seorang yang tidak pengecut untuk lari dari harga yang harus saya bayar?
Bahkan, ketika saya belum menemukan solusi atas semua
problem itu, saya dapat bercerita kepada orang lain untuk lebih berhati-hati
dalam segala hal yang akan mereka lakukan. Mungkin dengan saya mampu membagi
pengalaman itu, orang lain yang mendengarkan tak jadi menyerah dan tak berputus
asa?
Sumber
sukacita
Bukankah saya bisa menasihati bahwa saya sendiri pernah
terpuruk? Dan bukankah nasihat itu akan lebih bernilai ketimbang nasihat yang
hanya keluar dari mulut untuk menghibur tanpa pernah merasakan keterpurukan?
Tidakkah semua itu menjadi the most wonderful time dalam hidup saya?
Bahwa sekali dalam hidup, saya ternyata bisa membantu
orang lain untuk tidak menyerah bahkan ketika saya sendiri sedang dalam kancah
pergumulan? Bukankah itu sebuah waktu terindah terutama untuk saya yang selama
bertahun lamanya hanya memikirkan diri sendiri, dan sekarang bisa memikirkan
kebutuhan orang lain?
It is season to care! Memangnya sebelas bulan lainnya tak
perlu care? Mengapa bulan ini jadi harus terasa khusus untuk peduli dengan
orang? Ataukah yang sebelas bulan lalu saya tetap peduli, tetapi kalau Desember
pedulinya diduakalikan atau ditigakalikan atau dikalikan berapa saja?
Dua kali lebih peduli, tiga kali lebih tersenyum, empat
kali lebih menyumbangkan dana. Oh… maaf. Mungkin kalau menyumbangkan dana, saya
kira dua kali saja cukup. Empat kali sepertinya terlalu berlebihan. Katanya
semua yang berlebihan tidak baik, bukan? Kalaupun mau diempatkalikan atau yang
berlebihan sebaiknya pada aktivitas yang lain saja, pokoknya jangan soal uang.
Dan yang terakhir, saya merasa mengapa saya selalu jatuh
pada hal-hal yang lebay kalau Natal tiba. Saya mencari sukacita pada benda
mati. Memasang pohon natal, ada lampu berkerlip, ada salju buatan, ada hadiah,
mendengarkan suara Mariah Carey yang setahun sekali wajib didengarkan.
Mengapa sepanjang tahun, saya tak terpikir untuk
menjadikan saya sendiri sumber sukacita untuk diri sendiri dan orang lain?
Mengapa sepanjang tahun, ketika orang melihat saya atau bertemu dengan saya,
mereka tak bisa merasakan sebuah pertemuan yang membuat mereka mengatakan it is
the most wonderful time?
Terus kalau saya mengalami masalah seperti yang saya
tuliskan di atas, apakah saya kemudian tidak bisa menjadi sumber sukacita? Saya
teringat kepada salah satu teman ibu saya yang mengatakan bahwa ibu saya masih
bisa menyemangati orang lain, bahkan ketika ia tengah berbaring di ranjang
kematiannya, karena kanker payudara yang dideritanya.
Kalau saya bisa bertahan dalam badai, dan tetap
menunjukkan terang seperti lampu natal dan semangat untuk tidak menyerah,
bukankah itu sebuah sukacita yang terindah? Hingga pada akhirnya, waktu
terindah itu, waktu untuk peduli dengan orang lain itu, ada di sepanjang tahun,
dan bukan hanya pada bulan tertentu, sebab sumber sukacita itu ada di dalam
saya dan Anda, yang mampu menjadi kekuatan di tengah badai yang belum pasti
berlalu itu. ***
ayo menangkan uang setiap harinya di agen365*com
BalasHapusWA : +85587781483