Pemerintah
Indonesia dan Australia
Perlu
Ambil Tindakan Antisipatif
Hikmahanto Juwana ; Guru
Besar Hukum Internasional UI
|
REPUBLIKA, 07 Januari
2017
Kejadian
warga mengibarkan bendera Bintang Kejora di KJRI Melbourne patut diwaspadai oleh
pemerintah Indonesia dan Australia agar hubungan baik kedua negara tidak
terganggu.
Besar
kemungkinan warga tersebut memanfaatkan situasi pasca penangguhan sementara
kerjasama militer antar kedua negara. Warga tersebut kelihatannya hendak
mengolok-olok isu sensitif yang menyebabkan adanya penangguhan sementara
kerjasama militer. Tindakan tersebut sulit untuk dianggap sebagai tindakan
yang terpisah dari hinggar bingar antar kedua negara.
Tindakan
warga tersebut juga memperburuk suasana setelah media Australia menyerang
Panglima TNI Gatot Nurmantyo setelah media Australia melansir adanya silang
pendapat antar pejabat di Indonesia.
Untuk
mengantisipasi lebih buruknya hubungan antar kedua negara, Pemerintah
Australia perlu untuk memperhatikan permintaan Kementerian Luar Negeri agar
lebih memperhatikan keamanan dan menjaga lebih ekstra KJRI.
Sebaliknya
pemerintah Indonesia perlu meningkatkan pengamanan terhadap Perwakilan
ataupun hal-hal yang berbau Australia di Indonesia agar tidak terjadi
tindakan serupa oleh warga di Indonesia.
Tindakan
lain adalah perlu dilakukan pertemuan antar pejabat dan menunjukkan kepada
kedua publik bahwa Indonesia dan Australia berkomitmen menjaga hubungan baik.
Bila
langkah antisipatif tidak dilakukan dikhawatirkan ketegangan ditingkat
pejabat akan merembet ke tingkat publik. Bila ketegangan telah sampai
ditingkat publik dan meluas maka akan sulit untuk mengembalikan hubungan baik
antar kedua negara yang telah lama terbina. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar