Tantangan dan Peluang Indonesia
Sayidiman Suryohadiprojo ; Mantan Gubernur Lemhannas
|
KOMPAS,
12 Desember 2015
Menghadapi masa depan
bangsa Indonesia jelas sekali betapa kuat tantangan yang kita hadapi untuk
mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan. Namun, sebaliknya, juga terdapat
berbagai peluang yang dapat kita manfaatkan.
Seluruh dunia,
termasuk Indonesia, sedang menghadapi tantangan yang menyangkut energi, satu
faktor yang amat dominan dalam perwujudan kemajuan dan kesejahteraan. Ketergantungan
umat manusia sekarang besar sekali pada minyak dan gas bumi sebagai energi utama, termasuk untuk
menciptakan tenaga listrik. Namun, makin jelas bahwa keberadaan minyak dan
gas bumi mendekati akhirnya dengan cepat serta akan menimbulkan krisis energi
yang gawat dan berdampak aneka ragam. Termasuk usaha merebut sumber minyak
dan gas bumi untuk dikuasai bagi kepentingan sepihak.
Sekarang saja sudah
terjadi penurunan kegiatan produksi di negara-negara tertentu dan memengaruhi
perkembangan ekonomi dunia. Hal ini pasti juga berpengaruh atas Indonesia
yang tidak dapat lepas dari perkembangan global atau malahan sudah
berpengaruh terhadap produksi di Indonesia sendiri. Kalau terus berlanjut,
ini dapat berdampak sosial, apalagi kalau terjadi penutupan kegiatan produksi
dan pemberhentian buruh besar-besaran.
Akan tetapi, terjadi
perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan. Menurut Vivek Wadhwadalam
tulisannya di Washington Post edisi 5 Oktober 2015, teknologi akan berkembang
hebat sekali sehingga dunia tak perlu khawatir terhadap berkurangnya produksi
minyak dan gas bumi.
Pertama adalah
kemajuan dalam teknologi fracking yang memungkinkan penarikan hidrokarbon
jauh lebih banyak dari bumi. Namun, yang lebih menjanjikan adalah teknologi
matahari dan angin yang, katanya, kemajuannya eksponensia. Teknologi matahari
begitu hebat kemajuannya sehingga pada 2030 dapat menyediakan energi bagi seluruh dunia.
Sekarang tenaga
matahari hanya menyediakan 1 persen keperluan energi. Apabila ditambah dengan
kemajuan teknologi angin yang, katanya, juga eksponensial, maka dunia tak
perlu khawatir adanya krisis energi. Memerhatikan latar sang penulis sebagai
ilmuwan terkenal, tentu ada kebenaran dalam uraiannya.
Di sini tampak jelas
peluang bagi Indonesia yang beruntung mendapat sinar matahari sepanjang tahun
dan adanya angin cukup kuat pula. Namun, peluang itu baru akan terwujud kalau
di Indonesia berkembang kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan memadai.
Kepemimpinan memadai
Itu hanya akan terjadi
kalau berkembang kepemimpinan dan pendidikan yang memadai. Kepemimpinan yang
mampu menjalankan manajemen nasional yang tepat sehingga dapat terselenggara
kegiatan pendidikan yang mampu
mencapai mutu iptek yang diperlukan. Di samping itu, penyelenggaraan
pendidikan berhasil membentuk manusia Indonesia berkarakter yang berjuang
menciptakan kemajuan bangsa, termasuk mencapai iptek mutakhir.
Kondisi Indonesia
sekarang belum menunjukkan adanya hal itu. Sebagai contoh, ada laporan dari
Forum Energi yang terjadi di Bali. Pemerintah tak menunjukkan kepemimpinan
yang dapat menentukan prioritas dalam pengembangan energi terbarukan.
Tiadanya sikap pemerintah yang jelas itu
meniadakan gerak untuk berbuat sesuatu mewujudkan hal yang diperlukan.
Tampaknya pemerintah
masih sibuk mengurus kepentingan politiknya yang sempit dan kurang mampu
mengembangkan sikap untuk meraih peluang.
Padahal, kalau
Indonesia secara positif mengejar peluang yang terbuka, besar sekali
dampaknya bagi negara dan bangsa dalam usahanya mewujudkan Pancasila dan UUD
1945 sebagai tujuan nasional, khususnya dalam menciptakan kesejahteraan yang
adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tiadanya kepemimpinan
memadai menjauhkan bangsa Indonesia dari berbagai keberhasilan dan sukar
diharapkan pendidikan dapat berkembang menghasilkan mutu memadai. Padahal,
pendidikan tidak hanya perlu mencapai mutu; ia juga penting mewujudkan
penyediaan pendidikan yang makin luas. Hanya dengan begitu, bonus demografi
yang sedang dialami bangsa Indonesia memberi manfaat bagi bangsa dan
pemanfaatan bonus demografi akan membuat rakyat Indonesia sejahtera.
Rakyat sejahtera
berarti negara kuat dan itu berdampak pada tempat dan peran Indonesia dalam
percaturan internasional, khususnya posisi dan perannya di ASEAN.
Semoga kita dapat
mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat sehingga terwujud kepemimpinan
yang bermutu dan bangsa Indonesia tidak kehilangan peluang. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar