Kamis, 19 Februari 2015

4G LTE, Tak Sekadar Internetan Cepat

4G LTE, Tak Sekadar Internetan Cepat

Hasnul Suhaimi  ;  Presiden Direktur/ CEO XL Axiata
KORAN SINDO, 17 Februari 2015

                                                                                                                                     
                                                

Akhirnya masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan layanan 4G LTE (Long Term Evolution), sama seperti masyarakat di 107 negara lainnya. Ya, kita memang cukup terlambat dalam menerapkan teknologi jaringan tercanggih ini, yang pertama kali diterapkan pada 2009.

Bahkan, negara-negara tetangga di Asia Tenggara sudah menerapkannya lebih dulu. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mengingat manfaat yang mampu dihadirkan oleh teknologi 4G LTE. Melalui tulisan ini, saya akan coba menunjukkan sejumlah hal mengapa kita perlu menerapkannya.

Bicara keunggulan 4G LTE tidak terlepas dari internet cepat yang bisa dihadirkannya. Namun, bukan berarti ini sekadar masalah bagaimana operator berbisnis layanan internet yang lebih cepat agar bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak. Manfaat bisnis hanyalah salah satunya. Ada banyak manfaat yang lebih besar dari sekadar bisnis.

Internet cepat dan stabil menjadi pendorong bagi lahirnya berbagai inovasi yang akan menjadi solusi atas berbagai persoalan, terutama terkait dengan problem keterbatasan ruang dan waktu. Berbagai bidang kehidupan bisa ikut mengambil manfaat dengan hadirnya internet cepat, termasuk bidang-bidang yang erat dengan upaya peningkatan kualitas hidup manusia.

Secara teknis, 4G LTE memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan teknologi generasi sebelumnya, HSPA dan 3G. Sebut saja antara lain kecepatan hingga lebih dari 100 Mbps, yang memungkinkan mengunduh data 3–10 kali lebih cepat dibandingkan HSPA, dan 4–9 kali lebih cepat untuk unggah data.

Untuk unduh aplikasi sebesar 25 MB cukup dalam dua detik, sedangkan dengan 3G setidaknya perlu semenit. Kita bisa menggunakan analogi jalan tol untuk jaringan 4G LTE ini. Ketika jalan tol yang mulus dan punya 6 lajur terbentang ke seluruh negeri, lalu lintas kendaraanmenjadisangat lancar. Transportasi orang dan barang antardesa, desadengankota, kota dengan kota di seluruh penjuru negeri, juga hampir-hampir tak akan menemui kendala.

Kelancaran transportasi akan berkontribusi langsung pada teratasinya problem ekonomi dan sekaligus mendorong kemajuan suatu daerah. Begitu juga dengan internet cepat. Ketika teknologi yang ada sudah mampu menghadirkan koneksi internet secara cepat dan stabil, berbagai bidang akan bisa ikut memanfaatkannya.

Pengalaman di negara-negara yang telah menerapkan teknologi 4G LTE sebelumnya menunjukkan hasil yang sangat positif dalam upaya memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Sebagai contoh, di bidang kesehatan, seperti yang dikutip dari www.pcworld.com, Cisco dan penyedia layananAT & TdiAmerika Serikat telah mengembangkan perangkat dan layanan khusus untuk operasi kesehatan, dengan memanfaatkan kemampuan jaringan 4G untuk mentransfer file besar (seperti antara lain sinar-X) secara cepat.

Dengan demikian, melalui layanan canggih ini, seorang dokter bisa melakukan video interaktif guna melakukan pemantauansecara jarakjauhdengan koleganya yang melakukan tindakan medis di tempat lain. Jaringan 4G LTE juga akan memudahkan bagi masyarakat perdesaan untuk mendirikan pusat kesehatan di daerah terpencil, di mana dokter dapat ”mengunjungi” pasien melalui fasilitas teleconference.

Tentu saja layanan ini akan mampu menjadi solusi atas keinginan pemerintah dalam memeratakan layanan kesehatan yang berkualitas hingga ke pelosok daerah. Fasilitas yang hampir sama juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Dengan kemampuan jaringan internet yang cepat dan stabil, penyediaan beragam materi edukasi akan bisa diwujudkan oleh pemerintah bagi warganya hingga di pelosok daerah.

Termasuk juga dalam hal ini penyediaan sistem kuliah jarak jauh, di mana seorang profesor bisa memberikan kuliah secara interaktif dengan siswa didiknya di tempat yang berjauhan. Jaringan internet cepat akan mampu menghubungkan siapa saja dengan perpustakaan-perpustakaan terbaik, bahkan mengakses koleksi buku dan materi multimedia secara digital.

Internet supercepat juga akan membuka peluang bagi bisnis rumahan, yang sebelumnya memang sudah mulai berkembang. Orang akan mudah menawarkan dagangan dan melakukan transaksi jual beli secara online. Bahkan, transaksi perbankan juga akan sangat terdukung. Akan semakin banyak unit bisnis yang bisa dijalankan secara lebih efisien dari luar kantor atau pabrik tanpa mengurangi produktivitasnya.

Lompatan Pembangunan

Generasi keempat teknologi jaringan mobile ini terutama dibangun untuk menjawab kebutuhan atas layanan internet mobile dan data yang lebih efisien, yang memungkinkan konektivitas layanan seluler lebih cepat dan lebih dapat diandalkan, di mana penggunaan data meningkat 250% dari tahun ke tahun (www.bbc.com). Sampai saat ini, berbagai negara di lima benua telah meluncurkan 4G dan sudah menuai manfaatnya.

Di antara mereka termasuk kekuatan ekonomi seperti Amerika Serikat, Rusia, China, dan Jepang. Juga negara-negara lebih kecil di Asia seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Bangladesh, hingga negara Afrika seperti Angola, Rwanda, Nigeria, dan Tanzania. Alasan mereka berinvestasi dalam 4G sangat logis. Sepenuhnya mereka menyadari bahwa teknologi adalah faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.

Bagi negara-negara berkembang, dengan menerapkan teknologi jaringan terbaru ini maka mereka berharap akan mampu melakukan lompatan pembangunan, serta mendorong dunia bisnis untuk tumbuh berkembang, serta mendorong masuknya investasi asing. Bagi pelaku bisnis, di mana konektivitas telah menjadi salah satu kebutuhan utama, seperti di bidang hiburan, media, serta e-commerce, maka dipastikan akan mendapatkan keuntungan.

Mereka akan mendapatkan layanan data yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan sehingga akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Hal ini sekaligus akan membantu mereka bersaing dalam skala global. Capital Economics pada 2012 memperkirakan kontribusi atas penerapan teknologi 4G LTE dalam perekonomian Inggris antaralain memacu peningkatan investasis wasta hingga 5,5 miliar poundsterling.

Penelitian ini juga menemukan 4G membuka tidak kurang dari 125.000 pekerjaan dan akhirnya memberikan dorongan 0,5% terhadap produk domestik bruto (PDB). Padahal, ini di negara yang sudah maju. Manfaat yang sama besar setidaknya juga akan bisa diraih oleh negara-negara berkembang yang menerapkan teknologi yang sama. Akhirnya, mari kita syukuri kehadiran jaringan 4G LTE di Indonesia ini dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk kemajuan bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar