Perubahan
Besar dalam Serpihan Kecil
Hasanudin Abdurakhman ; Doktor di bidang fisika terapan
dari Tohoku University, Jepang; Pernah bekerja sebagai peneliti di dua
universitas di Jepang; Kini bekerja sebagai General Manager for Business
Development
di sebuah perusahaan Jepang di
Jakarta
|
KOMPAS.COM, 11 Januari
2017
Ada
orang yang kelebihan berat badan. Ia bertekad untuk menurunkan berat badan.
Maka dari itu, ia mulai melakukan diet, juga berolahraga. Ia melakukannya
dengan penuh semangat. Namun, itu hanya berlangsung seminggu. Setelah itu, ia
lupa ada diet, juga lupa pada olahraga.
Kita
banyak mendengar cerita seperti itu, bukan? Karena itu kita mengenal ejekan,
”Hangat-hangat tahi ayam.” Kenapa bisa begitu?
Membuat
perubahan adalah sebuah kerja berat yang melelahkan. Normalnya, orang ingin
kerja berat itu segera selesai agar bisa segera menikmati hasilnya, dan
beristirahat.
Makanya,
banyak orang membayangkan perubahan besar terjadi dalam sebuah momen yang
besar, sesuatu yang radikal, yang membuat segalanya berubah. Atau setidaknya,
sebuah momen kecil yang memicu perubahan-perubahan lain, tanpa harus
melakukan kerja besar.
Kenyataannya
tidak demikian. Perubahan besar umumnya terdiri dari ribuan, bahkan mungkin
jutaan momen kecil, ibarat serpihan. Artinya, kita harus terus-menerus
melakukannya. Begitu kita berhenti, maka perubahan juga berhenti. Atau, ia
berbalik ke arah yang berlawanan dari yang hendak kita tuju.
Sebenarnya
situasi ini tak sulit untuk dipahami. Coba perhatikan bagaimana seseorang
menjadi gendut. Adakah orang yang gendut dalam sekejap, jadi gendut dalam
seminggu atau sebulan? Tidak.
Menjadi
gendut itu adalah proses yang berlangsung lama, berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun. Setiap hari kita menabung sekian gram kelebihan lemak akibat
konsumsi makanan lebih banyak dari energi yang kita butuhkan.
“Tabungan”
10 gram sehari, atau 30 gram sehari, menumpuk menjadi satuan kilo setelah
beberapa lama. Lalu satuan itu meningkat jadi puluhan kilo, setelah sekian
lama lagi.
Berat
badan saya sendiri meningkat sebanyak 10 kilo selama 10 tahun, artinya naik 1
kilo setahun. Kenaikan per harinya cuma 2,7 gram.
Menurunkan
berat badan adalah proses kebalikan dari proses tadi. Yang kita perlukan
adalah mengurangi sekian gram lemak setiap hari. Sebenarnya proses ini bisa
lebih cepat dari proses menjadi gemuk tadi, tetapi tentu saja tetap
memerlukan waktu.
Otomatis
ia memerlukan kesabaran. Tidak mungkin seseorang menurunkan berat badan 10
kilo dalam waktu 2 minggu, misalnya. Setidaknya, itu perlu waktu 6 bulan.
Bagaimana
agar kita bisa bersabar dalam melakukan perubahan? Orang yang gagal membuat
perubahan biasanya hanya memasang target, tanpa rencana.
Rencana
meliputi target besar dalam suatu rentang waktu yang panjang. Rencana itu
harus dipecah-pecah menjadi target-target kecil, dalam rentang waktu yang
lebih pendek.
Bayangkan
kita hendak mendaki gunung. Saat kita berada di base camp di kaki gunung,
kita lihat ke puncak yang hendak kita tuju. Apa yang kita rasakan? Jauh.
Kelihatannya berat, tetapi bisa juga menantang.
Setiap
pendaki gunung sadar bahwa ia harus mendaki selangkah demi selangkah. Ia
harus menghabiskan ribuan langkah untuk sampai di puncak sana. Kesadaran itu
memberi kita keyakinan bahwa tujuan itu bisa dicapai.
Ketika
seseorang mulai mendaki, apakah ia terus-menerus menatap puncak tujuannya?
Tidak. Ia fokus pada langkah kakinya. Ia perhatikan jalan di depannya, ada
halangan apa di situ, dan bagaimana melewatinya. Melihat ke puncak sana cukup
sekali-sekali saja.
Itulah
yang harus dilakukan oleh orang yang sedang membuat perubahan. Fokuslah pada
apa yang ada di depan kita sekarang, tetapi dengan kesadaran bahwa yang kita
kerjakan ini sedang menuju pada suatu tujuan.
Nah,
untuk memastikan bahwa setiap langkah kita menuju tujuan itulah maka
diperlukan perencanaan. Target-target kecil dalam rentang waktu pendek tadi
kita pastikan tercapai dengan langkah-langkah maju kita.
Dalam
pendakian, kita bagi jalur pendakian kita menjadi beberapa etape. Setiap
etape yang berhasil kita lewati memberi kesempatan pada kita untuk istirahat
sejenak.
Namun,
fungsi yang lebih pentingnya adalah menyadarkan kita bahwa kita membuat
kemajuan. Ini akan menjadi sumber energi yang besar untuk melangkah lebih
maju lagi.
Itulah
kunci untuk sukses membuat perubahan. Kita sadar bahwa perubahan besar tidak
datang sekaligus, tetapi dalam serpihan-serpihan kecil. Kita susun strategi
agar kita bisa bersabar dalam menapaki setiap langkah menuju tujuan kita. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar