Hidup Bahagia dalam Kesibukan
Agustine Dwiputri ; Penulis Kolom “Konsultasi Psikologi” Kompas
Minggu
|
KOMPAS,
25 Oktober 2015
Kesibukan yang tinggi acap kali membuat seseorang menjadi
tegang, stres, mudah marah, dan tampak kurang ramah dalam menjalin hubungan
dengan sekitarnya, seperti terjadi pada Bapak B.
”Selama 10 tahun terakhir ini rasanya saya hanya hidup untuk
kerja. Dari pagi sampai malam yang ada di kepala saya adalah bagaimana
membuat perusahaan sepatu saya makin maju dan menjadikan karyawan saya lebih
produktif. Saya memang ingin sukses secara materi maupun psikis. Saya pekerja
keras, tapi akhir-akhir ini saya berubah, jadi seperti merasa hambar, sering
kesal pada diri sendiri maupun pada karyawan, anak istri maupun teman-teman.
Sepertinya semua serba salah, tak ada yang mau mengerti diri saya. Saya jadi
suka merenung, untuk apa saya banting tulang bekerja keras, tapi kok tak bisa
menikmati kebahagiaan. Apa yang salah pada diri saya?”
Dari pembicaraan lebih lanjut, terlihat bahwa Bapak B selama ini
memang kurang menjalani kehidupan yang seimbang, mudah waswas, kurang melihat
sisi positif dari orang lain di sekitarnya, bahkan karena terlalu berambisi
kuat untuk mencapai sesuatu, jadi kurang beristirahat fisik maupun pikirannya.
Kini ia merasa jenuh, lelah, semangatnya menurun sehingga perlu melakukan
perubahan kebiasaan dalam hidupnya sehari-hari.
Dr Timothy J Sharp (2008) di dalam bukunya, 100 Ways
toHappiness, a Guide for Busy People, menguraikan kebiasaan yang dapat
dijalani bagi orang sibuk agar tetap bahagia. Untuk masalah yang Pak B alami
mungkin beberapa kebiasaan yang disampaikannya dapat berguna untuk mencapai
hidup yang lebih positif.
Prioritaskan istirahat
Dalam menjalani hidup seperti apa pun, adalah penting untuk secara
teratur beristirahat untuk menyegarkan, merevitalisasi, dan memulihkan diri.
Mengistirahatkan tubuh, pikiran, dan jiwa benar-benar dapat ’mengasah pisau’
yang kita gunakan untuk berkegiatan. Analogi ini hanya relevan untuk
kebahagiaan, jadi jika kita merasa ’pisau’ kita menjadi tumpul, jika kita
merasa terbakar habis, lelah, lesu, atau kurang motivasi, kemudian untuk
sementara waktu mengasah pisau kita dengan beristirahat, hal ini pasti akan
menambah energi fisik dan mental kita sehingga prestasi berikutnya akan lebih
maksimal.
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu kebiasaan
terbaik yang dapat membentuk kebahagiaan. Kita menghabiskan sekitar sepertiga
dari hidup kita dengan tidur, dan itu sangat penting untuk pemulihan energi
kita. Banyak orang tidak tidur dengan baik karena mereka tidak menyadari
hal-hal yang bisa mereka lakukan untuk membantu mereka tidur lebih baik.
Bapak B selama ini menyadari apa yang harus dia lakukan, tapi tidak
memprioritaskan tidur karena dia meyakini ada kegiatan lain yang lebih
penting.
Apabila Bapak B mulai mengalami manfaat tidur, mudah-mudahan itu
akan menjadi prioritas selamanya. Untuk saat ini, paling tidak mencoba
membuat prioritas utama untuk minimal sebulan. Tentukan sendiri tujuan tidur
sebanyak 7 atau 8 jam setiap malam. Ingatkan diri kita bahwa tidur adalah
sesuatu yang tak dapat ditawar lagi!
Tetap fokus
Hidup dalam kesibukan sebenarnya adalah anugerah. Kita justru
dapat menjadi sangat sehat lahir dan batin apabila berada dalam kesibukan.
Kekeliruannya adalah jika kita menjadi terobsesi pada masa depan; dan ketika
kita mengalami penyesalan, kita terpaku terlalu banyak pada masa lalu.
Membiarkan pikiran mengembara ke dua arah, ke titik di mana kita merasa
gagal, akan mencegah kita untuk mendapatkan hasil maksimal. Kita perlu
berhenti sejenak menikmati masa kini dan mencari cara untuk memperdalam
hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi. Hal ini dapat membantu kita
berfokus pada pemikiran tentang tujuan awal kita melakukan semua kesibukan
ini.
Salah satu teknik yang cukup berguna, terutama jika Anda tipe
orang yang visual, adalah mencari berbagai gambar yang inspiratif untuk
diletakkan di atas meja, di samping tempat tidur atau lemari es. Pilihan
gambar atau foto sepenuhnya terserah pada Anda. Biasakan memandang gambar
tersebut setiap kali Anda mulai merasa bahwa tingkat stres meningkat karena
kesibukan Anda. Bisa juga mencoba menyusun daftar tujuan jangka pendek yang
akan mengingatkan Anda tentang tujuan yang lebih luas, atau mungkin surat
atau e-mail tanda apresiasi dari seorang teman atau rekan kerja yang
menyoroti hal-hal baik tentang Anda.
Catatan harian yang
positif
Melakukan kegiatan ini merupakan latihan menghargai dan
mensyukuri kehidupan, karena mencatat peristiwa hidup yang positif menekankan
pentingnya mendaftar dan menghadirkan hal-hal baik yang telah terjadi dalam
hidup kita setiap hari. Meskipun sibuk, usahakan secara rutin, dapat
dilakukan pada sore atau menjelang malam hari, dan yang terbaik adalah dengan
menuliskan hal-hal tersebut, bukan hanya memikirkan kembali. Tuliskan 3-5 hal
atau peristiwa baik yang telah terjadi hari itu. Untuk beberapa hari kegiatan
ini dapat berlangsung relatif mudah; tapi pada hari-hari lain, mungkin
merupakan suatu perjuangan, tapi teruskan karena latihan ini sangat penting
dan benar-benar akan mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan batin kita.
Anda mungkin hanya ingin mendaftar nama orang-orang yang bertemu
pada hari itu dengan siapa Anda memiliki interaksi positif. Anda juga dapat
berfokus pada hal-hal produktif yang telah Anda lakukan, apakah sesuatu yang
Anda pelajari atau peristiwa yang membuat Anda bahagia. Kuncinya adalah
memperkuat hal-hal baik yang telah diperoleh setiap hari, untuk mengimbangi
sesuatu yang negatif atau tak diinginkan. Bahkan, jika Anda hanya mengambil
satu hal yang baik dari setiap hari untuk dicatat, Anda telah maju ke depan.
Sebagai penutup teruslah mengingat untuk menjadi bahagia dan
tuliskan, seperti yang dikatakan oleh Lee Iacocca, seorang industrialis
Amerika, ”Disiplin menuliskan sesuatu adalah langkah pertama menuju
tercapainya sesuatu agar hal tersebut benar-benar terjadi.” ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar