Industri Kreatif
Ciptakan Peluang bagi Generasi Z
Alex Murphy ; Managing Director, University of Technology,
Sydney (UTS):INSEARCH
|
KORAN
SINDO, 05 Desember 2014
Pada
Hari Batik Nasional, Presiden Joko Widodo menjelaskan kepada masyarakat bahwa
industri kreatif Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena
kemajemukan budaya mereka yang luas, dan dia membayangkan Indonesia dapat
bersaing secara internasional.
Dalam
hal kinerja, industri kreatif di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang
cepat dalam tiga tahun terakhir. Dari tahun 2012-2013 saja, industri kreatif
di Indonesia telah memberikan kontribusi 7% terhadap total produk domestik
bruto (PDB) negara, dan ditargetkan tumbuh menjadi 7,5% pada 2014.
Tak bisa
dimungkiri bahwa industri kreatif kini memainkan peranan penting dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menciptakan lapangan kerja baru
untuk mendukung 240 juta penduduk di Indonesia. Peningkatan minat dalam
industri kreatif telah membuat karier dalam desain menjadi pilihan yang
paling dicari dan menarik bagi Generasi Z, membawa peluang ekonomi yang
berkelanjutan dan mata pencaharian bagi warga Indonesia, dan memperluas
peluang bisnis bagi UKM.
Di masa
depan, daya saing suatu negara diharapkan akan dipengaruhi oleh kekuatan dari
ekonomi kreatifnya. Untuk menjadi kompetitif dalam tempat kerja, mahasiswa
sekarang tidak hanya mencari pendidikan akademik, tetapi juga pengetahuan dan
keterampilan siap kerja yang dicari oleh banyak perusahaan di Indonesia dan
di seluruh dunia.
Banyak
mahasiswa bahkan melanjutkan pendidikan mereka ke luar negeri dalam rangka
mengembangkan karakter, pengalaman, kemampuan berbahasa Inggris, dan
keterampilan komunikasi mereka agar dapat tetap kompetitif. Hasil dari survei
Pasar Kerja tahun 2013 oleh Jobstreet. com, 60% dari perusahaan merasa bahwa
para lulusan yang baru tidak memiliki attitude yang benar dan keterampilan
komunikasi yang baik selama wawancara kerja.
Sebagaimana
ekonomi kreatif Indonesia terus bertumbuh, jumlah orang yang bekerja dalam
industri kreatif telah mencapai 11,8 juta orang atau 10,72% dari total
angkatan kerja di Indonesia pada 2013. Hal ini telah melampaui target tahunan
8,35%. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia, diharapkan
ada permintaan yang lebih tinggi bagi para profesional dengan keterampilan
desain dan siap kerja untuk membantu bisnis dan industri.
Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah memainkan sebuah peranan penting dalam
mendukung pertumbuhan dari industri kreatif. Dalam sebuah survei yang
dilakukan oleh INSEAD dalam mengukur Indeks Inovasi Global tahun 2014,
Indonesia menduduki peringkat 87 dari 126 negara, meningkat dari peringkat 99
pada 2012.
Meskipun Indonesia telah menunjukkan peningkatan, negara-negara
tetangganya seperti Vietnam dan Thailand masih tetap unggul, dengan peringkat
71 dan 48 masing-masing. Namun demikian, upa-ya dari Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif telah membawa peringkat ekspor barang kreatif Indonesia
bertumbuh secara dramatis dari peringkat 85 di tahun 2013 menjadi peringkat
25 di tahun 2014.
Dukungan pemerintah telah memungkinkan banyak komunitas kreatif untuk
berkembang dan bertumbuh, terutama dalam mode. Salah satu contohnya adalah
Jakarta Fashion Week, yang sekarang menjadi pusat mode terbesar di Indonesia,
memamerkan berbagai koleksi dari desainer yang berbakat kelas atas, tua dan
muda, tenun budaya yang kaya dari Indonesia ke dalam konsep modern.
Kami melihat masyarakat yang lebih kreatif didirikan, seperti dalam
bidang arsitektur, desain, fotografi, seni dan film. Namun, pengaruh dari
industri kreatif tidak berhenti di situ. Saat ini banyak perusahaan semakin
menggabungkan “pemikiran desain” sebagai salah satu set keterampilan bisnis,
dan hal ini menjadi lebih umum bagi perusahaan untuk merancang ulang proses,
sistem, barang, layanan konsumen mereka dan bahkan pemikiran bisnis dan
membuat desain menjadi karier yang sempurna bagi Generasi Z.
Desainer saat ini dipekerjakan oleh perusahaan maskapai penerbangan,
bank, telekomunikasi dan infrastruktur, serta departemen pendidikan dan
kesehatan. Ada banyak pilihan karier yang hebat di mana para mahasiswa
mungkin belum mempertimbangkannya.
Ada pekerjaan dalam strategi, inovasi, sistem dan proses desain untuk
bisnis, pengembangan pengalaman pelanggan, desain interior dan arsitektur,
dan berbagai peranan yang menarik dalam bidang kreatif seperti fashion,
desain grafis, dan animasi. Untuk mengikuti perkembangan dari industri
kreatif yang cepat, penting bagi universitas untuk tetap inovatif.
Beberapa sekolah sekarang menawarkan berbagai gelar seperti sarjana S-1
Kecerdasan Kreatif dan Inovasi, yang mendorong pemikiran konseptual dan
pemecahan masalah dan pada gilirannya akan mendorong kreativitas, inovasi dan
kewirausahaan. Program jenis ini dapat dikombinasikan dengan berbagai gelar
lain seperti komunikasi, desain, sains, arsitektur atau bisnis di UTS.
Hal ini tidak lagi menjadi sebuah kemewahan untuk memiliki kreativitas
sebagai bagian dari bisnis Anda, tetapi suatu keharusan dalam rangka untuk
menarik konsumen generasi baru yang sudah digital sejak dilahirkan,
dibesarkan dengan smart technology
di telapak tangan mereka. Generasi Z di Indonesia dapat melihat sebuah masa
depan yang cerah dalam desain karena dukungan dari pemerintah Indonesia dan
berbagai industri kreatif yang sedang bertumbuh, serta kelas menengah yang
sedang bertumbuh, di mana dapat menarik investasi asing yang lebih besar.
Dengan manfaat tambahan dari belajar di universitas yang terkemuka,
warga Indonesia akan memiliki posisi yang baik sebagai calon yang kompetitif
di panggung dunia. Banyak perusahaan lokal dan multinasional top yang akan
mencari calon seperti ini, karena mereka memiliki pengetahuan akademis yang
kuat dan keterampilan serta pengetahuan industri yang membuat mereka siap
kerja.
Selain itu, keterampilan yang mereka pelajari akan melengkapi mereka
untuk menjadi pengusaha yang akan menciptakan lebih banyak peluang dan
lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar