Gejolak Politik Serumpun
Ahmad Sahidah ; Dosen Filsafat dan Etika Universitas Utara
Malaysia
|
KORAN
TEMPO, 04 September 2015
Demonstrasi Bersih 04 telah berakhir. Namun media cetak masih
mengulas unjuk rasa yang jauh hari sebelumnya dinyatakan ilegal itu. Apalagi
di media sosial, riuh-rendah peristiwa tuntutan baju kuning, Najib
mundur, masih bertebaran. Tentu, kita
patut mengacungkan jempol kepada peserta dan pihak keamanan yang sama-sama
bisa menahan diri hingga bentrokan dapat dielakkan. Namun dinamika politik
yang perlu dicermati adalah perpecahan di kalangan internal pemerintah yang
berkuasa.
Sebelum Maria Chin Abdullah memimpin massa memenuhi jalanan Ibu
Kota, Muhyiddin Yassin, Wakil Perdana Menteri, dipecat. Tindakan keras
Mohammad Najib ini di luar dugaan banyak orang. Meskipun banyak keraguan
terhadap langkah ini, akhirnya Wakil Presiden UMNO (United Malays National Organization) itu dicopot sebagai pejabat
nomor dua dalam pemerintahan. Kenyataan ini membuktikan bahwa Najib tidak
bisa diam lagi. Dengan mengangkat Ahmad Zahid Hamidi sebagai pengganti
Muhyiddin, Najib merasa lebih nyaman karena yang bersangkutan adalah
sekretaris pribadi anak perdana menteri kedua Malaysia tersebut ketika menjabat Menteri Pemuda dan
Olahraga.
Tak hanya Muhyiddin, empat menteri dan wakil menteri juga
dilengserkan. Mohd. Shafie Apdal dicopot sebagai Menteri Kemajuan Luar Bandar
dan Wilayah, karena ia juga lantang bersuara ihwal 1MDB (1Malaysia Development Berhad). Sebenarnya, untuk kesekian kalinya
Muhyiddin telah menyuarakan keprihatinannya terhadap BUMN Malaysia ini.
Sehari sebelum pencopotan, kantor perdana menteri meminta siapa pun, termasuk
wakilnya, untuk tidak mengungkit masalah tersebut ke publik hingga
pemeriksaan Public Account Committee
selesai.
Tak seperti pelengseran sebelumnya, pada zaman Abdullah Badawi,
Muhyiddin berhasil menyuarakan seruan Tun Mahathir agar perdana menteri
kelima tersebut mundur. Tapi, berbeda dengan pendahulunya, Najib sadar bahwa
Mahathir masih mempunyai pengaruh yang kuat di kalangan UMNO, baik di tingkat
elite maupun akar rumput. Tak pelak, ia segera mengokohkan posisinya di
partai terbesar ini. Karena itu, mantan Menteri Pendidikan ini menunda
pemilihan pimpinan UMNO dari pusat hingga daerah untuk melakukan konsolidasi
dan persiapan pemilihan umum ke-14. Hal serupa juga pernah dilakukan Tun
Mahathir sebagai cara meredam krisis politik pasca-pemecatan Anwar Ibrahim.
Setelah Wall Street
Journal memaparkan skandal 1MDB, tekanan khalayak terhadap Najib makin
besar. Meskipun telah dibentuk tim untuk memeriksa kasus ini, khalayak luas
masih ragu terhadap ketulusan pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini.
Padahal, dalam tim tersebut, kedua kuasa politik sama-sama mempunyai wakil,
seperti Nor Jazlan Mohamed, anggota DPR dari UMNO; dan Tony Pua dari wakil
partai oposisi, Democratic Action Party
(DAP). Mengingat Jazlan ditetapkan sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dalam
kabinet baru, penyelesaian laporan 1MDB ditunda.
Tentu, tantangan paling berat adalah memastikan dukungan UMNO
Johor terhadap Najib. Daerah asal Muhyiddin tersebut dikenal sebagai
konstituen tradisional UMNO karena partai berlambang keris berlatar warna
merah-putih ini lahir di sini. Lagi pula, Muhyiddin masih menduduki jabatan
Wakil Presiden UMNO hingga pemilihan mendatang. Hanya, dengan pelantikan
Ahmad Zahid Hamidi sebagai orang nomor dua, politikus berdarah Yogyakarta ini
bisa mengalahkan Muhyiddin. Dalam psikologi politik, pemegang jabatan tinggi
cenderung didukung pengurus partai.
Justru, tantangan terbesar pemerintah sebenarnya adalah mendapat
dukungan rakyat secara keseluruhan. Kenaikan harga barang akibat pemberlakuan
pajak barang dan jasa telah menyebabkan daya beli masyarakat turun.
Untungnya, langkah sigap pemerintah sebelumnya berupa pemberian Bantuan
Rakyat 1 Malaysia (BR1M)-semacam Bantuan Langsung Tunai (BLT)-membantu warga
untuk bernapas lega. Selain itu, banyak ikhtiar pemerintah yang lain untuk
meringankan beban rakyat, seperti mendirikan Kedai Rakyat 1 Malaysia (KR1M),
tempat orang ramai bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau; dan Klinik 1
Malaysia (K1M), tempat warga berobat dengan hanya membayar uang pendaftaran
RM 1.
Sejauh ini, Najib berhasil melakukan konsolidasi di kalangan
internal UMNO, sehingga perdana
menteri keenam ini tidak akan risau terhadap upaya seteru untuk mendongkel
kedudukannnya sebagai pemimpin tertinggi partai. Selain itu, dukungan penuh
dari partai koalisi, yaitu Malaysian
Chinese Association dan Malaysian
Indian Congress, akan makin mengokohkan Barisan Nasional sebagai
pemerintah yang sah. Apalagi, tak seperti era ketika Anwar Ibrahim dicopot
dari jabatannya sebagai orang nomor dua dalam pemerintahan, Muhyiddin tidak
banyak mendapatkan dukungan dari rakyat sehingga gerakan demonstrasi besar-besaran terhadap
Mahathir tak berlaku pada Najib. Satu hari setelah pemecatan, rumah Anwar di
Segambut disemuti oleh masyarakat luas.
Tak hanya itu, perpecahan koalisi Pakatan Rakyat menjadikan
Barisan Nasional tak tergoyahkan. Seruan Lim Kit Siang, politikus gaek
oposisi, untuk menyelamatkan Malaysia seraya meminta Mahathir bergabung; dan
ajakan Husam Musa, politikus ternama, untuk membentuk pemerintahan transisi,
menemui jalan buntu, mengingat Partai Islam se-Malaysia (PAS) telah
memutuskan tahaluf siyasi (kerja sama politik) dengan DAP. Bagaimanapun,
pendukung PAS-lah-setelah Fadzil Noor menemui Anwar-yang paling banyak turun
ke jalan untuk menggelorakan tuntutan reformasi melalui Majlis Gerakan
Keadilan Rakyat Malaysia (Gerak). Terbukti, Bersih 04 tak banyak melibatkan
dukungan orang Melayu, seperti aksi turun jalan seri Bersih 1-3.
Selain itu, tantangan yang tidak bisa dipandang remeh adalah
pemaparan media asing terhadap pemerintah Najib. Setelah Wall Street Journal Amerika mengungkapkan aliran dana 1MDB yang
patut dicurigai, The Age Australia
melaporkan penggelembungan pembelian gedung oleh Majlis Amanat Rakyat (Mara),
badan di bawah Kementerian Pembangunan Usahawan. Betapapun kasus keduanya
telah diperiksa secara cermat atas perintah Najib, berita lain menyusul bahwa
majalah Time menasehati Obama untuk
menjauhi Najib dengan lima alasan, di antaranya ihwal 1MDB, Anwar Ibrahim,
dan Hudud. Apa pun serangan media, jika badan pemeriksa menyatakan Najib
bersih dari pelbagai tuduhan, politikus berdarah Bugis ini akan tetap kokoh
di kursi nomor satu. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar