Minggu, 26 April 2015

Peluang Baru Hubungan Tiongkok-Indonesia

Peluang Baru Hubungan Tiongkok-Indonesia

Yu Hong  ;   Konsul Jenderal RRT di Surabaya
JAWA POS, 25 April 2015

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

Lebih dari 2.000 tahun silam, rakyat negara-negara Eropa dan Asia yang terkenal rajin serta penuh kearifan telah menjelajahi dan berhasil merintis berbagai lintasan perdagangan serta pertukaran budaya antara Eropa, Asia, dan Afrika. Baik di darat maupun laut. Lintasan-lintasan itu kemudian disebut Jalan Sutra, yang dianggap sebagai mata rantai penting yang telah memacu pertumbuhan dan kemakmuran negara-negara sepanjang jalur tersebut. Hal itu juga merupakan simbol pertukaran dan kerja sama antara Timur-Barat serta warisan sejarah dan budaya bersama bagi negara-negara di dunia.

Pada September dan Oktober 2013, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan dan Indonesia, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping telah memprakarsai agar bersama-sama membangun Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21. Belum lama ini pemerintah RRT telah mengemukakan prospek dan aksi mendorong pembangunan bersama Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21.

Membangun bersama Satu Sabuk Satu Jalan tidak hanya bertujuan meneruskan dan mengembangkan semangat Jalan Sutra masa lalu, namun lebih merupakan sebuah ide kerja sama untuk merealisasikan kebutuhan aktual yang besar, yang kini telah direspons secara positif oleh hampir 60 negara. Satu Sabuk Satu Jalan menyambungkan dua lingkaran ekonomi besar Asia Pasifik dan Eropa; menghubungkan wilayah Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Barat, dan lain-lain. Di daratan, Satu Sabuk Satu Jalan mengandalkan jalan tembus antarnegara dengan ditopang kota-kota inti sepanjang jalur dan menggunakan kawasan industri serta perdagangan utama sebagai platform kerja sama; bersama-sama membangun jembatan baru Asia-Eropa dan lainnya sebagai koridor kerja sama ekonomi internasional. Di laut, pelabuhan utama berfungsi sebagai titik-titik penghubung untuk bersama-sama membangun lintasan transportasi yang lancar, aman, dan efisien.

Untuk membangun Satu Sabuk Satu Jalan, pemerintah RRT memprakarsai dengan berpegang pada konsep kerja sama secara damai, terbuka, dan toleran; saling belajar dan menimba pengalaman, saling menguntungkan, serta mendorong kerja sama pragmatis di segala bidang guna membangun komunitas kepentingan bersama, komunitas senasib, dan komunitas sepenanggung jawab yang saling percaya di bidang politik, keterpaduan ekonomi, serta toleransi budaya.

Satu Sabuk Satu Jalan berupaya keras dalam memacu kerja sama di lima bidang sebagai berikut.

Komunikasi kebijakan: Negara-negara sepanjang jalur menjalin komunikasi penuh atas strategi dan solusi pengembangan ekonomi, bersama-sama menetapkan rencana dan tindakan memacu kerja sama regional, serta bersama-sama memberikan dukungan kebijakan bagi kerja sama pragmatis dan realisasi proyek-proyek besar.

Koneksitas fasilitas: Negara-negara sepanjang jalur memperkuat rencana pembangunan infrastruktur dan koneksitas sistem standar teknis; bersama-sama mendorong pembangunan lintasan utama internasional; juga secara bertahap membentuk jejaring infrastruktur antara subregional di Asia serta antara Asia, Afrika, dan Eropa.

Kelancaran perdagangan: Menaruh perhatian pada penyelesaian persoalan kemudahan berinvestasi dan perdagangan, melenyapkan rintangan penghalang investasi dan perdagangan, serta membentuk lingkungan usaha dan perdagangan yang kondusif di dalam kawasan dan tiap-tiap negara.

Sirkulasi mata uang: Mendorong pembangunan sistem stabilitas mata uang Asia, sistem investasi dan pendanaan, serta sistem kredibilitas. Juga mendorong keterbukaan dan perkembangan pasar obligasi Asia. Selain itu, bersama-sama mendorong pembentukan institusi finansial internasional seperti Bank Investasi Infrastruktur Asia dan lain-lain, mempercepat pembentukan dan pengoperasian Dana Jalan Sutra, serta memperdalam Asosiasi Inter-Bank Tiongkok-ASEAN (CAIBA) dan kerja sama finansial.

Menjalin persahabatan antar-rakyat: Memperluas kegiatan pertukaran budaya, pertukaran akademis, pertukaran dan kerja sama sumber daya manusia, kerja sama media, perhubungan antar pemuda dan antarperempuan, serta partisipasi relawan dan lain-lain.

Presiden RRT Xi Jinping menegaskan, pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan berlandas prinsip musyawarah, membangun bersama dan menikmati bersama. Satu Sabuk Satu Jalan tidak eksklusif, melainkan inklusif; bukan pertunjukan solo RRT, melainkan kor negara-negara sepanjang jalur. Kami dengan senang hati menyambut semua teman dari seluruh dunia untuk berpartisipasi.

Pembangunan bersama Satu Sabuk Satu Jalan akan berlandas semangat kerja sama regional yang terbuka, berusaha keras menjaga sistem perdagangan bebas global dan ekonomi dunia yang terbuka. Itu merupakan penjajakan aktif bagi suatu kerja sama internasional dan pengelolaan global model baru.

Maksud dan tujuan membangun Satu Sabuk Satu Jalan ialah memacu komponen utama ekonomis untuk bergerak secara bebas dan teratur; mengalokasikan sumber daya secara efisien dan integrasi market yang erat; mendorong negara-negara sepanjang jalur merealisasikan keselarasan kebijakan ekonomi; serta mengembangkan kerja sama regional yang lebih luas, lebih mendasar, dan memiliki level lebih tinggi guna bersama-sama membangun kerangka kerja sama ekonomi regional yang terbuka, toleran, seimbang, dan menguntungkan semua pihak.

Pembangunan bersama Satu Sabuk Satu Jalan akan memacu keterkaitan dan keterpaduan strategi perkembangan dari negara-negara sepanjang jalur, menggali potensi pasar dalam kawasan, menggiatkan investasi dan konsumsi, serta menciptakan kebutuhan dan lapangan kerja agar rakyat semua negara sama-sama menikmati kehidupan yang harmonis, tenteram, dan makmur.

Setelah menginisiatori gagasan Satu Sabuk Satu Jalan, pemerintah RRT mendorong pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia, memprakarsai Dana Jalan Sutra. Tiongkok bersedia bersama-sama negara sepanjang jalur merancang jadwal waktu dan peta jalan kerja sama.

Gagasan strategis Presiden Joko Widodo tentang membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia sangat cocok dengan gagasan strategis Presiden Xi Jinping Satu Sabuk Satu Jalan. Dalam statemen bersama memperkuat hubungan kemitraan strategis komprehensif antara pemerintah RRT dan Republik Indonesia yang dipublikasikan akhir Maret lalu oleh kedua negara, telah dirancang perkembangan hubungan kedua negara secara menyeluruh.

Dalam sejarah, Indonesia merupakan mata rantai penting dalam Jalan Sutra Maritim. Pembangunan Jalan Sutra Maritim baru pasti akan memberi daya dorong baru yang kuat bagi hubungan kedua negara dan menciptakan peluang emas dalam perkembangan hubungan kedua negara. Saya percaya, dalam pembangunan Jalan Sutra Maritim, RRT dan RI pasti akan bekerja sama lebih erat untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran bersama-sama. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar