Peluang
Baru Hubungan Tiongkok-Indonesia
Yu Hong ; Konsul
Jenderal RRT di Surabaya
|
JAWA POS, 25 April 2015
Lebih
dari 2.000 tahun silam, rakyat negara-negara Eropa dan Asia yang terkenal
rajin serta penuh kearifan telah menjelajahi dan berhasil merintis berbagai
lintasan perdagangan serta pertukaran budaya antara Eropa, Asia, dan Afrika.
Baik di darat maupun laut. Lintasan-lintasan itu kemudian disebut Jalan
Sutra, yang dianggap sebagai mata rantai penting yang telah memacu
pertumbuhan dan kemakmuran negara-negara sepanjang jalur tersebut. Hal itu
juga merupakan simbol pertukaran dan kerja sama antara Timur-Barat serta
warisan sejarah dan budaya bersama bagi negara-negara di dunia.
Pada
September dan Oktober 2013, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan
dan Indonesia, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping telah
memprakarsai agar bersama-sama membangun Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan
Sutra Maritim Abad Ke-21. Belum lama ini pemerintah RRT telah mengemukakan
prospek dan aksi mendorong pembangunan bersama Sabuk Ekonomi Jalan Sutra dan
Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21.
Membangun
bersama Satu Sabuk Satu Jalan tidak hanya bertujuan meneruskan dan
mengembangkan semangat Jalan Sutra masa lalu, namun lebih merupakan sebuah
ide kerja sama untuk merealisasikan kebutuhan aktual yang besar, yang kini
telah direspons secara positif oleh hampir 60 negara. Satu Sabuk Satu Jalan
menyambungkan dua lingkaran ekonomi besar Asia Pasifik dan Eropa;
menghubungkan wilayah Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Barat,
dan lain-lain. Di daratan, Satu Sabuk Satu Jalan mengandalkan jalan tembus
antarnegara dengan ditopang kota-kota inti sepanjang jalur dan menggunakan
kawasan industri serta perdagangan utama sebagai platform kerja sama;
bersama-sama membangun jembatan baru Asia-Eropa dan lainnya sebagai koridor
kerja sama ekonomi internasional. Di laut, pelabuhan utama berfungsi sebagai
titik-titik penghubung untuk bersama-sama membangun lintasan transportasi
yang lancar, aman, dan efisien.
Untuk
membangun Satu Sabuk Satu Jalan, pemerintah RRT memprakarsai dengan berpegang
pada konsep kerja sama secara damai, terbuka, dan toleran; saling belajar dan
menimba pengalaman, saling menguntungkan, serta mendorong kerja sama
pragmatis di segala bidang guna membangun komunitas kepentingan bersama,
komunitas senasib, dan komunitas sepenanggung jawab yang saling percaya di
bidang politik, keterpaduan ekonomi, serta toleransi budaya.
Satu
Sabuk Satu Jalan berupaya keras dalam memacu kerja sama di lima bidang
sebagai berikut.
Komunikasi
kebijakan: Negara-negara sepanjang jalur menjalin komunikasi penuh atas
strategi dan solusi pengembangan ekonomi, bersama-sama menetapkan rencana dan
tindakan memacu kerja sama regional, serta bersama-sama memberikan dukungan
kebijakan bagi kerja sama pragmatis dan realisasi proyek-proyek besar.
Koneksitas
fasilitas: Negara-negara sepanjang jalur memperkuat rencana pembangunan
infrastruktur dan koneksitas sistem standar teknis; bersama-sama mendorong
pembangunan lintasan utama internasional; juga secara bertahap membentuk
jejaring infrastruktur antara subregional di Asia serta antara Asia, Afrika,
dan Eropa.
Kelancaran
perdagangan: Menaruh perhatian pada penyelesaian persoalan kemudahan
berinvestasi dan perdagangan, melenyapkan rintangan penghalang investasi dan
perdagangan, serta membentuk lingkungan usaha dan perdagangan yang kondusif
di dalam kawasan dan tiap-tiap negara.
Sirkulasi
mata uang: Mendorong pembangunan sistem stabilitas mata uang Asia, sistem
investasi dan pendanaan, serta sistem kredibilitas. Juga mendorong
keterbukaan dan perkembangan pasar obligasi Asia. Selain itu, bersama-sama
mendorong pembentukan institusi finansial internasional seperti Bank
Investasi Infrastruktur Asia dan lain-lain, mempercepat pembentukan dan
pengoperasian Dana Jalan Sutra, serta memperdalam Asosiasi Inter-Bank
Tiongkok-ASEAN (CAIBA) dan kerja sama finansial.
Menjalin
persahabatan antar-rakyat: Memperluas kegiatan pertukaran budaya, pertukaran
akademis, pertukaran dan kerja sama sumber daya manusia, kerja sama media,
perhubungan antar pemuda dan antarperempuan, serta partisipasi relawan dan
lain-lain.
Presiden RRT Xi
Jinping menegaskan, pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan berlandas prinsip
musyawarah, membangun bersama dan menikmati bersama. Satu Sabuk Satu Jalan
tidak eksklusif, melainkan inklusif; bukan pertunjukan solo RRT, melainkan
kor negara-negara sepanjang jalur. Kami dengan senang hati
menyambut semua teman dari seluruh dunia untuk berpartisipasi.
Pembangunan
bersama Satu Sabuk Satu Jalan akan berlandas semangat kerja sama regional
yang terbuka, berusaha keras menjaga sistem perdagangan bebas global dan
ekonomi dunia yang terbuka. Itu merupakan penjajakan aktif bagi suatu kerja
sama internasional dan pengelolaan global model baru.
Maksud
dan tujuan membangun Satu Sabuk Satu
Jalan ialah memacu komponen utama ekonomis untuk bergerak secara bebas
dan teratur; mengalokasikan sumber daya secara efisien dan integrasi market
yang erat; mendorong negara-negara sepanjang jalur merealisasikan keselarasan
kebijakan ekonomi; serta mengembangkan kerja sama regional yang lebih luas,
lebih mendasar, dan memiliki level lebih tinggi guna bersama-sama membangun
kerangka kerja sama ekonomi regional yang terbuka, toleran, seimbang, dan
menguntungkan semua pihak.
Pembangunan
bersama Satu Sabuk Satu Jalan akan memacu keterkaitan dan keterpaduan
strategi perkembangan dari negara-negara sepanjang jalur, menggali potensi
pasar dalam kawasan, menggiatkan investasi dan konsumsi, serta menciptakan
kebutuhan dan lapangan kerja agar rakyat semua negara sama-sama menikmati
kehidupan yang harmonis, tenteram, dan makmur.
Setelah
menginisiatori gagasan Satu Sabuk Satu Jalan, pemerintah RRT mendorong
pembentukan Bank Investasi Infrastruktur Asia, memprakarsai Dana Jalan Sutra.
Tiongkok bersedia bersama-sama negara sepanjang jalur merancang jadwal waktu
dan peta jalan kerja sama.
Gagasan
strategis Presiden Joko Widodo tentang membangun Indonesia sebagai poros
maritim dunia sangat cocok dengan gagasan strategis Presiden Xi Jinping Satu Sabuk Satu Jalan. Dalam statemen
bersama memperkuat hubungan kemitraan strategis komprehensif antara
pemerintah RRT dan Republik Indonesia yang dipublikasikan akhir Maret lalu
oleh kedua negara, telah dirancang perkembangan hubungan kedua negara secara
menyeluruh.
Dalam
sejarah, Indonesia merupakan mata rantai penting dalam Jalan Sutra Maritim.
Pembangunan Jalan Sutra Maritim baru pasti akan memberi daya dorong baru yang
kuat bagi hubungan kedua negara dan menciptakan peluang emas dalam
perkembangan hubungan kedua negara. Saya percaya, dalam pembangunan Jalan
Sutra Maritim, RRT dan RI pasti akan bekerja sama lebih erat untuk mewujudkan
perdamaian dan kemakmuran bersama-sama. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar