AS
Terancam Gagal Bayar Utang Benny D Koestanto ; Wartawan Senior Kompas |
KOMPAS, 17 September 2021
Pemerintah
Amerika Serikat terancam gagal bayar utang pada Oktober mendatang, khususnya
jika Kongres tidak menaikkan atau menangguhkan batas utang negara itu. Gagal
bayar utang akan menjadikan Pemerintah AS tidak dapat memenuhi kewajiban
hukumnya—sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah—sekaligus
dikhawatirkan memicu krisis keuangan lain dan mengancam sektor
ketenagakerjaan AS. Hingga
Kamis (16/9/2021), belum ada kejelasan sikap Kongres AS terkait hal itu.
Peringatan soal ancaman gagal bayar utang tersebut secara resmi kembali
disampaikan Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Dalam suratnya kepada Kongres
bertanggal 8 September 2021, Yellen mengaku tidak tahu secara persis kapan
Washington akan kehabisan dana. Ia
memperingatkan, waktu terus berjalan dan risiko gagal bayar utang ada di
depan mata. ”Setelah semua ukuran dan uang tunai yang tersedia sepenuhnya
habis, AS tidak akan dapat memenuhi kewajibannya untuk pertama kalinya dalam
sejarah kita,” kata Yellen. Ia
menjelaskan, Departemen Keuangan AS telah secara luar biasa mengambil
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendanai pemerintahan sejak 1
Agustus dan dana itu diproyeksikan akan habis pada Oktober mendatang. Agar
tetap dapat membayar utang, Depkeu pada bulan lalu menunda investasi di
sejumlah pos, seperti di Dana Pensiunan Pegawai Sipil dan Penyandang
Disabilitas, Dana Pensiun dan Asuransi Kesehatan Pegawai Pos, serta Dana
Pensiun Pegawai Federal. Merujuk
pada laman Depkeu AS, batas utang adalah jumlah total uang yang diperbolehkan
untuk dipinjam Pemerintah AS guna memenuhi kewajibannya, seperti membayar
jaminan sosial dan tunjangan Medicare, gaji militer, bunga utang nasional,
pengembalian pajak, dan pembayaran lainnya. Jika
batas utang dinaikkan, misalnya, pemerintah tetap tidak boleh menggunakannya
untuk membayar komitmen pembayaran baru. Pemerintah hanya boleh menggunakannya
untuk membiayai kewajiban hukum sebelumnya yang telah dibuat oleh Kongres dan
Presiden. Yellen
juga memperingatkan, ada pelajaran yang harus dipikul akibat kebuntuan dalam
kesepakatan soal batas utang masa lalu. Jika pemerintah harus menanti hingga
menit-menit terakhir Kongres menyepakati ketentuan batas utang, bisa terjadi
kerugian serius bagi bisnis dan kepercayaan konsumen. Dampak negatif Yellen
menambahkan, kondisi tersebut juga meningkatkan biaya pinjaman jangka pendek
bagi pembayar pajak dan berdampak negatif pada peringkat kredit AS. ”Penundaan
yang (terjadi akibat) mempertanyakan kemampuan pemerintah federal untuk
memenuhi kewajibannya kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki pada ekonomi AS dan pasar keuangan global,” katanya. Dari
pengalaman, Kongres selalu bertindak ketika diminta menaikkan batas utang.
Sejak 1960, Kongres telah bertindak setidaknya 78 kali secara terpisah untuk
secara permanen menaikkan, memperpanjang sementara, atau merevisi definisi
batas utang Pemerintah AS. Dari jumlah itu, 49 kali berada di bawah masa
kepresidenan dari Partai Republik dan 29 kali di bawah presiden dari Partai
Demokrat. Harian
The New York Times melaporkan, dengan kepercayaan penuh dan tanggung jawab
pemerintah yang dipertaruhkan, strategi kepemimpinan Demokrat untuk menaikkan
batas utang dilakukan dengan menekan dan mempermalukan Pemimpin Minoritas di
Senat, Mitch McConnell, dari Republik. Di tengah kemungkinan gagal bayar
utang Pemerintah AS, kubu Demokrat mendesak McConnell agar tidak menentang
usulan kenaikan batas utang. ”Mari
kita perjelas,” tulis McConnell melalui media sosial Twitter tengah pekan
ini. ”Dengan presiden (dari) Demokrat, DPR Demokrat, dan Senat Demokrat,
Demokrat memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk menaikkan batas
utang. Ini tanggung jawab mereka.
Partai Republik tidak akan memfasilitasi pemungutan pajak dan pengeluaran
yang sembrono dan partisan lainnya.” McConnell
bersikeras, jika Demokrat bersikukuh menghabiskan triliunan dollar AS untuk
infrastruktur, perubahan iklim, dan kesejahteraan sosial, mereka harus
memikul tanggung jawab sendiri untuk menaikkan batas pinjaman. Desakan Demokrat untuk menaikkan pagu utang akan
memperkuat serangan politik terhadap kubu Republik. ● Sumber : https://www.kompas.id/baca/internasional/2021/09/17/as-terancam-gagal-bayar-utang/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar