Wawancara Anies
Baswedan soal Pemilihan Presiden Pemilu 2024 Raymundus Rikang : Wartawan Majalah Tempo |
MAJALAH TEMPO, 25
Juni
2022
DUKUNGAN kepada Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan agar maju sebagai calon presiden terus
bermunculan. Pada Jumat, 17 Juni lalu, Rapat Kerja Nasional Partai NasDem
merekomendasikan Anies sebagai satu dari tiga bakal calon presiden yang akan
diusung pada Pemilihan Umum 2024. Ia kini disokong sejumlah
tokoh politik, para mantan menteri dan pendukung Presiden Joko Widodo, serta
sejumlah kelompok Islam yang aktif dalam unjuk rasa 2 Desember 2016 atau
kelompok 212. Namun Anies berkilah belum memikirkan soal pencalonan presiden.
“Saya masih berfokus mengurus Jakarta sampai Oktober,” kata Anies melalui
wawancara tertulis dengan wartawan Tempo, Raymundus Rikang, pada Sabtu, 25
Juni lalu. Partai
NasDem mengusulkan Anda sebagai salah satu bakal calon presiden 2024. Apa
tanggapan Anda? Saya mengapresiasi dukungan
tersebut. Ini adalah sebuah kehormatan. Tapi saya saat ini masih menjalankan
amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saya masih berfokus mengurus Jakarta
sampai Oktober tahun ini. Kabarnya
Anda berkomunikasi cukup intensif dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh? Saya berkomunikasi baik
dengan semua pemimpin partai dan biasa bertukar pikiran dengan mereka. Saya
respek kepada Pak Surya karena beliau adalah tokoh yang sangat kaya
pengalaman. Bagaimana
komunikasi dengan Jusuf Kalla, tokoh yang mendukung Anda dalam pemilihan
kepala daerah DKI Jakarta lalu? Saya juga menghormati
beliau karena kaya pengalaman dan selalu mendapat banyak hikmah jika ngobrol
dengan beliau. Jangan pancing terus soal maju pilpres karena saya masih ingin
berfokus bekerja di Jakarta. Para
mantan menteri dan pendukung Presiden Joko Widodo kini membantu Anda di Balai
Kota, di antaranya Sudirman Said, Thomas Lembong, dan Sunny Tanuwidjaja. Apa
penjelasan Anda? Saya berteman, berdiskusi,
dan bertukar pikiran dengan banyak orang. Saya mengenal mereka cukup lama,
lebih dari 15 tahun. (Baca: Pecah Kongsi Ahok dan Sunny Tanuwidjaja) Seberapa
besar peran mereka? Mereka tak terlibat sama
sekali dalam pekerjaan di Jakarta. Kecuali Tom Lembong yang membantu
pemerintah DKI Jakarta untuk perhelatan Jakarta Investment Forum sejak
menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Tim Gubernur untuk
Percepatan Pembangunan yang membantu menyelesaikan tugas saya di Jakarta. Belakangan,
muncul berbagai deklarasi mendukung Anda sebagai calon presiden untuk Pemilu
2024. Apa sikap Anda? Sebuah kehormatan dengan
adanya dukungan organik, yang unsolicited (sukarela) seperti itu. Saya
berterima kasih dan mengapresiasi. Tapi, sekali lagi, saya ingin menuntaskan
tugas di Jakarta dulu. Saat
pilkada DKI 2017, Anda dipersepsikan terlalu dekat dengan kelompok Islam yang
kerap disebut kelompok 212. Bagaimana Anda mengikis anggapan itu? Silakan melihat hal yang
kami kerjakan selama lebih dari empat tahun di Jakarta. Misi kami adalah
menghadirkan rasa keadilan dan kesetaraan bagi semua warga Jakarta. Banyak
yang menilai dengan asumsi saat saya mulai memimpin Jakarta. Jika saya sudah
lima tahun memimpin dan tersedia fakta, tapi penilaian yang keliru masih
dipertahankan, itu namanya fiksi. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar