Kamis, 07 Mei 2015

Beberapa Saran tentang Bacaan yang Penting bagi Anda

Beberapa Saran

tentang Bacaan yang Penting bagi Anda

AS Laksana  ;  Sastrawan, Pengarang, Kritikus Sastra yang dikenal aktif menulis di berbagai media cetak nasional di Indonesia
JAWA POS, 03 Mei 2015

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

SETELAH melakukan perenungan serius selama empat hari lima malam, saya mengambil kesimpulan bahwa buku terpenting yang perlu kita baca sekarang ini adalah Pedoman Singkat tentang Tata Cara Merawat dan Menghormati Jenazah. Buku tersebut perlu dibaca, terutama oleh para gubernur. Siapa tahu di waktu-waktu mendatang akan ada lagi orang-orang yang dihukum mati dan kita tidak ingin mendengar ada gubernur menolak jenazah yang akan dikuburkan di tanah kelahirannya.

Berita tentang penolakan jenazah itu sungguh mengagetkan. Saya pikir, kalaupun Gubernur Alex tidak memiliki kebajikan untuk menyetujui jenazah Zainal Abidin, salah seorang di antara delapan orang yang baru dieksekusi mati di Nusa Kambangan, untuk dimakamkan di Palembang, setidaknya dia bisa berpura-pura memiliki kebajikan semacam itu. Tetapi, rupanya, berpura-pura baik kepada jenazah pun dia enggan.

Tentu saja itu masalah Pak Alex dengan diri sendiri, bukan masalah kita, bukan masalah Anda. Anda tidak perlu memasukkan itu nya ke daftar ’’masalah-masalah penting yang harus segera diselesaikan’’. Kita memiliki masalah-masalah kita sendiri. Beberapa orang memiliki masalah kesehatan, beberapa memiliki masalah keuangan, dan beberapa memiliki keduanya. Beberapa yang lain mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah.

Bagi mereka yang selalu didera masalah keuangan dan merasa bahwa pemerintahan kita tidak menunjukkan tanda-tanda akan mampu meningkatkan kualitas hidup warga negara, saya menyarankan buku 101 Ways to Earn Money from Home: Real Money Making Ideas: The Ultimate Resource for Making Money from Home. Judulnya panjang sekali dan mungkin bisa lebih panjang lagi jika penulisnya berhasrat untuk membuat pembacanya lebih yakin.

Itu buku penting, meskipun kita diberi tahu sejak kecil bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Sampai sekarang, tidak ada yang melarang Anda mempercayai hal itu. Para penerima gratifikasi juga memiliki keyakinan seperti itu, yakni apa-apa yang mereka terima itu sudah diatur oleh Tuhan. Namun, sekalipun Anda percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, saya tetap menyarankan untuk membaca buku itu. Sebab, tidak ada salahnya membekali diri dengan 101 jalan. Hidup Anda akan nyaman jika Anda memiliki semua jalan untuk mendapatkan uang dari rumah. Dengan jalan keuangan yang selalu buntu dan dikelilingi berita-berita yang memancing kebingungan atau kemarahan, penampilan Anda bisa tampak mengenaskan dan mudah diserang penyakit. Yang paling ringan adalah penyakit sulit tidur.

Untuk orang-orang yang sulit tidur, mungkin karena terlalu banyak yang dipikirkan dan tidak banyak yang bisa dikerjakan, saya menyarankan mereka membaca 9 Ways to Fall Asleep Faster (Without Counting Sheep). Itu bacaan untuk orang-orang yang sulit tidur karena sebab-sebab yang tidak terlalu parah. Untuk kasus sulit tidur yang lebih parah, Anda bisa mencari 101 Ways to Fall Asleep Faster (Without Counting Sheep). Kalau Anda merasa lebih lancar dan lebih percaya diri membaca dalam bahasa Indonesia, Anda bisa mencari di internet artikel berjudul 9 Cara untuk Tidur Lebih Cepat (tanpa Perlu Menghafalkan Nama 33 Sastrawan Paling Berpengaruh).

Di luar masalah-masalah di atas, tentu ada banyak masalah lain dan jumlahnya mungkin sebanyak jumlah kepala manusia di muka bumi, dikurangi jumlah bayi-bayi yang belum memiliki masalah. Mungkin sejumlah orang merasakan bahwa hidup yang kita jalani sudah terlalu jauh menyeret mereka dari kesalehan religius yang mereka dambakan. Untuk orang-orang yang memiliki masalah demikian, ada bacaan-bacaan yang bisa memantapkan langkah mereka ke trek yang benar. Mereka bisa membaca tulisan-tulisan, misalnya Nyi Roro Kidul Sekarang Masuk Islam dan Mengganti Namanya Menjadi Hajjah Siti Syarifah.

Tampaknya, akan sangat menarik jika ada penulis cum cenayang yang sudi meluangkan waktu untuk melakukan wawancara panjang dengan Bu Hj Syarifah sehingga dari negeri ini muncul sumbangan penting bagi peradaban manusia, sebuah karya yang sama menakjubkannya dengan buku Dialog dengan Jin Muslim yang begitu fenomenal di abad lalu. Jika wawancara itu dilakukan dan hasilnya diterbitkan sebagai buku, saya mengusulkan judulnya Dialog dengan Jin Mualaf.

Bacaan ringan yang bisa menjadi pelengkap kabar tentang Hj Siti Syarifah adalah berita tentang perempuan yang melahirkan tanpa hamil. Kabarnya, perempuan itu tiba-tiba saja melahirkan bayi setelah bermimpi didatangi ular belang. Saya senang membaca berita itu. Saya percaya bahwa keajaiban-keajaiban Kitab Suci, yang terjadi 2.000 tahun lalu dan lebih kuno dari itu, bisa terjadi juga hari ini, di negeri ini. Kita memang hidup di sebuah negeri, di abad ke-21, namun terasa seperti hidup dua ribu tahun lalu. Dan sampai sekarang, Anda tahu, ada orang-orang yang gigih mengajak kita untuk menjalani hidup mengikuti peradaban lima belas abad silam.

Tidak ada salahnya untuk menjalani hidup dengan hasrat mundur sejauh mungkin. Maka, kepada orang-orang yang merasa sumpek dan putus asa dengan situasi pemerintahan hari ini dan ingin mencari kegembiraan dari masa silam, salah satu buku terbaik untuk dibaca adalah Borobudur & Peninggalan Nabi Sulaiman. Itu buku yang kebenarannya sulit digugat, setidaknya menurut kesaksian salah seorang yang sudah membaca buku tersebut: ’’Bukti-bukti yang diberikan sungguh akurat, pengetahuan seperti inilah yang ditutup-tutupi oleh penjajah VOC zaman dulu, dan mengganti sejarah bangsa hingga melenceng jauh dan bangsa Indonesia dibuat menjadi bangsa yang hina/rendah.’’

Saya mempercayai kesaksian itu, meskipun tidak tahu apa yang dimaksudkan akurat di sana. Poin pentingnya adalah saya percaya. Saya juga akan senang sekiranya ada orang yang mampu memberikan bukti-bukti akurat bahwa kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh adalah buku yang mengilhami lahirnya wiracarita Mahabharata oleh Resi Viyasa, 400 tahun sebelum Masehi. Kita harus membuka mata dunia bahwa segala sesuatu bermula dari tanah yang kita diami ini. Jika Anda berminat membuktikan hal itu, saya menyarankan Anda membaca versi asli kakawin tersebut, ialah naskah yang ditulis di permukaan daun lontar. Transliterasi ke dalam aksara Latin, apalagi hanya membaca terjemahannya, tentu saja menghilangkan keagungan nilai rasa karya kedua empu itu.

Beberapa tahun belakangan kita sudah memulai proyek untuk membuktikan bahwa ’’segalanya bermula dari tanah ini’’, dengan proyek Gunung Padang. Kepada orang-orang yang memiliki minat gali-menggali, saya yakin proyek penggalian gunung-gunung adalah aktivitas yang menyenangkan untuk dijalani. Itu proyek prestisius untuk membuktikan bahwa piramida bukanlah peradaban asli bangsa Mesir, melainkan peninggalan kita. Penting bagi kita untuk membuktikan bahwa gunung-gunung yang ada di negeri ini, baik yang ada di daratan maupun yang tertutup permukaan air laut, berisi piramida.

Sekarang, dari beberapa saran yang sudah saya sampaikan, sila perhatikan satu hal: buku-buku atau artikel petunjuk biasanya senang melibatkan angka di dalam judulnya dan kebanyakan angka ganjil. Itu hal yang tepat. Tuhan menyukai angka ganjil dan sejumlah ahli pemasaran menyatakan bahwa mencantumkan angka pada judul akan menarik perhatian pembaca.

Saya orang yang mudah percaya kepada apa saja dan, dengan kepercayaan sepenuhnya kepada ahli pemasaran, saya sendiri pernah menulis buku panduan berjudul 101 Cara Ampuh untuk Mengatasi Writer’s Block dan Menundukkan Landak, dan masih akan menggunakan formula itu untuk buku fiksi yang saya rencanakan. Pada suatu hari nanti, dan semoga hari itu segera tiba, saya akan serius menulis novel dengan memasukkan angka ganjil di dalam judulnya. Yang sudah terpikir adalah 403 Cara Memasukkan Kwangwung ke Dalam Botol Bir dan Bagaimana Melakukannya di Bawah Terik Matahari.

Namun, itu urusan nanti. Untuk sekarang, bagaimanapun, yang paling mendesak ialah membaca buku Pedoman Singkat tentang Tata Cara Merawat dan Menghormati Jenazah. Saya pikir cukuplah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang menolak jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya, dan satu orang saja pun sudah lebih dari cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar