Minggu, 13 Agustus 2023

 

Ke Masa Depan dengan Kereta Api Indonesia

Endang Tirtana :Komisaris Independen Kereta Api Indonesia

MEDIA INDONESIA, 10 Agustus 2023

 

 

                                                           

MODERNISASI pengelolaan kereta api yang kontinyu saat ini merupakan tuntutan pembangunan yang urgen sifatnya. Bukan semata demi kemajuan bidang transportasi di suatu kawasan, tetapi demi menghadapi tantangan konektifitas sosial dan budaya urban beserta dampak-dampak yang ditimbulkannya.

 

Kurang lebih, itulah benang merah yang dapat saya tangkap dalam kunjungan ke Eropa baru-baru ini. Selama enam hari (24-30 Juli 2023) saya mengikuti benchmarking kereta api ke Prancis, Roma, dan Spanyol bersama rombongan dewan komisaris Kereta Api Indonesia.

 

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat, merasakan dan membandingkan layanan, pengelolaan dan modernisasi prasarana dan sarana di beberapa negara tersebut. Harapannya tentu dapat menjadi basis evaluasi demi memperkuat dan meningkatkan layanan Kereta Api Indonesia. Dapat saya tambahkan, kunjungan itu sangat berkontribusi meningkatkan kesadaran tentang betapa vital dan strategisnya peran perkeretaapian dalam proses kohesi sosial dan budaya di masa kini dan masa depan.

 

  Itu jika berkaca dari eksistensi perkeretaapian di Eropa modern yang menjadikan transportasi kereta api sebagai tulang punggung bagi daya saing ekonomi dengan cara memperkuat sistem konektivitas regionalnya. Dengan sistem konekivitas yang terelasi antar negara-negara di Eropa, infrastruktur yang terus dipercanggih, visi serta target pembangunan yang terus diperbarui, kereta api langgeng sebagai transportasi favorit masyarakat Eropa dari masa ke masa.

 

Situasi itu sekaligus menggambarkan pula karakter modernisasi Eropa yang berlandaskan pada efisiensi dan cita-cita kemasyarakatan yang kohesif. Dikatakan efisien, karena kereta api merupakan sarana transportasi massal yang jauh lebih hemat dari sarana model lain, memiliki keterjangkauan yang luas dan akibat perkembangan tekhnologi -  juga ramah lingkungan.

 

Dikatakan kohesi, karena melalui pembangunan sistem railways yang jangkauannya regional, negara-negara di Eropa menyadari peluang untuk mengembangkan ikatan regional yang mapan dalam hubungan yang lebih luas antar sesama negara Eropa di berbagai sektor.

 

Tak salah, bila Eropa saat ini fokus mempromosikan visi kereta sebagai sarana utama "connecting peoples"nya. Selaku penggerak yang aman dan ramah lingkungan ke masa depan melalui semboyan "green railway" atau :kereta hijau". Jika kita runut berdasar penjabaran di platform Sustainable Land Use Sector (UIC), upaya semacam itu mencakup pencanggihan pengembangan, perluasan dan revitalisasi kereta api sebagi solusi tekanan lingkungan, sosial dan budaya.

 

Secara khusus, wawasan keanekaragam hayati telah menjadi prioritas baru dalam pengelolaan railways mencakup pengelolaan vegetasi, keanekaragaman hayati, dan kondisi tanah dan kualitas air. Lalu, bagaimana visi semacam itu juga dapat menjadi landasan dalam proses modernisasi kereta api Indonesia, merupakan tantangan tersendiri.

 

Saat ini kereta api kita, telah mengalami transformasi yang cukup signifikan dalam berbagai aspek. Utamanya dalam bidang pelayanan dan modernisasi moda seperti KRL. Sekalipun kereta model high-railway baru saja dimulai ( dengan kapasitas jalur sejauh 142,3 km), secara pasti Indonesia telah memantapkan langkah menuju sistem perkeretaapian berstandar internasional.

 

Apa yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita semacam itu adalah regulasi yang mapan, yang mencerminkan ambisi total negara untuk mendukung keberlanjutan modernisasi perkeretaapian.

 

Dalam diskusi dengan jajaran pimpinan perusahaan kereta api Prancis (Société nationale des chemins de fer français atau

SNCF), faktor ambisi negara itulah yang menjadi tekanan. Karena berdasar pada hasil penelitian, antara lain yang telah dipublikasikan oleh badan perkeretaapian internasional (UIC), setiap cita-cita untuk mewujudkan pencanggihan sarana dan prasarana kereta api di kawasan regional, tidak mungkin tanpa dukungan penuh negara-negara. Prancis telah menjadi negara yang memimpin dalam hal ini, di Eropa.

 

Menurut Ms, Anne Rolland, Coordinator for International Affairs Directorate International Group dan Mr. Guilaume Foeillet yang merupakan Project Manager of Security Group di SNCF, pada tahun 2036, Prancis akan mengoperasikan kereta api double cabin yang berkecepatan tinggi. Adapun tipe kereta cepat tersebut adalah kereta TGV, kereta peluru berkecepatan tinggi yang saat ini telah digunakan di Prancis.  Ia memaparkan, pemerintah Prancis menanggung sepenuhnya utang terkait dengan pembangunan kereta cepat pada masa awalnya.

 

Sumber :https://mediaindonesia.com/opini/603846/ke-masa-depan-dengan-kereta-api-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar