Maju
dengan Memanfaatkan Kereta Api
Addo Susanto ; Manager Card Management PT Kereta Api Indonesia
(KAI)
|
SUARA MERDEKA, 25 Mei 2015
Salah
satu kemajuan suatu negara ditentukan oleh kemajuan pembangunan transportasi
umum, di antaranya kereta api (KA). Sarana itu digunakan secara masif oleh
negara-negara maju di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat karena mereka sadar
bahwa kereta dan jaringannya bisa digunakan hingga puluhan, bahkan ratusan
tahun. Kereta api memiliki kelebihan antara lain daya jelajah yang tinggi,
tingkat keamanan dalam perjalanan yang baik, dan yang utama adalah kapasitas
daya angkut yang besar dalam sekali perjalanan, baik untuk mengangkut
penumpang maupun barang.
Kereta
juga transportasi yang ramah lingkungan. Negara maju di Eropa dan Asia banyak
yang telah menggunakan kereta api dengan tenaga penggerak listrik maupun
elektromagnet atau lebih dikenal dengan sebutan maglev. Di Indonesia untuk
kereta komuter di Jabodetabek telah menggunakan listrik, sedangkan untuk
jarak jauh menggunakan lokomotif diesel.
Di
Indonesia penggunaan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, masih sangat
tinggi. Tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi tidak lagi sebanding dengan
pertumbuhan jalan raya. Truk-truk logistik memenuhi jalan raya. Akibatnya
kemacetan terjadi di kota-kota besar. Angka kecelakaan yang melibatkan bus,
truk, mobil, ataupun motor sangat tinggi. Dalam konteks itu, peranan kereta
api sangat penting namun belum disadari oleh pemerintah dan masyarakat luas.
Seyogianya kereta api menjadi transportasi utama untuk perjalanan antarkota.
Pembangunan
infrastruktur seperti jalan tol atau jalan utama memang penting, namun lebih
baik pemerintah memfokuskan pengembangan rel. Biaya pembangunan jalan tol
atau jalan raya memang lebih murah tapi tidak bisa bertahan puluhan tahun.
Dalam waktu dua atau tiga tahun jalan tol akan penuh sesak oleh kendaraan
pribadi, truk dan bus bila tidak dikontrol. Kemeningkatan volume kendaraan di
jalan berisiko meningkatkan angka kecelakaan. Jika kereta api dijadikan pilihan
utama dalam transportasi untuk masyarakat, pastilah angka kecelakaan dapat
ditekan. Untuk angkutan barang, Kereta Api memberikan rasa aman bagi pemilik
usaha karena menyediakan transportasi murah, kapasitas angkut yang besar,
bebas pungutan liar dan dapat diperkirakan waktu kedatangannya dengan lebih
baik. Terus Berbenah Kereta api Indonesia pun telah berubah sejak era
kepempimpinan Ignasius Jonan. Tak ada lagi pedagang asongan di stasiun,
kereta dan stasiun makin bersih, semua kelas kereta dilengkapi dengan
pendiringin ruangan dan semua penumpang mendapatkan kursi. Angka percaloan
tiket pun dapat ditekan. Pascakepempimpinan Jonan, PT KAI terus berbenah.
Kedisiplinan
dan integritas tinggi para pegawainya tetap diutamakan. Inovasi dan pelayanan
yang memprioritaskan kepuasan pelanggan terus dikembangkan. Kereta api secara
perlahan disadari sebagai kebutuhan utama transportasi. Inilah saatnya kereta
api dapat menjadi kunci utama transportasi Indonesia. Masyarakat seyogianya
memilih kereta api sebagai moda transportasi utama, dan meninggalkan
transportasi pribadi. Tidak hanya saat liburan atau mudik Lebaran melainkan
tiap kali bepergian. Pesawat untuk transportasi antarpulau, kereta api untuk
transportasi antarkota dan di dalam kota besar, sedangkan bus sebagai
transportasi feeder jarak pendek untuk sampai tepat ke tempat tujuan. Pemilik
usaha kini juga seharusnya memilih kereta. Semua tentu harus didukung
konektivitas transportasi yang baik di kota tujuan. Jika tiap kota-kota besar
di Indonesia sudah memiliki transportasi publik yang baik seperti bus kota
ataupun kereta api dalam kota, kereta api bisa memainkan peranan lebih
penting untuk menghubungkan antarkota. Dengan demikian biaya transportasi
akan murah, ekonomi akan semakin berkembang, dan tentu lingkungan alam
menjadi lebih baik. Tumbuh berkembang dengan cepat menjadi negara maju bukan
lagi sekadar impian untuk Indonesia, melalui Kereta Api sebagai moda
transportasi utama. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar