Pentingnya Literasi
Digital bagi Pelajar dan Mahasiswa
Rizka Septiana : Dosen Tetap
Institut Komunikasi & Bisnis LSPR Jakarta
SINDONEWS, 19
Juli
2022
SAAT ini
perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, akses untuk berkomunikasi
dan mendapatkan informasi bisa didapatkan secara cepat dan mudah. Bahkan,
hampir seluruh manusia di dunia ini menginginkan segala hal menjadi lebih
praktis dan lebih efisien. Namun, di balik semua kecanggihan yang ada di era
digital saat ini tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi manusia. Makanya,
literasi digital sangat diperlukan sebagai acuan agar lebih terarah dalam
penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Dalam bidang teknologi,
khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan
kemampuan penggunanya, di mana di dalamnya terdapat suatu kemampuan untuk
menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan
komunikasi yang positif. Bahkan,
literasi digital ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari agar generasi
muda, khususnya pelajar dan mahasiswa paham dan mengerti mana informasi yang
harus diterima dan yang harus dicari kembali sumber kebenarannya. Sebab,
semakin canggihnya teknologi dan informasi semakin banyak pula oknum yang
tidak bertanggung jawab dengan informasi yang mereka posting. Dengan adanya
pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat generasi muda dapat
berpartisipasi di era dunia modern sekarang ini. Literasi digital akan menciptakan
sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang
kritis-kreatif. Sehingga, mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis
digital seperti menjadi korban informasi hoaks. Dikutip dari
buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi,
literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam
memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan
lain sebagainya. Adapun dari
Seri Buku Literasi Digital Kerangka Literasi Digital Indonesia, literasi
digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan
konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. Mengutip 2
referensi di atas, tentu saja literasi digital memiliki dampak positif bagi
masyarakat, pelajar, dan mahasiswa untuk mempermudah mencari data dan
informasi dari berbagai media. Dampak positif dari literasi digital di
antaranya bisa untuk membantu proses pembelajaran; bisa untuk dapat
membedakan sumber-sumber belajar yang benar, signifikan dan dapat memberikan
manfaat; dan untuk membuka peluang bagi guru dan dosen agar lebih produktif
dalam menciptakan media ajar digital. Literasi
digital juga memiliki sisi negatif, misalnya bisa menyebabkan kegaduhan dan
kesalahpahaman. Berkaca dari itu, masayarakat dituntut harus paham akan
literasi digital khususnya di era modern 4.0 ini. Dampak negatif dari
literasi digital di antaranya, penyebaran berita bohong (hoaks), Mengakibatkan
kecemasan, kebencian, dan permusuhan. serta radikalisme berbasis digital. Bahkan, di era
digital seperti sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa
membaca buku hanya menghabiskan dan membuang banyak waktu dan cenderung
membosankan. Sehingga, banyak dari mereka berfikir lebih baik melakukan
sesuatu yang lain selain membaca buku, padahal dengan membaca kita dapat
menambah wawasan jadi lebih luas dan ilmu pengetahuan pun semakin bertambah. Maka dari itu,
di era digital ini, sangat penting bagi kaum milenial untuk memberikan
inovasi agar masyarakat memiliki keinginan membaca pada era teknologi seperti
saat ini. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial untuk menulis dan
membagikan hal-hal positif yang bermanfaat dan menjadikan media sosial sebagai
informasi yang akurat serta meningkatkan minat baca dan daya berfikir kritis. Perlu
diingatkan juga bahwa, kemampuan literasi yang dilakukan oleh semua pihak
akan berdampak baik untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Terlebih, dengan
perkembangan teknologi yang sudah familiar di banyak sisi kehidupan,
khususnya pendidikan, hal ini harus terus dilakukan dan didukung semua pihak. Di era new
normal ini juga berdampak positif kepada generasi muda, khususnya pelajar dan
mahasiswa. Generasi muda yang sudah beradaptasi dengan era teknologi digital
ini diharapkan mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama
menangkal berita hoaks. Inovasi-inovasi
dari generasi muda juga sangat diharapkan dalam percepatan penanganan
Covid-19 terlebih lagi saat ini sudah memasuki era new normal. Artinya, semua
kegiatan segala sektor harus menerapkan sistem baru dengan mengadopsi
pemanfaatan teknologi informasi dan penerapan protokol kesehatan secara
disiplin. Intinya, dalam kondisi saat
ini, sebagian masyarakat mampu menerima kondisi ini (accept) dan terus
berusaha beradaptasi dengan situasi (adapt) dan mempelajari digital (digital)
dan surprisingly kita terbentuk semakin creative dan paham bahwa creative kolaborasi
adalah hal yang membantu dan mendukung kinerja kita semua. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar