Manado, Telin, dan
Kedaulatan Digital Elba Damhuri : Kepala Republika.co.id |
REPUBLIKA, 21 Juli 2022
Mimpi Indonesia menjadi
hub internet dunia bakal terwujud. Sejumlah langkah strategis dan nyata sudah
dilakukan dan yang terpenting Indonesia memenuhi syarat untuk menjadi salah
satu pemain utama internet global. Kondisi saat ini memang
unik. Dari total 100 persen trafik internet dari Indonesia, 97 persen harus
melewati Singapura yang memiliki akses kabel fiber optik langsung ke Amerika
dan negara-negara lainnya. Hanya tiga persen trafik internet yang bisa
langsung ke Amerika. Di Asia, Jepang, Hong
Kong, Singapura, dan China masih menjadi pemain utama trafik internet dunia.
Namun saat ini, syarat-syarat Indonesia menjadi pemain utama pun sudah
terpenuhi. Syarat-syarat itu antara lain: Pertama, jumlah demografi
Indonesia yang banyak. Kedua, penetrasi pengguna internet yang tinggi. Ketiga, trafik internet
lokal yang besar dan keempat, akses ke trafik internasional tinggi. Kelima,
posisi Indonesia strategis di antara negara-negara pengguna internet lainnya.
Dan terakhir, infrastruktur yang memadai. Langkah menjadi pemain
internet global pun berderap kencang. PT Telkom Indonesia melalui PT Telkom
Indonesia International (Telin) melakukan sejumlah langkah strategis menuju
ke sana. PT Telin meluncurkan
Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) jalur Manado-Amerika Serikat (AS) pada
akhir Juli ini. SKKL ini menjadi jalur alternatif trafik internet di wilayah
barat Indonesia yakni Batam kemudian lewat Singapura. Dalam satu perbincangan
menjelang makan siang di kawasan Jakarta selatan, Direktur Wholesale &
International Service Telkom, Bogi Witjaksono, bercerita banyak tentang upaya
Indonesia menjadi pemain utama internet di kawasan. Bogi menyatakan SKKL
Manado-AS itu sebagai second gateway. Setelah SKKL, Telin akan membangun data
center di Manado. Dengan demikian, Manado akan menjadi hub telekomunikasi. Menurut CEO Telin, Budi
Satria Dharma Purba, dengan jalur SKKL Manado-AS ini, pengiriman atau
penarikan data dari luar negeri termasuk AS, tidak melulu melalui Batam dan Singapura. Data dari dari Indonesia
timur, sebelumnya harus dikirim dulu ke Batam, lewat Singapura, baru ke AS.
"Makanya internet lebih lambat. Dengan lewat second gateway ini, bisa 25
persen lebih cepat," kata Budi. SKKL dari Manado ini
nantinya akan ada tiga jalur kabel laut. Mereka adalah IGG SEA-US yang sudah
dibangun sejak 2014 dan rampung pada 2017. Terbaru, SKKL Bifrost yang
dibangun konsorsium Telin, Facebook Inc, dan perusahaan Singapura Keppel
Midgard Holdings Pte. Ltd. Ke depan, akan ada jalur SKKL yang mengoneksikan
Manado, Filipina, Singapura, dan Hong Kong. Manfaat
Indonesia Jadi Hub Internet Bogi dan Budi memberikan
ulasan menarik atas dampak jika Indonesia menjadi hub internet melalui jalur
Manado-AS ini. Tentu, ada manfaat luas yang luar biasa penting bagi Indonesia
dari sisi ekonomi, keamanan nasional, hingga kesempatan berkreasi dan
produktif. Pertama, dampak ekonomi.
Ekonomi digital akan berkembang pesat di wilayah timur Indonesia seperti yang
terjadi di barat. Apalagi, ekonomi digital kini menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Pendapatan lokal pun naik.
Dengan meriahnya aktivitas ekonomi digital maka pendapatan masyarakat pun
naik. Peluang profesi baru terbuka lebar dan kegiatan ekonomi makin beragam. Kedua, pemerataan
infrastruktur digital. Kecepatan akses internet menjadi lebih baik dan
ketersediaan infrastruktur digital pun makin bagus. Ini penting untuk
mendongkrak Indeks Pembangunan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (IP-TIK)
di timur agar sejajar dengan provinsi lain di Indonesia. Pada satu kesempatan,
Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengatakan akses telekomunikasi digital yang
merata memungkinkan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun, mampu
mengakselerasi kualitas hidup dan lingkungannya. Ketiga, keamanan nasional.
Isu keamanan nasional menjadi sangat krusial jika hanya mengandalkan satu
gerbang internet. Jika ada masalah dengan
wilayah barat yang mengganggu, dampaknya tidak bagus bagi keamanan nasional.
Karena itu dibentuk gateway di timur Indonesia sebagai kontingensi. Ini bisa dipahami
mengingat banyak transaksi penting dari Indonesia harus berlabuh terlebih
dahulu ke Singapura. Sebut saja transaksi keuangan, perbankan, dan lain
sebagainya. Visi Indonesia maju dengan
menjaga kedaulatan digital nasional seperti yang kerap didengungkan Menteri
BUMN Erick Thohir semakin jelas arahnya. Tahap demi tahap menuju ke sana sudah
terlihat. Pada 2022 ini, setidaknya
10 persen trafik internet sudah tidak lagi melalui kabel bawah laut
Singapura. Pada 2025, 50 persen trafik internet masuk melalui gerbang Manado. Tak heran jika Erick
Thohir menyebut Telkom sebagai salah satu motor penggerak utama ekonomi
digital Indonesia. Telkom telah berubah menjadi digital telco yang bisa
mengembangkan ekonomi digital dengan potensi Rp 4.500 triliun. Digitalisasi bukan lagi
opsi. Ini sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditolak. Namun, digitalisasi
belum cukup jika kedaulatan digital terganggu, ekonomi tidak berkembang, dan
keamanan nasional rapuh. Tentu, upaya-upaya
Indonesia menjadi hub internet dunia harus didukung penuh. Kita tunggu
kelanjutan cerita ini berikutnya. ● Sumber :
https://www.republika.co.id/berita/rfck7f318/manado-telin-dan-kedaulatan-digital |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar