Senin, 23 Agustus 2021

 

Yuan Digital Bakal Bersaing dengan Dollar AS

Andreas Maryoto ;  Wartawan (Penulis Kolom “Industri Digital”) Kompas

KOMPAS, 19 Agustus 2021

 

 

                                                           

Dalam waktu dekat mata uang digital yang dikeluarkan oleh otoritas perbankan China tak lagi hanya untuk alat tukar domestik. Kabarnya mereka akan melintas batas negara alias bisa digunakan untuk transaksi internasional. Perubahan kebijakan ini kontan membuat negara-negara Barat tergagap. Dominasi dollar AS selama ini bakal menghadapi tantangan yuan digital.

 

Pertengahan Juli lalu, otoritas China atau PBOC mengumumkan bahwa pihaknya tengah mengkaji kemungkinan penggunaan yuan digital atau e-CNY untuk transaksi internasional. Sejumlah analis meyakini yuan digital akan meningkatkan status global mata uang itu. Mereka memperkirakan pada akhirnya China tengah berusaha untuk mematahkan dominasi sistem penyelesaian transaksi dengan menggunakan mata uang dollar AS.

 

Meski tengah dipakai terbatas di beberapa kota di China, pejabat PBOC mengatakan, secara teknis mata uang itu sudah siap digunakan secara internasional. Selama ini mereka telah melakukan uji coba penggunaan yuan digital di beberapa kota besar, seperti Beijing, Shanghai, dan Shenzhen. Uji coba dilakukan di beberapa lokapasar (marketplace). Bank sentral mendistribusikan yuan digital kemudian mereka yang memiliki mata uang itu boleh menggunakannya di lokapasar yang ditunjuk. Dalam uji coba, yuan digital belum boleh digunakan di luar ekosistem uji coba itu.

 

PBOC juga tengah mengeksplorasi kemungkinan pembayaran lintas batas berkoordinasi dengan bank sentral lainnya. Langkah ini dilakukan dengan saling menghormati kedaulatan dan aturan moneter negara yang akan diajak menggunakan mata uang digital itu. Mereka siap untuk berpartisipasi secara aktif dalam pertukaran pandangan dan pemikiran tentang mata uang fiat digital dan membahas penetapan standar.

 

Sebelumnya telah ada usulan untuk membuat kajian terhadap aturan dan juga mekanisme teknis (regulatory sandbox) internasionalisasi yuan digital. Seorang pejabat senior bank sentral telah mengusulkan pembentukan semacam lingkungan terkendali untuk menguji yuan digital China. Ia juga mendorong pertukaran arus modal yang lebih besar antara Shenzhen dan Hong Kong dengan menggunakan mata uang itu.

 

Proposal dari Xing Yujing, presiden People’s Bank of China cabang Shenzhen, itu muncul ketika Beijing tengah mempercepat promosi mata uang digitalnya, yang disebut pembayaran elektronik mata uang digital, dan mengambil langkah hati-hati untuk memungkinkan aliran modal yang lebih bebas dari dan ke luar negeri.

 

Meski demikian, ada beberapa kalangan yang meragukan kemampuan internasionalisasi yuan digital. Argumentasi para pendukung internasionalisasi terlalu dibesar-besarkan. Mereka ragu dengan kemampuan yuan digital dalam mengalahkan dominasi dollar AS dan juga ragu dengan kemampuan mata uang itu mendefinisikan ulang sistem pembayaran global. Sebagai gambaran, porsi yuan di dalam transaksi global sekitar 2,42 persen, sementara dollar AS mencapai 38,26 persen.

 

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apabila yuan digital dibutuhkan untuk transaksi lebih cepat, apakah sudah sebegitu penting kecepatan transaksi itu? Sistem keuangan China yang disebut masih tertutup juga menjadi alasan otoritas China sebenarnya tidak terlalu membutuhkan internasionaliasi mata uang itu. Mereka lebih membutuhkan untuk urusan domestik saja.

 

Di dalam negeri China, sejumlah kalangan juga memperingatkan tentang dampak internasionalisasi yuan digital. Mereka meminta agar otoritas China memperhatikan pro dan kontra langkah itu. Peringatan itu muncul karena China bisa kehilangan kendali atas modal begitu yuan digital masuk ke pasar internasional. Tak selamanya teknologi akan menguntungkan.

 

Di dalam laman Leader Insight disebutkan, kelemahan dari internasionalisasi yuan digital adalah relaksasi dalam kontrol modal dengan menggunakan mata uang untuk pembayaran lintas batas bisa membuat kondisi tidak stabil. Pada saat diluncurkan dan memunculkan ketidakpastian keuangan, yuan digital dapat mendorong arus modal keluar besar-besaran dari China. Keadaan ini akan menambah masalah.

 

”Langkah itu sebaiknya dilakukan dengan bertahap karena tindakan itu harus menyeimbangkan antara keuntungan dari arus modal terbuka dan risiko yang menyertainya,” kata Direktur Institute of Digital Finance di Peking University Yiping Huang, seperti dikutip laman itu.

 

Usulan lebih tegas meminta agar China seharusnya tidak terburu-buru menggunakan yuan digital untuk pembayaran lintas batas. Negara lain akan lebih berhati-hati merespons rencana China itu. Mereka bisa melihat langkah itu sebagai ancaman sehingga akan memunculkan reaksi.

 

Mantan kepala bank sentral China, Zhou Xiaochuan, di dalam sebuah forum yang dikutip Asia Financial mengatakan, hambatan aturan penggunaan mata uang digital dan kekhawatiran negara lain terhadap dampak globalnya menjadikan rencana itu tidak bakal mulus dan memunculkan risiko. Meski, sebenarnya ia mengakui bahwa mata uang digital yang dikembangkan oleh otoritas China tidak akan menimbulkan ancaman bagi sistem keuangan global.

 

”Pada kenyataannya, langkah itu tidak akan terlalu serius mengancam sistem keuangan global,” kata Zhou menjelaskan bahwa yuan masih tertinggal dari dollar dalam hal konvertibilitas dan penggunaannya. Kecemasan global, apalagi sampai merasa terancam, tidak perlu terjadi karena porsi mata uang yuan sendiri masih kecil dalam transaksi global.

 

Kita perlu menunggu lebih lanjut perkembangan di China. Negara ini termasuk salah satu yang progresif melakukan uji coba penggunaan mata uang digital yang dikendalikan oleh bank sentral. Banyak bank sentral global yang melihat uji coba yang dilakukan China. Keberhasilan di dalam penggunaan teknologi digital untuk transaksi finansial yang dilakukan oleh swasta membuat mereka lebih percaya diri melangkah. ●

 

Sumber :  https://www.kompas.id/baca/opini/2021/08/19/yuan-digital-bakal-bersaing-dengan-dollar-as/

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar