Perang
Proxy di Lebanon (2)
Dinna Wisnu ; Pengamat Hubungan Internasional
|
KORAN
SINDO, 06 Desember 2017
DALAM analisa sebelumnya saya menulis
tentang Lebanon menyusul peristiwa pengunduran diri Perdana Menteri Hariri
yang diumumkan dari Arab Saudi. Tak lama setelah kejadian itu, Hariri pulang
ke negaranya dan mengumumkan penangguhan pengunduran dirinya.
Hubungan Iran dan Lebanon lebih panjang
sejarahnya dibandingkan Lebanon dengan Arab Saudi. Penjelasan sejarah Lebanon
penting agar kita tidak menilai perselisihan politik yang terjadi saat ini
secara dangkal. Konflik di Lebanon sebenarnya adalah cerminan dari dasar
bernegara di Lebanon yang sangat rentan. Lebanon sebagai negara terus
berproses menemukan jati dirinya, namun proses tersebut tidak lancar karena
dinamika politik yang terjadi di luar Lebanon.
Negara yang relatif kecil dengan penduduk
6.2 juta orang terjepit ini berbatasan langsung dengan Suriah, Israel dan
Laut Mediterania. Dari segi komposisi agama, jumlah penduduk Muslim dan
Kristen hampir sama jumlahnya dan di dalam tiap agama terdapat aliran-aliran
yang beragam dan punya kekuatan politik juga di kawasan (seperti aliran
Sunni, Shiah, Orthodox Yunani, Maronite-Nasrani dan lain-lain). Dalam situasi
seperti ini, Lebanon terbawa dalam kepentingan negara lain sehingga tidak
punya waktu untuk membangun diri mereka sendiri. Sejak perang saudara 1975,
Lebanon terus menjadi medan pertarungan kepentingan negara-negara lain secara
silih berganti; terus terbawa situasi peperangan kepentingan antara
kekuatan-kekuatan di Timur Tengah.
Keterlibatan Iran dalam politik Lebanon
baru dimulai ketika terjadi pergantian kekuasaan dari Pemerintahan Kerajaan
Reza Palevi melalui Revolusi Islam 1979 yang dipimpin oleh Ulama Syiah
Ruhollah Khomeini (yang kemudian dikenal sebagai Ayatollah Khomeini). Iran
membantu memfasilitasi berdirinya Hisbullah dari sejumlah tokoh seperti Musa
al-Sadr dari Kelompok Garis Keras Harakat al-Mahrumin (dikenal sebagai
Gerakan Orang Terpinggir atau dikenal dengan singkatan Aman di Lebanon).
Dalam politik regional, kelompok ini menjadi penguat perjuangan Iran melawan
Israel; menjaga perbatasan Lebanon selatan. Di dalam negeri, ideologi Aman
ini sendiri bersifat nasionalis karena menuntut persamaan hak dan kewajiban
seluruh warga Lebanon walaupun digagas oleh komunitas muslim Syiah.
Garis perjuangan Hisbullah sedikit berbeda
dengan Aman dalam menghadapi Israel dan PLO meskipun mereka sama-sama menjadi
wadah organisasi perjuangan komunitas Muslim Syiah di Lebanon. Aman secara
politik tidak ingin melakukan konfrontasi secara langsung dengan Israel
karena serangan balik Israel telah membuat Komunitas Muslim Syiah yang
menjadi mayoritas penduduk di Lebanon Selatan menjadi korban. Sementara
Hisbullah sendiri secara politik, terutama dari AD/ART nya memiliki tujuan
untuk mendirikan Negara Republik Islam. Tujuan itu sendiri sejalan dengan
kepentingan Iran yang ingin memastikan wilayah regional di Timur Tengah bebas
dari pengaruh Israel dan Amerika Serikat.
Perbedaan itu tidak lepas dari konflik
Israel-Palestina yang merembet ke Lebanon. PLO mendirikan basis perlawanan
mereka di Lebanon Selatan yang berbatasan langsung dengan Israel terutama
ketika PLO diusir dari Yordania karena terlibat dalam percobaan kudeta yang
dikenal dengan nama “Black September”. Kehadiran mereka bagi masyarakat
Lebanon dianggap melanggar kedaulatan negara sehingga memicu pertempuran
berbagai milisi sehingga disebut dengan Perang Saudara. PLO bertempur menghadapi
Milisi Maronite-Nasrani yang dibantu Israel tetapi juga bertempur dengan
Milisi Aman (Syiah) dalam merebut pengaruh atas beberapa kota. Milisi Aman
sendiri juga bertempur dengan Milisi Hisbullah dalam merebut kepemimpinan di
dalam komunitas Syiah.
Israel sendiri kemudian menduduki Lebanon
Selatan pada 1982 untuk mencegah wilayah itu digunakan sebagai basis
perlawanan PLO dan PLO kemudian memindahkannya ke Lebanon Utara yang juga
artinya memindahkan titik-titik pertempuran menjadi lebih luas. Suriah
kemudian terlibat dalam perang tersebut; dari yang awalnya berperan sebagai
mediator dalam menyelesaikan perselisihan antara PLO dan para pejuang yang
mayoritas berasal dari Muslim Sunni dengan Muslim Syiah hingga akhirnya
merasa harus hadir di Lebanon untuk mencegah Israel masuk lebih dalam ke
Lebanon. Kehadiran Suriah juga awalnya didukung oleh Liga Arab yang tergabung
di Arab Deterence Forces (ADF). Meskipun ADF didirikan oleh Liga Arab secara
nyata 90% pasukannya adalah pasukan Suriah.
Kepentingan Suriah adalah mencegah
penetrasi yang lebih dalam dari Israel melalui Lebanon. Apabila Lebanon jatuh
ke tangan Israel maka akan menjadi ancaman yang besar bagi Suriah. Oleh sebab
itu, Suriah siap bekerja sama dan membantu semua kelompok yang berhadapan dengan
Israel mulai dari PLO, Milisi Hisbullah, Milisi Aman , Milisi Hammas dan
Iran. Kehadiran Suriah juga ditentang oleh sebagian komunitas Lebanon
terutama yang berafiliasi kepada Israel. Hal ini menyebabkan pemerintahan di
Lebanon yang telah terbelah menjadi lebih terbelah lagi: antara mereka yang
setuju dan yang menolak kehadiran Suriah. Suriah baru benar-benar pergi
setelah 30 tahun di Lebanon pada tahun 2005.
Selama periode Perang Bersaudara, Iran dan
Suriah memiliki hubungan yang erat melalui Hisbullah untuk tujuan sama yaitu
mencegah luasnya pengaruh Israel. Hubungan ini semakin erat ketika PLO dan
Israel mencapai kesepakatan (1993) untuk menerima eksistensi keduabelah pihak
sehingga mengubah perjuangan dari bersenjata ke perundingan diplomasi. Hal ini
juga berimplikasi kepada negara-negara Liga Arab yang dulu menolak atau
kritis bekerjasama dengan Israel dan
Barat (khususnya AS) mulai mengambil pendekatan pragmatis dan lebih
mengutamakan kemajuan ekonomi dalam negeri masing-masing negara.
Meskipun sebagian besar negara masih tidak memiliki hubungan diplomatik dengan
Israel namun mereka tidak lagi memusuhi Israel seperti tahun 1970an. Bantuan
yang dulu diberikan kepada PLO dalam bentuk senjata, kini diganti dengan
program-program pembangunan. Dinamika politik regional itu juga menyisakan
Iran dan Suriah yang masih terus melawan pengaruh Israel lebih luas di
Lebanon. Iran dan Suriah juga menjadi pendonor bagi organisasi yang
menggunakan perjuangan bersenjata untuk membebaskan Palestina seperti Hamas. Hamas
sendiri adalah organisasi Muslim Sunni yang menjadi kompetitor Fatah/PLO dan
menguasai Gaza. Suriah menjadi tempat latihan dan suaka bagi para pejabat
Hamas yang melarikan diri dari Palestina.
Lambat laun konflik yang awalnya adalah
antara negara-negara Arab berhadapan dengan Israel kini justru terjadi di
antara negara Arab itu sendiri atau khususnya antara Iran melawan Arab Saudi.
Sikap anti Israel membuat Iran menjadi populis (terutama dalam komunitas
Syiah) dan memiliki pengaruh di beberapa negara di Timur Tengah. Iran juga terus menggagas dan memperluas
ideologi pembentukan Negara Republik Islam untuk menggantikan kekuasaan
Kerajaan yang masih mendominasi sistim pemerintahan di Timur Tengah. Hal ini
yang menjadi salah satu kekhawatiran ketika Arab Springs berkembang. Negara
GCC mengkhawatirkan pengaruh Iran akan menjadi kuat masuk ke dalam gerakan
gelombang protes yang melanda seluruh negeri di Timur Tengah. Di situlah
gerakan yang dipimpin Perdana Menteri Hariri berteriak. Bagian ini telah saya
jelaskan minggu lalu.
Hubungan Iran, Suriah dan Hisbullah
tampaknya akan semakin erat pasca gagalnya pendirian ISIS. Hamas dari
kelompok Sunni yang dulu menjauh dari Iran dan Suriah karena tidak mau
membantu Suriah kini kembali menguatkan hubungan dengan Iran. Menyusul
penangguhan pengunduran diri Hariri, masih perlu dipantau apakah
konsekuensinya bagi perang pengaruh di Timur Tengah ini. Apakah Lebanon akan
menjadi sasaran ISIS ke-2 sebagai kelanjutan perang proksi dan perang
pengaruh antara Iran dan Arab Saudi? ●
|
**** ANAPoker ***
BalasHapusTIDAK DI RAGUKAN LAGI HANYA DI SINI KAMU BISA MAIN SEPUASNYA
DENGAN satu ID Sudah Bisa Bermain Semua Games
||POKER | CEME | DOMINO99 | OMAHA | SUPER10 ||
+ Bonus Extra 10% (New Member)
+ Bonus Extra 5% (Setiap harinya)
+ Bonus RakeBack Tanpa Minimal T.O (HOT Promo)
+ Bonus 20.000 (ALL Members)
Tunggu Apa lagi Gabung Main dan Menangkan Uang Tunai Setiap Harinya,
Karena Semua bisa menang disini.
Untuk Registrasi dan Perdaftaran :
WhatsApp | 0852-2255-5128 |