Solusi
Ilmiah “Cuci Otak”Dokter Terawan
Ali Ghufron Mukti ; Ketua Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemkes
|
KOMPAS,
12 April
2018
Ribuan pasien di Indonesia telah
melakukan cuci otak model dokter Terawan. Istilah tindakan tersebut memang
belum standar, kadang disebut “cuci otak” atau “kuras otak”, kadang “brain
flushing”, “brain spa”, “brain wash” atau salah kaprah disebut DSA. Banyak pejabat, orang penting, bahkan
dokter pun telah menjalani tindakan tersebut.
Beberapa tahun terakhir, metode
cuci otak memang menjadi pembicaraan. Tidak hanya di lingkungan masyarakat awam, melainkan
juga di lingkungan profesi dokter. Beberapa memperdebatkannya.
Isu meledak setelah rekomendasi
MKEK (Majelis Kode Etik Kedokteran) tentang
rekomendasi “pemecatan sementara” Dr Terawan dari keanggotaan IDI
tersebar luas di media sosial. Bahkan media elektronik dan TV membahas dengan
berbagai komentar baik yang positif atau negatif, yang pro dan kontra.
Banyak pejabat juga memberikan
tanggapan, bahkan bisa semakin seru, dinamis dan panas, bahkan bisa mengarah
ke politis jika tidak segera dikendalikan. Untuk itu perlu solusi jitu yang
ilmiah, objektif, transparan, dan tidak memihak. Lebih pada solusi esensi
masalahnya.
“Cuci
otak” vs DSA
DSA (Digital Substraction
Angiography) telah lama digunakan, bahkan sejak tahun 1970-an, untuk
mendapatkan gambaran pembuluh darah baik otak atau jantung.
Awalnya DSA bukan untuk terapi,
melainkan lebih untuk membantu menegakkan diagnosis. Teknik DSA kemudian
dikembangkan oleh dr Terawan menjadi “inovasi” untuk terapi bahkan preventif
untuk pencegahan stroke dengan menambahkan suntikan heparin.
Inilah yang menjadi persoalan
inti. Apakah ada bukti bahwa DSA dengan heparin ini dapat menyembuhkan
stroke, baik untuk terapi maupun untuk pencegahan? Beberapa kolega dokter
mulai mempertanyakan terutama dari sisi bukti ilmiah.
Dr Terawan amat yakin dengan
metodenya. Ini karena beberapa pasien yang stroke dan kesulitan bicara,
bahkan yang kesulitan atau tidak bisa berjalan, setelah mendapat tindakan
cuci otak—menurut pengalamannya—jadi bisa bicara, mulai bergerak, dan
berjalan dalam waktu relatif singkat.
Untuk itu Dr Terawan mengambil
program Doktor di Unhas dan dengan disertasi tentang masalah “cuci otak” ini.
Ia tidak mengambil semua jenis stroke, hanya pasien dengan stroke iskemik
kronis. Beberapa publikasi telah dihasilkannya.
Saya pribadi waktu itu menyarankan
untuk mengumpulkan data dan mengambil program Doktor di UGM, tetapi akhirnya
ia mengikuti program Doktor di Unhas.
Etika
profesi
Profesi kedokteran adalah profesi
yang termasuk tua, dibanding beberapa profesi lain. Kedokteran tidak saja
terkait dengan panggilan kemanusiaan tetapi dekat dengan masalah kehidupan
dan kematian. Oleh karena itu, etika profesi kedokteran sangat penting dan
dijunjung tinggi oleh para dokter.
Bahkan ada sumpah dokter yang
harus diucapkan sebelum seorang calon dokter menjadi dokter dan mendapatkan
izin untuk praktik kedokteran. Etika profesional ditegakkan tidak saja untuk
menjaga marwah dan keluhuran profesi dokter tetapi juga untuk melindungi
masyarakat.
Pelanggaran etika profesi
kedokteran tentu ada konsekuensi yang harus ditegakkan. Pelanggaran mulai
dari peringatan lisan, tertulis, pemberian sanksi ringan, sedang, hingga
berat, tergantung derajat pelanggaran.
MKEK (Majelis Kehormatan Etika
Kedokteran) adalah majelis yang bertanggung jawab tentang etika kedokteran
ini. Kasus cuci otak Dr Terawan telah disidangkan di Majelis ini oleh para
“hakim” yang untuk menjaga netralitas, independensi dan jauh dari conlict of
interest atau kepentingan dicarikan mereka yang tidak langsung terkait.
Mereka bukan neurolog atau bedah
saraf yang praktiknya bersinggungan. Saya tahu, mereka yang dipilih memiliki
integritas tinggi dan memiliki rekam jejak yang baik. Kita tahu MKEK telah
menjatuhkan sanksi rekomendasi pemberhentian sementara Dr Terawan dari
keanggotaan IDI.
Pengurus IDI setelah itu tampaknya
masih belum membuat keputusan. Orang penting di negeri ini menyarankan agar
IDI (MKEK) mengevaluasi keputusannya. Tentu ini bukan hal yang mudah ketika
kemudian IDI mencabut keputusannya dan menyerahkannya kepada Kementerian
Kesehatan.
Oleh karena itu perlu dicari
pemecahan persoalan ini dengan fasilitasi dan metode ilmiah yang dapat
dipertanggung jawabkan dan diterima semua fihak sesuai kaidah evidence based
medicine (kedokteran berbasis bukti).
Maka kasus “cuci otak” Dr Terawan
dapat diselesaikan dengan kedokteran berbasis bukti.
Berbasis
bukti
Dalam dunia pengetahuan dan
kedokteran inovasi dan temuan baru adalah hal lumrah. Temuan dapat berupa
teori baru, teknologi baru, produk baru, prosedur baru, terapi baru dan lain
sebagainya. Sudah jamak teori baru muncul dan teori lama dipatahkan. Obat
baru ditemukan, obat lama digantikan meski bisa juga masih digunakan.
Bisa terjadi prosedur atau terapi
baru yang lebih berdaya guna dan berhasil guna sehingga yang lama
ditinggalkan. Intinya seorang ilmuwan, peneliti, dokter yang ilmuwan harus
diberi kesempatan untuk berkembang dan menghasilkan obat atau terapi baru
yang lebih baik. Tetapi metode yang digunakan untuk menemukan hal baru harus
memenuhi kaidah, baik etika atau standar ilmiah. Maka kasus “cuci otak” Dr
Terawan dapat diselesaikan dengan kedokteran berbasis bukti. Diteliti dengan
metode yang minim subjektivitas dan bias. Contohnya dengan double blind
randomized control trial (uji klinik secara acak buta ganda), sehingga dokter
pemberi terapi dan pasien sama sama tidak tahu, mana yang diterapi dan mana
sebagai control.
Metode seperti ini jelas harus
ditinjau dari sisi etika penelitian untuk subyek manusia yang diintervensi.
Metode lain lagi bisa dengan meta-analysis systematic review yaitu kajian secara sistematik dengan
meta-analisis dari beberapa hasil penelitian.
Belum lama ini penulis ikut
mendeklarasikan Cochrane Indonesia
suatu jaringan peneliti kesehatan dunia yang kantor pusat di Inggris. Cochrane dapat menjadi sumber rujukan yang
dapat diakses tentang berbagai hasil penelitian kualitas tinggi dan hasil
meta-analisis dan dari berbagai
terapi, obat, dan prosedur medis yang masih dipertanyakan seperti DSA atau
heparin.
Peneliti kesehatan Indonesia dapat
bergabung tidak hanya mengakses informasi tetapi juga berkontribusi hasil
penelitian ilmiah dalam Cochrane seperti kasus “cuci otak” ini.
Alternatif
solusi
Sebaiknya persoalan ilmiah medis
diselesaikan dengan ilmiah medis dengan kedokteran berbasis bukti. Sekarang
ini telah dibentuk Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemkes (KBKK) di bawah
arahan Menristekdikti dan Menkes. Tugas pokok KBKK adalah mencari solusi
masalah irisan antara wilayah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi dengan Kementerian Kesehatan selain tugas yang lain.
Kasus kedoteran berbasis bukti
praktik “cuci otak” Dr Terawan sebenarnya contoh yang jelas irisannya:
terkait dengan penelitian ilmiah dan praktik layanan kesehatan. KBKK siap
jika diberikan kesempatan menyelesaikan masalah ini. Kami optimis bisa
menyelesaikan masalah dengan damai dan dapat diterima secara ilmiah dengan
pendekatan kedokteran berbasis bukti dan tidak menimbulkan hiruk pikuk
masyarakat yang tidak perlu. ●
|
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Numpang Komentar Ya Gan,
BalasHapusAkan di adakan pertandingan Big Match, dan Tips Jitu Prediksi Bola dari hasilbola.vip
Berikut tim Big Match yang akan saya beritahukan
Tapi Sebelumnya, Silakan Kunjungi Artikel Prediksi Bola Online hasilbola.vip
Prediksi Bola Ajax vs Feyenoord 27 Oktober 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2794/ajax-vs-feyenoord-27-oktober-2019/
Prediksi Bola Liverpool vs Tottenham 27 Oktober 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2797/liverpool-vs-tottenham-27-oktober-2019/
Anda Juga Bisa Melakukan Chatting Langsung Di Whatsapp Kami +62-8122-222-995
Terima Kasih Sudah Membaca Komentar Saya
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Sgp
BalasHapusNama: __ Hendi Zikri Didi
BalasHapusBandar: _______________ Melacca
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang notis: ____ hendidi01@gmail.com
Halo semua, berhati-hati untuk mendapatkan pinjaman di sini, saya telah bertemu dengan banyak pemberi pinjaman palsu di internet, saya tipu saya hampir menyerah, sehingga saya bertemu dengan rakan yang baru sahaja memohon pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada firma PINJAMAN AASIMAHA ADILA AHMED yang sah, saya memohon Rm1.3 juta. Saya mempunyai pinjaman dalam masa kurang dari 2 jam hanya dalam 1% tanpa cagaran. Saya sangat gembira kerana saya diselamatkan daripada menjadi miskin dengan hutang. jadi saya nasihatkan semua orang di sini memerlukan pinjaman untuk menghubungi AASIMAHA dan saya memberi jaminan bahawa anda akan mendapat pinjaman anda.
Pusat Permohonan / Perhubungan
E-mel: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
WhatsApp ____________________ + 447723553516