Berpikir
Adil dalam Media Sosial
Wasisto Raharjo Jati ; Peneliti di Pusat Penelitian
Politik LIPI
|
KOMPAS,
18 April
2018
Media sosial telah memberikan
dampak signifikan terhadap terbentuknya pola pikir konspiratif terhadap
masyarakat. Hal tersebut bisa terindikasi dari segala bentuk pola pikir
berlebihan bagi warganet Indonesia dalam melihat dan menanggapi isu dan topik
tertentu.
Tentu tidak salah memiliki pola
pikir itu karena menunjukkan kadar intelektualitas. Namun, kasus warganet
Indonesia mengatakan bahwa banalitas itu adalah kunci. Tentunya pola pikir
berlebihan lebih mempersoalkan masalah mendasar seperti halnya privasi,
ideologi, dan harga diri yang menjadi konsumsi publik.
Sekarang orang merasa perlu tahu
masalah orang lain melalui linimasa akun media sosial karena didorong rasa
ingin tahu yang mengarah pada kompetisi hidup. Selain itu, orang juga
didorong untuk bersimpati dan berempati terhadap masalah sehari-hari melalui
media sosial. Kedua hal itu yang membawa warganet kemudian berusaha menautkan
masalah pribadi, orang lain, dan publik dalam pertalian perspektif
egosentris. Pada akhirnya kita melihat sekarang ini orang lain menjadi ahli
tafsir sahih yang bisa membaca orang lain dan masalah sekelilingnya.
Secara politis, kondisi itu
kemudian mendorong pada era kebenaran disruptif, yakni munculnya berbagai
macam kebenaran yang belum tentu benar. Kelas menengah kemudian tak lagi adil
dalam pikiran ketika menilai sesuatu di ranah digital, tetapi menjadi kerdil
dalam pikiran. Media sosial memang menjadikan pemikiran kelas menengah
minimalis dan reduksionis sehingga menilai sesuatu hanya sekilas saja.
Dengan kata lain, media sosial
telah menanamkan pada kita suatu nilai yang jadi perspektif dalam mengakses
media sosial sehingga pola pikir warganet menjadi beraneka ragam. Nilai itu
berbeda satu sama lain yang kemudian menuntun pada terbentuk koalisi atau
oposisi digital. Munculnya istilah ”cebonger” versus ”kampret” merupakan bentuk
kekinian kedua hal tersebut yang kemudian secara mudah bisa diidentifikasi,
baik dari posting-an status maupun komentarnya, memiliki tendensi ke pihak
tertentu. Masalahnya, yang muncul dalam kasus warganet Indonesia hari ini
adalah hal itu langsung merujuk pada labelisasi sosial yang berujung pada
rivalitas digital laten maupun manifes.
Media sosial yang mencampuri
urusan politik menjadikan konsumsi identitas diri menjadi bahan eksploitasi
dan eksplorasi diri, sedangkan politik yang mencampuri media sosial
menjadikan urusan sosialisasi menjadi urusan agitasi. Kedua hal itu kemudian
menciptakan politik media sosial di Indonesia menjadi sedemikian pelik.
Terlebih lagi hal itu menjadi nyata dan jelas ketika masa kampanye pemilu,
masalah pemenuhan kebutuhan hak mendasar, dan masalah komunikasi.
Ketiganya sering kali
memperlihatkan karakter mendasar perilaku warganet Indonesia yang masih
emosional, reaktif, dan komunal. Namun, hal yang ingin ditekankan di sini
adalah pola pikir warganet Indonesia secara tidak langsung mengarah pada
rivalitas antar- sesamanya. Kondisi inilah yang menjadikan setiap kali
melihat linimasa di setiap akun media sosial layaknya medan pujian yang
disambut hujatan dan cacian pada saat bersamaan.
Hal ini dikarenakan ekspresi
individu yang terakomodasi dalam media sosial. Namun, kebebasan yang
sedemikian besar tersebut justru menjadikan kita tidak bertanggung jawab.
Setiap memperbarui linimasa senantiasa memperlihatkan banyak orang tak
berpikir dua kali ketika membuat pernyataan, entah itu faktual ataukah
rekayasa, tanpa ditelaah terlebih dulu.
Utopia
dan paranoid
Media sosial memang memungkinkan
ekspresi individu menjadi konsumsi publik sehingga mendorong pada aksi narsis
dan eksis di ranah dunia maya. Berbagai macam informasi pribadi dan masalah
orang lain menjadi isu publik, menjadi viral dengan mudah. Alih-alih berbagai
macam informasi itu mendorong pola pikir kritis, justru yang berkembang pola
pikir satir. Masyarakat sedari awal sudah tidak adil dalam pikiran karena
mereka telah terkonstruksi berbagai macam isu viral di media sosial. Mereka
merasa perlu hadir karena dipengaruhi persepsi ancaman dan ketakutan yang
artifisial.
Kondisi itulah yang menyebabkan
segregasi publik karena media sosial kian membesar di ruang publik. Hal itu
pula yang menjadikan pola pikir warganet sekarang ini jadi kompleks yang
mengarah pada utopia dan paranoid dalam waktu bersamaan. Kita menjadi orang
yang ideal sekaligus menjadi orang radikal dalam waktu bersamaan karena pola
pikir media sosial menuntun kita pada hal-hal yang menjadi preferensi
informasi sehari-hari.
Utopia dan paranoid dalam ranah
media sosial memang berawal dari individu yang membesar jadi masalah publik.
Akarnya jelas: masalah individu yang jadi isu viral itu mampu mengikat semua
orang untuk merasa perlu hadir dan terlibat dalam setiap masalah yang ada.
Utopia itu muncul karena adanya
idealisme sempit yang berbasis pada masalah personal. Hal itulah yang
mendorong individu/kelompok menjadi keras dan radikal karena utopia. Munculnya isu, sentimen, juga desas-desus
merupakan bentuk dari sikap paranoid digital di media sosial. Paranoid itu
muncul karena bentuk perilaku saing-bersaing, pamer-memamerkan diri, dan hujat-menghujat dalam media sosial yang
menuntun individu dan kelompok menjadi saling tersegregasi satu sama lain.
Hal yang perlu diperhatikan adalah
sekarang ini individu dan kelompok begitu mudah menuliskan permasalahan di
status akun media sosial masing-masing yang tujuannya adalah mencari sensasi
dan apresiasi. Padahal belum tentu masalahnya adalah masalah publik. Oleh karena itu, sikap adil dalam dunia
digital perlu dikedepankan oleh kalangan warganet Indonesia. Tujuannya jelas
agar terhindar dari serangkaian pola pikir konspiratif dan imajinatif yang
mendorong pada disintegrasi negara dan bangsa. Adil dalam digital juga
bermakna agar kita senantiasa berpikir korektif dan verifikatif terhadap
berbagai macam informasi yang bertebaran di media sosial agar bisa lebih
mawas diri dan tak terikut arus pemikiran sempit. ●
|
Buruan bergabung bersama kami di SEKOPPOKER
BalasHapusKarna Di SEKOPPoker Memiliki Promo yang sangat menarik
Bonus Deposit Member Baru 80,000
Bonus Deposit Weekend 50,000
Bonus Referral 20% (berlaku untuk selamanya
Rollingan Mingguan 0.3% (setiap hari Kamis)
Daftar sekarang juga hanya di Sekop123.com
sekop poker
sekop poker domino
deposit via pulsa
uang asli indonesia
sekoppoker88
poker88
domino88
capsa88
ceme88
bonus jackpot x3
deposit via telkomsel
deposit via xl
deposit via ovo
sekarang kalian bisa memainkan permainan seru
BalasHapusMainkan Poker Online di agens128
dengan minimal deposit hanya 10rb untuk Poker Online
dengan pelayanan cepat dan ramah dari cs kami :)
tunggu apa lagi segera bergabung bersama kami sekarang !!
Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 085222555128
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Hk
BalasHapusArtikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Seperti artikel berjudul Tafsir Mimpi Serigala
BalasHapus