Mengakhiri
Dehumanisasi
Indra Tranggono ; Pemerhati Kebudayaan dan Sastrawan
|
KOMPAS,
16 April
2018
Pakar hukum dan politisi Mahfud MD
dalam acara bincang-bincang di satu stasiun TV swasta menyatakan prihatinana
atas belum mencairnya blok psikoligis antara pendukung Joko Widodo dan
pendukung Prabowo Subianto. Padahal, kata Mahfud, Pemilu 2014 sudah selesai.
Jokowi dan Prabowo sudah bertemu dan saling berpelukan. Sudah makan siang bersama.
Sudah naik kuda bersama.
Menjelang Pilpres 2019, ketegangan
antara dua kubu itu pun kembali meninggi. Masing-masing berupaya memanfaatkan
setiap celah untuk “saling serang” dan mempromosikan jago masing-masing.
Kecemasan tentang keterbelahan masyarakat/bangsa ini pun membayang. Tak ayal,
hal itu membuat pakar ekonomi dan politisi Rizal Ramli masgul. Dia
mempertanyakan kenapa kontestasi antara kubu pendukung Jokowi dan Prabowo
tidak melahirkan perdebatan yang cerdas dan santun.
Kultur
politik
Keprihatinan Mahfud MD dan Rizal
Ramli memberi penegasan bahwa kultur politik belum terbangun secara kuat di
negeri ini. Politik masih dipahami secara permukaan: cara merebut kekuasaan
dengan mengandalkan okol, bukan akal. Okol (otot) merujuk pada pemaknaan segala
hal yang serba fisikal dan penuh aroma kekerasan, termasuk ujaran kebencian.
Lebih mengherankan lagi, para
elite politik tidak kunjung memberikan pendidikan kepada para pendukungnya
perihal kultur politik sebagai bagian dari peradaban bangsa. Kultur politik
yang dimaksud adalah kebiasaan atau tradisi berpolitik berbasis pada nilai,
gagasan, etika dan moral.
Nilai di dalam politik tercermin
pada cita-cita ideologis membangun bangsa dan negara berbasis keadaban,
keadilan dan kesejahteraan. Untuk itu dibutuhkan kecerdasan gagasan yang
lahir dari refleksi atas pengalaman, penjelajahan pengetahuan dan ilmu.
Karena tidak bebas nilai, politik
membutuhkan etika dan moral.
Sejak awal berdirinya republik
ini, bangsa kita belum sampai pada tahapan peradaban tinggi politik, yakni
suatu pencapaian nilai, ide dan kreativitas politik yang membebaskan
sekaligus meninggikan eksistensi publik. Meski sering disebut memiliki
keadaban politik yang relatif lebih baik, Orde Lama tetap saja memosisikan
publik sebagai objek yang dimobilisasi demi kekuatan partai berbasis politik
aliran. Blok-blok politik nasionalisme, Islamisme dan komunisme menguat.
Konflik horizontal menjadi keniscayaan. Era politik Orde Lama sering disebut
era politik yang melelahkan karena penuh kegentingan. Penuh busa-busa
ideologi. Seluruh energi bangsa tercurah ke dalam aktivitas politik, sehingga
persoalan ekonomi kurang dipikirkan.
Pada era Orde Baru, nasib/posisi
publik tak bergeser jauh dari objek politik. Yang membedakan adalah
kepentingannya, yakni pembangunan ekonomi yang dijalankan secara represif dan
melahirkan dehumanisasi.
Adapun pada era Reformasi, publik
tetaplah (dipaksa) duduk manis pada posisi objek politik. Para elite
kekuasaan menghibur publik dengan demokrasi. Namun bukan demokrasi dalam arti
kedaulatan di tangan rakyat, melainkan demokrasi di tangan kuasa kapital.
Bukan ide, kompetensi dan komitmen
yang menggerakkan politik, tapi uang. Kenyataan buruk pun kembali terulang:
dehumanisasi. Publik dijadikan objek
dehumanisasi melalui kekuatan kapital, kemajuan teknologi informasi (medsos)
dan sentimen berbau SARA (suku, agama, ras, dan antar-golongan).
Politik yang hanya mampu memberi
“hadiah” berupa dehumanisasi pada publik sangat bertentangan dengan cita-cita
luhur demokrasi, yakni kesetaraan ekonomi, hukum, keadilan, pendidikan,
politik, budaya yang bermuara pada kesejahteraan dan kebahagiaan.
Politik
panggung
Apa pun alasannya, politik
dehumanisasi harus diakhiri. Saatnya elite politik menanggalkan pemahamannya
yang sangat keliru bahwa politik adalah panggung untuk meraih kekuasaan, di
mana “teater” harus dimainkan. Tak peduli “teater” itu buruk dan merendahkan
martabat publik atau menciptakan dehumanisasi. Politik adalah jalan kesucian,
seperti dimaknai Mahatma Gandhi, di mana tugas-tugas kemanusiaan dijalankan
dan dituntaskan secara bersih dan jujur atau penuh integritas serta komitmen.
Politik harus meninggikan kualitas kemanusiaan dan bangsa.
Dibayangi kecemasan atas semakin
parahnya keterbelahan bangsa, publik menagih komitmen para elite politik
untuk menyelamatkan negeri ini.
Mereka, baik yang berkuasa/memerintah dan pro-kekuasaan maupun jadi
“oposan” harus menanggalkan egoisme
sektoral dan berpikir visioner untuk menciptakan perubahan ke arah kondisi
masyarakat/negara yang lebih baik, bermakna dan bermartabat. Di sini
dibutuhkan kepemimpinan transformatif yang mampu melakukan perubahan secara
nilai, perilaku dan sistemik, yang berpihak pada keadilan, kemanusiaan,
kesejahteraan dan martabat bangsa.
Bangsa ini membutuhkan tabungan
nilai yang bisa jadi modal kebudayaan dan peradaban untuk menjaga keutuhan
bangsa dan negara. Untuk itu, kerukunan para elite politik yang selama ini
ditampakkan melalui media, semestinya bukan kerukunan simbolik/retorik,
melainkan kerukunan substansial yang menetes deras (menjadi praksis) di ranah
publik dan mampu mencairkan penggumpalan blok-blok psikologis masyarakat
partisan.
Bangsa ini tak akan jadi besar
jika diasuh pertikaian dan dendam. Publik harus dididik agar memiliki
kecerdasan politik. Pada level publik semestinya muncul kesadaran untuk
menolak dijadikan objek politik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Baik melalui provokasi berbau SARA atau berlanggam kapital. Publik harus
meyakini bahwa politik merupakan wahana kebudayaan yang meningkatkan mutu
kepribadian dan eksistensi sekaligus membahagiakan, bukan justru merendahkan
manusia dan kemanusiaan. ●
|
sekarang kalian bisa memainkan permainan seru
BalasHapusMainkan Poker Online di agens128
dengan minimal deposit hanya 10rb untuk Poker Online
dengan pelayanan cepat dan ramah dari cs kami :)
tunggu apa lagi segera bergabung bersama kami sekarang !!
Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 085222555128
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Sgp
BalasHapusApakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi togel hongkong mbah jambrong
BalasHapus