Tantangan
Besar bagi China Tajuk Kompas ; Dewan Redaksi Kompas |
KOMPAS, 15 Mei 2021
Penduduk merupakan kunci
kemajuan negara. Karena itu, penduduk yang menua memberi tantangan sangat serius.
China sedang menghadapi tantangan itu. Dalam sensus 10 tahunan
yang diselenggarakan China pada 2020, terungkap angka pertumbuhan penduduk
tahunan ialah 0,53 persen. Angka ini turun dibandingkan pertumbuhan tahunan
0,57 persen yang diukur pada 2010, dan lebih rendah pula ketimbang
pertumbuhan penduduk tahunan 1,07 persen yang diukur pada 2000. Adapun tingkat kesuburan
(fertility rate) China ialah 1,3— kurang dari 2,1 atau batas tingkat
kesuburan yang memungkinkan populasi tak mengalami pengurangan (replacement-level
fertility). Data sensus menyebutkan pula, kelompok usia produktif atau warga
berusia 15-59 tahun berjumlah 925 juta jiwa, 63,53 persen dari total penduduk
1,411 miliar. Proporsi penduduk usia produktif ini berkurang 7 persen
dibandingkan 2010. Seperti ditulis kompas.id
edisi 11 Mei 2021, pakar kependudukan Universitas Peking, Lu Jiehua,
memaparkan, angka pertumbuhan penduduk China mencemaskan. Ia menghitung pada
2055 jumlah kelompok usia produktif berusia 15-59 tahun akan berkurang setengah
dari sekarang. Apabila hal ini terjadi, China akan menjadi negara dengan
mayoritas penduduk menua. Angka pertumbuhan penduduk
yang mencemaskan tak lepas dari kebijakan satu anak yang diterapkan pada
1980. Meski kebijakan satu anak dihapus pada 2015, dampaknya sudah dalam.
Sekarang, di tengah pembangunan China yang pesat, kian banyak orang pindah ke
kota dan bekerja keras berjam-jam setiap hari sehingga memicu keengganan
keluarga untuk memiliki anak. Mengasuh dan membesarkan anak sangat mahal. Ada
biaya sekolah, kursus, dan sebagainya. Penduduk yang menua itu
mengancam perekonomian China mengingat kelompok usia produktif penting bagi
pertumbuhan. Produktivitas mereka memenuhi kebutuhan pajak dan menanggung
tunjangan kesehatan serta pensiun. Di sisi lain, berbeda dengan Amerika
Serikat (AS) dan sejumlah negara lain yang terbuka terhadap imigran sehingga
proporsi kelompok usia produktif dapat tetap memadai, China rasanya tak
seterbuka mereka. Hal ini ikut menambah tantangan. Padahal, kinerja ekonomi berpengaruh
besar bagi kemajuan dan kekuatan negara. Produk domestik bruto (PDB) ikut
menentukan kemampuan negara menghadapi ancaman asing serta mengelola
persaingan di dunia internasional. Dalam konteks itulah, isu
kependudukan atau demografi China menjadi penting. AS yang bersaing dengan China menaruh
perhatian terhadap isu tersebut. Para ahli di China pun bekerja keras untuk
merumuskan solusi, antara lain pemberian dana bantuan khusus bagi keluarga
yang memiliki anak, agar angka pertumbuhan penduduk bisa diperbaiki. Sungguh
tak mudah mengatasi tantangan ini. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar