Kerja
Sama Pendidikan RI-Arab Saudi
Basuni Imamuddin ; Ketua Program Studi Pascasarjana Kajian Timur Tengah
dan Islam, Universitas Indonesia
Sumber : REPUBLIKA,
14 Juni 2012
Indonesia
merupakan mitra strategis bagi Arab Saudi karena memiliki berbagai persamaan kepentingan
dan budaya. Keberadaan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim
terbesar di dunia menjadi modal utama dalam membangun hubungan dengan
negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Dari
tahun ke tahun, hubungan Indonesia-Arab Saudi selalu mengalami peningkatan,
baik di bidang ekonomi, politik, pendidikan, maupun budaya.
Walau sempat mengalami pasang surut, secara umum hubungan bilateral ini terus
membaik. Dalam beberapa kasus, Arab Saudi memberikan dukungan politik kepada
Indonesia dan mendukung posisi Indonesia pada forum-forum internasional.
Kerja
sama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan antara Indonesia-Arab Saudi
merupakan bidang kerja sama yang mengalami perkembangan pesat.
Sejak lama Arab Saudi menjadi tujuan utama warga negara Indonesia dalam
menuntut ilmu.
Pada
2009, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Arab Saudi berjumlah 308 orang dan
tersebar di enam universitas. Pada 2012 terjadi peningkatan dua kali lipatnya,
yaitu mencapai 507 mahasiswa. Di samping itu, ada ratusan santri yang belajar
di rubath-rubath di Makkah dan
Madinah.
Diplomasi Budaya
Secara
umum peningkatan hubungan di bidang pendidikan dan kebudayaan akan meningkatkan
hubungan Indonesia dengan Arab Saudi di bidang-bidang yang lain. Hubungan di
bidang pendidikan dan kebudayaan ini sangat berkontribusi dalam membangun
hubungan internasional yang lebih luas dengan Arab Saudi. Ini dikarenakan
budaya diplomasi Arab Saudi secara umum dijalankan secara informal dan sangat
berkaitan dengan aspek-aspek budaya mereka.
Bagi
Arab Saudi, hubungan kemitraan, baik itu diplomasi politik, ekonomi, maupun
investasi bersifat sangat personal (kekeluargaan) dan lebih mengandalkan pada
kepercayaan (trust). Diplomasi yang
berjalan lebih mengikuti pola persahabatan (friendship)
dan pola hubungan keluarga (family
relationship) serta bersifat informal (Donboli: 2005).
Di
sinilah kemudian peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan
berperan dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Lewat bidang ini, pemahaman budaya dan semangat saling membangun kepercayaan akan terbina. Inilah yang kemudian disebut diplomasi budaya dan ternyata berdampak luas dalam meningkatkan hubungan diplomasi politik.
Lewat bidang ini, pemahaman budaya dan semangat saling membangun kepercayaan akan terbina. Inilah yang kemudian disebut diplomasi budaya dan ternyata berdampak luas dalam meningkatkan hubungan diplomasi politik.
Untuk
kasus Arab Saudi, diplomasi budaya ini mengedepankan hubungan people to people diplomacy dan berfungsi
sebagai penopang diplomasi politik.
Hal ini bertujuan meningkatkan kerja sama pendidikan dan mengubah persepsi negatif Arab Saudi tentang Indonesia.
Hal ini bertujuan meningkatkan kerja sama pendidikan dan mengubah persepsi negatif Arab Saudi tentang Indonesia.
Lewat
interaksi budaya ini, kesepahaman dan pemahaman yang lebih komprehensif antara
negara yang satu dan yang lain akan terbangun (Hawkesworth dan Kogan, 1992). Para penuntut ilmu asal Indonesia di
Arab Saudi berfungsi sebagai duta-duta bangsa yang berinteraksi langsung dengan
masyarakat Arab Saudi.
Kerja Sama Pendidikan
Keberhasilan
misi diplomasi Indonesia-Arab Saudi sangat ditentukan dengan kualitas kerja
sama pendidikan antara Indonesia dan Arab Saudi. Kerja sama ini tidak hanya
terikat pada pemberian beasiswa kepada pelajar-pelajar Indonesia, tetapi harus
diperluas dalam misi kebudayaan secara umum.
Lewat
kerja sama ini diharapkan akan terbangun persepsi positif tentang Indonesia.
Selama ini, persepsi masyarakat Arab Saudi tentang Indonesia masih rendah,
terutama apabila dikaitkan dengan keberadaan pekerja-pekerja wanita domestik
Indonesia. Agar kerja sama itu dapat berdampak optimal dalam kerangka membangun
hubungan bilateral kedua negara, perlu menekankan pada beberapa hal penting.
Pertama,
meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Arab Saudi, terutama di
bidang-bidang sains dan teknologi, serta memperbanyak kesempatan kepada para
pengajar dan peneliti Indonesia untuk bekerja di universitas-universitas di
Arab Saudi. Saat ini, telah terjadi peningkatan penerima beasiswa dari
Indonesia dan ke depan harus terus terjadi penambahan.
Kedua,
perlunya peningkatan promosi pendidikan dan kebudayaan Indo nesia di negara
Arab Saudi. Promosi ini ditujukan untuk memberikan informasi yang positif
tentang Indonesia dan kebudayaannya. Selama ini, masyarakat Arab Saudi yang mengenal
Indonesia secara baik masih sangat terbatas dan masih banyak dari mereka bahkan
tidak mengenal Indonesia.
Diharapkan
dengan banyaknya program promosi pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Arab
Saudi, akan semakin membuka pengetahuan warga Arab Saudi terhadap Indonesia.
Langkah positif ini telah dilakukan oleh Indonesia dengan memfasilitasi empat
perguruan tinggi Indonesia untuk mengikuti pameran international, International
Exhibition Center, di Riyadh, pada 17-20 April 2012.
Universitas-universitas
dari Indonesia yang berpartisipasi adalah Universitas Indonesia (UI),
Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Ketiga,
di samping menerima beasiswa dari negara Arab Saudi, Pemerintah Indonesia juga
harus mulai memberikan prioritas kepada pelajar-pelajar dari Arab Saudi untuk
belajar di Indonesia. Ini dapat dilakukan dengan memberikan beasiswa studi,
program pertukaran pelajar, dan program pendidikan lainnya guna memberikan
kesempatan seluasnya kepada pelajar-pelajar Arab Saudi untuk mengenal Indonesia
secara langsung.
Pengalaman-pengalaman
mereka di Indonesia tentunya akan membawa persepsi positif tentang Indonesia
dan diharapkan mampu semakin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan
Arab Saudi. Biar bagaimanapun persepsi (perception),
gambaran (image), dan sikap (attitude) itu sangat berpengaruh dalam
menentukan hasil (outputs) dari suatu
suatu hubungan bilateral (Holsti: 1988).
Pada
akhirnya, kesuksesan diplomasi budaya melalui peningkatan hubungan di bidang
pendidikan dan kebudayaan ini akan semakin memperkokoh hubungan Indonesia dan
Arab Saudi di masa depan. Keberhasilan dunia kampus, misalnya, untuk memberikan
anugerah kehormatan berupa doctor honoris
causa (Dr HC) kepada Raja Abdullah, hendaknya dapat diapresiasi dan
dipahami sebagai langkah strategis untuk menopang diplomasi politik Indonesia. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar