Lili 'Mandalika'
Pintauli Ilham Bintang : Wartawan Senior, Anggota Dewan Etik
PWI |
CEKNRICEK.COM, 16
Juli
2022
Tidak banyak
yang tahu, sebenarnya ada dua wanita yang namanya mendadak sohor terkait
pagelaran MotoGP Mandalika,Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tempo hari.
Dua wanita tersebut : Rara Istiati Wulandari dan Lili Pintauli Siregar. Anda tentu
masih ingat, Rara adalah pawang hujan yang berhasil menciptakan semacam
"happening art" di hari pagelaran MotoGP. Atraksinya viral. Bukan
hanya di Tanah Air tapi juga di mancanegara. Sedangkan Lili Pintauli adalah
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi ( KPK) yang namanya viral beberapa bulan sesudahnya. Setelah
skandalnya terbongkar menerima gratifikasi tiket dan penginapan MotoGP
Mandalika dari Pertamina. Dua sosok itu ternyata wanita "terkuat"
di Indonesia. Dalam
artikel " Rezeki Rara" (21
Maret 2022 ) saya menulis fenomena
Rara yang menarik untuk disimak. Aksinya memang sempat menuai
kontroversi. Bagaimana Lombok, NTB, yang masyarakatnya terkenal religius,
dengan julukan "daerah seribu
masjid" bisa mempercayakan pengendalian cuaca pada pawang? " Drone
Emprit" mencatat Senin (21/3/22)
pagi, 5 trending topic di Twitter seluruhnya tentang perhelatan akbar itu.
Posisi IndonesiaGP (205 ribu), Mandalika ( 155 ribu), Pawang (126 ribu), Marc
Marques (51 ribu), dan Rara ( 35 ribu). Drone Emprit, adalah sistem yang
menganalisa dan memonitor media sosial yang berbasis teknologi big data. Nama Miguel
Oliveira yang menjuarai GP Mandalika, tak muncul di 5 besar trending itu.
Begitu juga juara kedua Fabio
Cuartararo dan juara ketiga, Johann Zarco. Para kampiun dunia GP tersebut kalah trending
oleh Rara. Dia satu-satunya nama Indonesia yang berhasil mentas dalam
perhelatan MotoGP Mandalika yang menelan biaya 2,3 trilyun rupiah. Mungkin juga
dalam sejarah GP. Buktinya, sebagian
pembalap dunia memberi perhatian khusus dengan mentwit foto dan video
Rara di akunnya masing-masing.
Fenomena Rara belum pernah terjadi di GP manapun, kata mereka. Di hari
pagelaran ( 21/3) hujan lebat mendadak turun menyebabkan perhelatan MotoGP
ditunda lebih satu jam. Di rentang waktu itulah dijadikan panggung oleh
Rara. Di tengah guyuran hujan, mengenakan topi pekerja
proyek, ia mondar- mandir di area balap. Mengaspal sendirian. Mulutnya komat
kamit membaca mantra, diseling teriakan-teriakan seperti menghalau hujan.
Atraksinya otomatis menarik perhatian seluruh penonton. Entah paham betul
atau tidak apa yang dilakukannya. Tangan kanan
Rara aktif bergerak memukul-mukul cawan di tangan kirinya. Sesekali tangannya menunjuk ke langit.
Sampai kemudian cahaya matahari
menampakkan diri tanda hujan mulai reda. Spontan aplaus panjang pun
menggema dari arah tribun. Penampilan
aksi Rara jauh lebih menarik dalam
tampilan video-video pendek dengan berbagai angle. Entah siapa yang
menyebarkan, namun sepanjang hari itu tersebar luas di grup-grup Whats App
masyarakat. Mengundurkan diri Adapun Lili
Pintauli, Senin (11/7) lalu berhasil lolos dari jeratan putusan Majelis Etik
yang digelar Dewan Pengawas KPK. Pas di hari itu ia ternyata telah
mengundurkan diri. Itu menjadi alasan Majelis Etik KPK menghentikan
kasusnya. Peristiwa itu tentu saja
dinilai ganjil oleh banyak kalangan. Mestinya KPK melanjutkan kasus Lili ke
ranah pidana. Kasus
yang melibatkan Pertamina itu telah
terbukti. Gratifikasi. Bisa dilanjutkan ke proses hukum dengan delik umum.
Tidak perlu ada yang mengadu atau membuat laporan. KPK bisa langsung mencokoknya.
Apalagi, Lili sudah berkali -kali
melanggar etik dan sudah menjadi langganan Majelis Etik. Masih segar
dalam ingatan kita pada Sidang ME KPK terdahulu yang memutuskan Lili terbukti
melanggar etik dan pedoman perilaku KPK. Waktu itu ia terjerat kasus
berhubungan langsung dengan pihak yang berperkara, yakni Wali Kota Tanjung
Balai M Syahrial. Atas pelanggaran tersebut, Dewas KPK mengenakan sanksi
berat berupa pemotongan gaji pokok 40 persen selama 12 bulan. Kasus yang
terkait dugaan gratifikasi Pertamina ini juga sudah beberapa kali digelar
namun tak dihadiri Lili. Seperti disebut, Lili pun akhirnya terlepas jeratan karena telah
mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Ketua KPK dan mengundurkan diri dari KPK. Pengunduran dirinya itu disetujui Presiden Jokowi. Ketua KPK
Firli Bahuri malah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lili selama
menjabat sebagai pimpinan lembaga antirasuah periode 2019-2023. Dikutip
berbagai media, Dewan Pengawas (Dewas) KPK pada hari itu memutuskan tidak
melanjutkan sidang dugaan pelanggaran kode etik dengan terperiksa Lili
Pintauli. Alasannya, Lili sudah mengundurkan diri terhitung per 11 Juli 2022,
sehingga tidak lagi menjadi bagian dari insan KPK. KPK yang
sangat sohor dalam aksi meringkus
pelaku gratifikasi, kini giliran pelaku gratifikasi di halamannya sendiri,
lembaga antirasuah itu seperti bertekuk lutut. Bisa tengah
"bismillah" melepas Lili melenggang tanpa hukuman. Apa kata dunia? ● |
Sumber
: https://ceknricek.com/a/lili-mandalika-pintauli/32346
Tidak ada komentar:
Posting Komentar