PSIKOLOGI
Seputar Tekad Kuat
Oleh : AGUSTINE DWIPUTRI
KOMPAS, 14 Desember 2019
Menjelang
akhir tahun, tak ada salahnya kita mencoba mengevaluasi apa yang telah kita
alami dan capai selama ini, juga masalah yang menghadang. Kita mungkin kurang
menyadari, sebagian besar masalah timbul dari kurangnya tekad yang kuat.
Tekad
bukanlah konsep baru, tetapi kita masih belum memiliki kesadaran luas tentang
bagaimana memeliharanya. Pemimpin spiritual dan aktivis Mahatma Gandhi
menggambarkan tekad dengan mencatat bahwa kekuatan tidak datang dari kapasitas
fisik, tetapi datang dari kemauan yang gigih.
Roy
Baumeister (2011), salah satu peneliti terkemuka di bidang ini, mengatakan,
orang dengan tekad kuat akan menjadi lebih sehat, bahagia, dan lebih puas dalam
hubungan sosial mereka. Mereka lebih maju dalam kariernya, menghasilkan lebih
banyak uang, lebih mampu menangani konflik, mengelola stres, dan mengatasi
kesulitan.
Lauren
Guilbeault (2019) mengartikan tekad sebagai suatu kekuatan yang memberi
kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan perilaku Anda. Kehendak adalah
kemampuan untuk memilih tindakan sendiri sehingga Anda dapat mendefinisikan
tekad sebagai kemampuan yang kuat untuk menentukan nasib sendiri.
Namun, tekad
hanya tinggal tekad jika perilaku Anda mengikuti keputusan sadar Anda. Jika
Anda memiliki tekad kuat, Anda menahan diri atau bertindak berani terhadap
keputusan Anda, bahkan jika Anda tergoda untuk melakukan hal sebaliknya.
Persamaan kata
Untuk lebih
mendalami, Guilbeault (2019) menjelaskan, ada banyak sinonim untuk istilah
tekad dengan makna yang sedikit berbeda. Berikut beberapa di antaranya.
– Kontrol
diri
Kontrol diri
biasanya dikaitkan dengan tekad untuk menghindari atau berhenti melakukan
sesuatu. Misalnya, jika Anda memutuskan untuk berhenti merokok, Anda dapat
menggunakan kontrol diri untuk mengatakan ”tidak” ketika ditawari sebatang
rokok.
– Dorongan
Dorongan
adalah sejenis motivasi intens yang mengarahkan Anda untuk menindaklanjuti agar
mendapatkan apa yang diinginkan walaupun tidak mudah. Anda mungkin memiliki
dorongan kuat untuk berhasil dan dorongan itu dapat membuat Anda terus
berjalan, bahkan ketika tampaknya akan gagal. Anda mungkin juga memiliki
dorongan yang bertentangan. Perbedaan antara dorongan dan tekad adalah bahwa
Anda memiliki sedikit kendali atas dorongan Anda. Sebaliknya, Anda harus
membuat keputusan yang mantap sebelum Anda dapat menggunakan tekad Anda secara
efektif.
– Resolusi
Ketika
memutuskan untuk melakukan sesuatu, Anda membuat komitmen mental yang kuat
untuk mewujudkannya. Resolusi hanyalah bagian pertama dari tekad. Setelah Anda
membuat keputusan itu, Anda masih perlu menggunakan kekuatan mental Anda untuk
menindaklanjuti resolusi Anda.
– Disiplin
diri
Disiplin
diri adalah sinonim yang sangat dekat dengan tekad. Namun, tekad berfokus pada
kekuatan pikiran, sedangkan disiplin diri lebih tentang praktik dari tekad
dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diri lebih mengenai perilakunya daripada
keputusan tentang bagaimana berperilaku. Jika Anda berlari setiap hari tanpa
gagal, Anda berdisiplin diri. Keputusan untuk lari dan tindakan lari setiap
hari itu membutuhkan tekad.
– Kekuatan
pikiran
Kekuatan
pikiran adalah sinonim yang sangat sesuai dengan tekad. Itu sebabnya, sangat
masuk akal untuk memasukkannya ke dalam pengertian tekad. Namun, memiliki
pikiran yang kuat saja tidak akan memastikan bahwa Anda menindaklanjutinya
dengan tindakan yang Anda pilih. Anda harus memutuskan untuk menggunakan
kekuatan pikiran Anda agar menyelesaikan tujuan Anda.
Apakah tekad terbatas?
Relatif
mudah untuk memulai sesuatu dengan tekad yang kuat. Ketika pertama kali
memutuskan untuk melakukan sesuatu, Anda memiliki semangat tertentu ke arah
itu. Namun, seiring berjalannya waktu, resolusi Anda mulai redup. Anda mungkin
masih percaya bahwa itu adalah hal terbaik untuk dilakukan, tetapi mungkin
mulai kehilangan perasaan yakin bahwa Anda dapat mencapainya.
Para
peneliti bertanya-tanya apa yang akan terjadi ketika tekad kuat gagal. Mereka
menemukan bukti bahwa tekad memang terbatas.
Baumeister
dan Tierney (2011) menjelaskan penelitian yang telah dilakukan oleh para
peneliti setelah mempelajari ribuan orang di dalam dan di luar laboratorium.
Eksperimen secara konsisten menunjukkan dua hasil, yaitu Anda memiliki sejumlah
tekad terbatas yang menjadi habis saat Anda menggunakannya dan Anda menggunakan
persediaan tekad yang sama untuk semua jenis kegiatan.
Pelajaran
pertama—umumnya disebut sebagai penipisan ego—diilustrasikan secara indah dalam
sebuah studi klasik yang disebut eksperimen lobak. Baumeister dan timnya
menyajikan semangkuk lobak dan semangkuk cokelat kepada mahasiswa yang lapar.
Kedua mangkuk diletakkan di depan setiap siswa. Setengah dari mereka disuruh
makan cokelat, tetapi tidak lobak. Setengah lainnya diminta makan lobak, tetapi
tidak cokelat.
Para
peneliti berharap para pemakan lobak menggunakan sejumlah tekad yang
signifikan. Untuk mencari tahu apakah itu masalahnya, para peneliti memberi
setiap siswa teka-teki yang sulit untuk diselesaikan (pada kenyataannya tidak
dapat dipecahkan). Yang menarik bagi para peneliti adalah berapa lama siswa
akan mengerjakannya sebelum menyerah.
Hasilnya,
pemakan lobak menyerah jauh lebih cepat daripada pemakan cokelat. Mereka telah
menggunakan banyak tekad untuk melawan cokelat dan dibiarkan kelelahan ketika
mencoba memecahkan teka-teki. Percobaan ini telah direplikasi berkali-kali dan
hasilnya selalu sama.
Jika Anda
baru saja selesai melakukan sesuatu yang membutuhkan banyak tekad, Anda telah
menghabiskan banyak kekuatan tekad Anda secara keseluruhan. Hanya ada sekian
banyak tekad yang tersedia di ”tangki” Anda. Setelah menggunakan semuanya, Anda
kehilangan kemampuan untuk mengatur sendiri tugas yang akan datang.
Kita mungkin
mengalami hal ini juga dalam kehidupan kita. Ketika kita pulang setelah
seharian penuh stres di tempat kerja, apa yang lebih mungkin kita lakukan: hal
yang mudah atau yang sulit? Menonton TV atau berolahraga?
Pelajaran
kedua adalah bahwa kita menggunakan cadangan tekad yang sama untuk hampir semua
hal. Tidak ada sumber terpisah untuk bekerja, yang lain untuk berolahraga, yang
lain untuk diet, atau yang lain untuk bersikap baik kepada anak Anda.
Tidak peduli
dalam hal apa Anda melakukan pengendalian diri, Anda menggunakan sumber energi
yang sama untuk menghadapi makanan yang menggoda, anak yang mengganggu, lalu
lintas yang macet, atau atasan yang banyak menuntut. Bagaimana dengan Anda?
Selamat mengevaluasi
diri di akhir tahun ini. ***
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856
menang berapapun di bayar
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
WA : +85587781483