PERAN PENDIDIKAN TINGGI
BRIN dan Perguruan Tinggi
Oleh : BAMBANG SETIADI
KOMPAS, 3 Desember 2019
Paling
lambat akhir tahun 2019, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Riset Teknologi
harus menuntaskan kelahiran organisasi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Hal ini
seperti diamanatkan Perpres No 73/2019 dan No 74/2019 sebagai pengejawantahan dari UU Nomor 11/2019. Di
samping masalah tata organisasi riset yang ada (BPPT, LIPI, BIG, Lapan, Litbang
Kementerian, dan lain lain) dan bagaimana peran mereka dalam tema besar BRIN,
masalah kunci yang harus diselesaikan
adalah tema dan arah strategi riset BRIN dan perguruan tinggi (PT).
Ini penting
karena BRIN akan menjadi bagian pertaruhan masa depan Indonesia. Almarhum BJ
Habibie, dalam berbagai forum terus-menerus mengingatkan bahwa untuk
mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad mendatang, semua negara harus
mencamkan apa yang ditunjukkan oleh sejarah ekonomi belakangan ini, bahwa
peningkatan kekayaan dan kemakmuran, berakar pada peningkatan produktivitas,
dan bahwa kunci produktivitas adalah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kendala
paling besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi adalah
tenaga ilmiah dan peneliti yang terampil. Karena itu prioritas kita dalam
mengembangkan iptek harus berbasis pada pengembangan manusia sebagai modal
utama kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pemikiran integrasi
Saat
diundang menyampaikan orasi pada Dies Natalis UNS (11 Maret 2018), saya
sampaikan kuncinya adalah teguh mengupayakan integrasi, baik riset yang
dilaksanakan BRIN maupun PT. Menurut almarhum Soedjatmoko (1991) dan
dijelaskan Martin (2009), pemikiran
integratif adalah kemampuan untuk menghadapi secara konstruktif, kemungkinan
benturan antara BRIN dan PT, dari ide-ide yang berlawanan dan, bukannya memilih
satu dengan mengorbankan yang lain, tetapi untuk menghasilkan resolusi kreatif
dari benturan dalam bentuk yang baru. Ide yang mengandung elemen dari ide yang
berlawanan, tetapi lebih unggul dari masing-masing.
Pandangan
Martin dekat sekali dengan pemahaman inovasi. Inovasi hampir selalu dilahirkan
dari cara berpikir mengatasi masalah nyata
dengan memahami beban atau situasi nyata. Inovasi adalah visi Presiden,
yang saat melantik Kabinet Indonesia Maju mengatakan, hanya ada satu visi, visi
Presiden, bukan visi BRIN dan PT.
Roh penting
lainnya, baik untuk BRIN maupun PT, harus kembali ke pemikiran Soedjatmoko
(1991), yang mengatakan kebutuhan akan pengetahuan berkait dengan hal-hal
berikut: belajar berpikir secara global, memperluas cakrawala moral, menerima
kompleksitas inheren, hidup dengan tata susila dan hidup secara rasional, dan
yang terakhir belajar mengenali dimensi etik dari masalah-masalah yang digarap.
Soedjatmoko
mengkritik bahwa sangat sedikit perguruan tinggi yang telah mengorganisasi
diri, untuk secara sistematis menangani isu-isu kelangsungan hidup manusia,
pembangunan dan kesejahteraan, serta kaitannya dengan masalah-masalah nasional.
Ketika
pengetahuan itu dikuasai PT maupun BRIN, maka semuanya harus didedikasikan
untuk meyakini bahwa kewirausahaan (entrepreneurship), pengetahuan (knowledge),
teknologi dan inovasi, merupakan variabel fungsi produksi yang mutlak seperti
halnya land, labor, dan capital dalam paradigma ekonomi konvensional. Ini
revolusi pemikiran makna riset, baik di BRIN maupun di perguruan tinggi.
Pemenang
Nobel Ekonomi 2018, Paul M Romer, mengintegrasikan inovasi teknologi ke dalam
analisis makro-ekonomi jangka panjang. Dia membuktikan bahwa pengetahuan dapat
berfungsi sebagai pengarah ekonomi jangka panjang dan inovasi adalah pengarah
utama pertumbuhan ekonomi. Romer menunjukkan bagaimana kekuatan ekonomi
mengatur tujuan perusahaan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovasi.
Suatu studi
menunjukkan bahwa selusin teknologi, termasuk genomik, penyimpanan energi, dan
otomatisasi, akan mendorong transformasi ekonomi dan sosial besar dalam
beberapa tahun mendatang. Dengan dampak ekonomi potensial antara 14 triliun
dollar AS dan 33 triliun dollar AS per tahun pada 2025, nilai dari teknologi
yang muncul dapat mencapai sepertiga produk domestik bruto global. Maka, obyek
riset harus diikuti dengan komersialisasi hasil riset PT. Caranya?
Pada sidang
World Ekonomi Forum 2018, dilaporkan ada empat cara perguruan tinggi
mengarahkan inovasi.
Ketika
ekonomi yang digerakkan oleh teknologi terjadi, perguruan tinggi juga harus
berubah dengan kecepatan yang tidak biasa. Selain mempertahankan misi utama
mendidik generasi berikutnya dan membentuk budaya-budaya baru bersumber dari
pengetahuan, perguruan tinggi juga harus terus berkembang dalam mendorong
inovasi dalam pembangunan ekonomi.
Hadapi tantangan digital
Perguruan
tinggi harus memenuhi tantangan revolusi digital secara langsung, dan memainkan
peran yang semakin penting dalam ekosistem dan ekonomi inovasi dengan empat
cara utama: Membina kewirausahaan, mendorong kolaborasi dengan sektor swasta,
mempromosikan keragaman dan inklusi, Dalam hal transfer teknologi oleh
Universitas, contoh terbaik adalah Universitas Cambridge.
Ada tiga
jenis transfer teknologi yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Pertama bersifat
akademik, yaitu transfer teknologi melalui proses komersialisasi untuk
meningkatkan peluang memenangi hibah penelitian.
Kedua,
bersifat investasi, transfer teknologi dilakukan karena mereka ingin melihat
ide-ide mereka bermanfaat bagi masyarakat.
Ketiga,
wirausaha, memulai suatu perusahaan sendiri. Proses transfer teknologi,
biasanya bukan sumber pendapatan substansial perguruan tinggi dan biasanya
memerlukan dukungan pemerintah atau lainnya, juga waktu hingga satu dekade atau
lebih.
Fokus
andalan teknologi mencakup, antara lain (1) penelitian bio-medis akademik, (2)
penelitian dan pengembangan produk di perusahaan bioteknologi kecil di Inggris
dan farmasi yang besar di AS, (3) mengelola penelitian perguruan tinggi untuk
pengembangan ekonomi regional, dan (4) bekerja sama dengan pemerintah, untuk
masalah global.
Dengan
skenario pengembangan itu, ”Cambridge Enterprise” telah berhasil menandatangani
359 kontrak konsultasi, 141 temuan teknologi baru, 159 pengajuan paten baru,
pendanaan translasi 6,5 juta pound sterling, 13 perusahaan yang menerima
investasi baru atau lanjutan, 123 lisensi yang ditandatangani, yang melibatkan
lebih dari 1.458 peneliti di semua tahapan.
Dengan
seluruh proses transfer teknologi dan inovasi itu, universitas memperoleh
penghasilan dari transfer teknologi 27,7 juta pound sterling, distribusi ke
akademisi, universitas dan lain-lain 22,5
juta pound sterling, biaya (staf dan biaya operasi lainnya) 3,3 juta
pound sterling, investasi dalam aset paten (paten dan bukti konsep) 1 juta
pound sterling, sumbangan amal untuk universitas 3,4 juta pound sterling, dan 3,8 juta pound sterling
diinvestasikan di 13 perusahaan rintisan (start up).
Data sangat
teknis ini membuktikan bahwa proses transfer teknologi itu terjadi lengkap
dengan fakta dan data, bukan hanya teoretis. Jadi, bagaimana agar peran PT
dapat maksimal dalam misi pembangunan masyarakat agar sejahtera? Perguruan
tinggi harus mampu beradaptasi dan
tanggap terhadap perubahan.
Kedua, apa
modal besar untuk pembangunan masa depan? Sumber daya manusia dan inovasi
adalah modal utama pembangunan setelah pemanfaatan sumber daya alam terus
terdepresiasi.
Riset dan
pengetahuan dapat berfungsi sebagai
pengarah ekonomi jangka panjang, dengan inovasi sebagai pengarah utama
pertumbuhan ekonomi. Pada akhirnya universitas dipanggil oleh tanggung jawab
kemasyarakatan dan tanggung jawab intelektualnya untuk melahirkan tenaga-tenaga
pemikir, yang dengan pikirannya mampu menunjukkan jalan dan dapat menggerakkan masyarakat
membangun dengan visi baru, yaitu ekonomi berbasis inovasi.
Universitas
harus berubah dengan kecepatan yang tidak biasa. Selain mempertahankan misi
utama mendidik generasi berikutnya dan membentuk budaya-budaya baru bersumber
dari pengetahuan, universitas harus terus berkembang lebih kuat mendorong
inovasi dalam pembangunan ekonomi.
Karena
kebebasan bidang penelitian, pengajaran dan pendidikan itu merupakan dasar
utama dalam kehidupan perguruan tinggi, pemerintah dan universitas, dalam
bidang kompetensi masing-masing harus bersama-sama menjamin dan saling
mematuhi. Maka BRIN dan PT harus mendorong kemandirian terutama terkait bahan
dan produk lokal maupun nasional.
Bambang Setiadi, Ketua Dewan Riset
Nasional (DRN)
BalasHapus===Agens128 bagi uang Tunai===
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128Agens128