TRANSFORMASI EKONOMI
Urgensi Transformasi Ekonomi Jokowi
Oleh : AGUS HERTA SUMARTO
KOMPAS, 27 November 2019
Pada pidato
pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019, Jokowi
menyampaikan lima strategi besar ekonomi yang akan digunakan selama masa pemerintahan
keduanya, lima tahun ke depan. Lima strategi ini merupakan rencana strategis
Jokowi beserta tim ekonominya guna menjadikan Indonesia lima besar kekuatan
ekonomi dunia pada 2045.
Kelima
strategi besar ekonomi itu, pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM)
berkualitas yang terampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua,
melanjutkan pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah, terutama untuk
mendukung kawasan-kawasan industri. Ketiga,
melakukan penyederhanaan regulasi (deregulasi) berbagai peraturan yang dinilai
menghambat investasi dan sektor industri.
Keempat,
menyederhanakan birokrasi (debirokratisasi) yang selama ini terlalu panjang dan
rumit.
Kelima,
melakukan transformasi ekonomi: mengubah struktur pendapatan ekonomi dari
semula mengandalkan sumber daya alam menjadi sektor industri manufaktur yang
berdaya saing, modern, dan bernilai tambah tinggi.
Dari kelima
strategi besar itu, transformasi ekonomi sebenarnya menjadi gong dan ruh bagi
keempat strategi sebelumnya. Transformasi ekonomi melalui penyesuaian
struktural merupakan strategi inti yang menjadi dasar dari strategi-strategi
lain serta memiliki dampak sistemik ke sektor-sektor lainnya.
Transformasi
ekonomi dengan menjadikan sektor industri pengolahan menjadi faktor pendorong
perekonomian nasional memiliki berbagai prasyarat yang harus dipenuhi. Yang
paling utama adalah lingkungan ekonomi yang ramah terhadap perkembangan sektor
industri dan investasi.
Transformasi
ekonomi melalui penyesuaian struktural akan mampu menciptakan sistem ekonomi
yang lebih efisien, berdaya saing, dan produktif sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkeadilan.
Tiga pilar
Setidaknya
terdapat tiga pilar utama yang harus dilakukan pemerintah dalam lima tahun ke
depan, yaitu ketersediaan infrastruktur yang memadai, regulasi dan birokrasi
yang ramah investasi, dan ketersediaan SDM berkualitas. Pembangunan
infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi–JK lima tahun terakhir merupakan langkah
tepat. Namun, infrastruktur tersebut masih memerlukan infrastruktur yang
mendukung dan menyangga infrastruktur utama.
Pelabuhan
dan kawasan industri memerlukan infrastruktur jalan raya yang memadai dan
mendukung proses transportasi yang menghubungkan antara pusat industri dan
pelabuhan. Sampai saat ini, beberapa infrastruktur pendukung itu belum
sepenuhnya tersedia dengan baik sehingga beberapa infrastruktur yang telah
dibangun belum bisa berfungsi optimal.
Pilar kedua,
regulasi dan birokrasi yang ramah terhadap perkembangan industri dan investasi.
Menurut Indeks Kemudahan Berusaha 2019 versi Bank Dunia, salah satu masalah
utama lingkungan ekonomi yang menghambat perkembangan industri dan investasi
adalah regulasi dan birokrasi.
Masalah
birokrasi dan regulasi ini terkait aspek penegakan kontrak/perjanjian
(enforcing contract) dan aspek memulai usaha (starting business), yaitu
prosedur, biaya, dan waktu yang dibutuhkan untuk melalui berbagai birokrasi dan
regulasi itu. Jika masalah birokrasi dan regulasi ini tak dapat dihilangkan
dengan baik, proses industrialisasi berdaya saing menuju ekonomi yang maju akan
kian jauh dari harapan.
Pilar
ketiga, ketersediaan SDM yang produktif. Salah satu syarat dalam meningkatkan
produktivitas SDM Indonesia saat ini adalah dengan meningkatkan kualitasnya.
Saat ini, kualitas SDM kita masih kalah dibandingkan dengan beberapa negara
besar ASEAN.
Peringkat
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan
Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, bahkan Filipina. Indonesia di
peringkat ke-116 dunia, sedangkan Singapura (9), Brunei Darussalam (39),
Malaysia (57), Thailand (83), dan Filipina (113). Artinya, daya saing SDM kita
dalam persaingan global masih sangat rendah.
Jika tiga
pilar tersebut bisa ditingkatkan secara baik dan komprehensif, langkah Jokowi
dan tim ekonominya untuk melakukan transformasi ekonomi dengan mendorong sektor
industri manufaktur akan tercapai dengan baik, yaitu industri yang berdaya
saing, bernilai tambah, dan memiliki orientasi digital (digital oriented).
Indeks daya saing Indonesia saat ini masih kalah dibandingkan dengan Singapura
(peringkat ke-1), Malaysia (ke-27), dan Thailand (ke-40).
Namun, di
sisi lain, penciptaan industri berdaya saing harus diikuti dengan strategi
pemasaran yang kuat dan baik. Pembangunan sektor industri yang berdaya saing
seharusnya diarahkan pada peluang pasar ekspor yang tersedia. Untuk membaca
peluang pasar ekspor, pemerintah perlu meningkatkan fungsi kecerdasan pemasaran
(marketing intelligence) sehingga bisa mengetahui kebutuhan dan peluang pasar
di setiap negara.
Pemerintah
juga harus bisa lebih memanfaatkan kebijakan nontarif (NTM) sebagai instrumen
melindungi dan meningkatkan daya saing produk nasional yang selama ini belum
dimanfaatkan dengan baik. Bahkan, selama ini, perdagangan Indonesia sering
dirugikan oleh ketentuan NTM negara lain, sementara Indonesia belum
memanfaatkan NTM untuk kepentingan industri dan perdagangan dalam negeri.
Jika output
sektor industri bisa diarahkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor, kebutuhan dan
peluang pasar global, industri dan sektor perdagangan bisa saling menguatkan.
Tak akan ada lagi masalah defisit neraca perdagangan yang selama ini selalu
menghantui neraca transaksi berjalan Indonesia.
(Agus Herta Sumarto, Dosen Universitas
Mercu Buana dan Peneliti Indef)
Saya ibu EVA FIORENTINA APRILA dari palembang mengucap syukur kepada allah,karna melalui bantuan dari aki abdul jamal yg sebesar 20m kini saya sudah bisa menjalankan usaha saya lagi.Puji syukur saya panjatkan kepada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Aki Abdul Jamal dan melalui bantun pesugihan putih beliau yang sebar 5M inilah yang saya gunakan untuk membuka usaha selama ini,makanya saya sengaja memposting pesang sinkat ini biar semua orang tau kalau Aki Abdul Jamal bisa membantuh kita mengenai masalah ekonomi dengan bantuan pesugihan putihnya yang tampa tumbal karna saya juga tampa sengaja menemukan postingan orang diinternet jadi saya lansun menhubungi beliau dan dengan senang hati beliau mau membantuh saya,,jadi bagi teman teman yang mempunyai keluhan jangan anda ragu untuk menghubungi beliau di No Wa 085-254-384-488- rasa senang ini tidak bisa diunkapkan dengan kata kata makanya saya menulis pesan ini biar
BalasHapusSemua orang tau,ini sebuah kisa nyata dari saya dan tidak ada rekayasa sedikit pun yang saya tulis ini,sekali lagi terimah kasih banyak ya Aki dan insya allah suatu hari nanti saya akan berkunjun ke kediaman Aki untuk silaturahmi.Wassalam dari saya ibu Sartika dan untuk lebih lenkapnya silahkan buka blok Aki disini PESUGIHAN UANG GAIB TANPA TUMBAL