Ketika
menuliskan kolom ini, tragedi penyerangan di Lapas Kelas IIB Sleman
sedang sangat mengemuka. Banyak yang menyarankan saya menuliskan tentang
itu.
Saya
memutuskan untuk tidak membahasnya dulu. Alasan utamanya, siapakah pelaku
penyerangan itu sedang dalam proses penyelidikan oleh kepolisian. Siapa
pun pelakunya tentu harus diungkap tuntas. Mereka telah melakukan
pembunuhan yang keji dan tentu tidak dapat ditoleransi, tidak dapat
dibiarkan. Setiap tindakan main hakim sendiri, apa pun alasannya, tidak
dapat dibenarkan.
Karena itu,
Kemenkumham akan memberikan seluruh dukungan (full support) dan seluruh kekuatan (full power) untuk membantu pengungkapan siapa pelaku
pembunuhan tersebut. Sampai di situ dulu tahapan pembahasan tragedi
penyerangan ke Lapas Sleman, selebihnya mari kita kawal dan dukung agar
aparat kepolisian menyelesaikan penyelidikan dan menemukan pelakunya.
Prosesnya memang perlu transparan dengan catatan. Catatannya, setiap
proses hukum tetap mempunyai ruang cukup untuk kerahasiaan.
Tidak semua
proses hukum dapat diketahui karena jika setiap informasi terbuka secara
prematur, justru dapat mengganggu proses penyelidikan kasus yang bersangkutan.
Dengan pertimbangan demikian, saya memutuskan untuk menulis topik yang
lain. Saya memilih untuk menuliskan lagi kolom terkait seleksi CPNS
(calon pegawai negeri sipil) yang harus dijaga agar tetap bersih, tanpa
titipan, tanpa sogokan, dan nihil penyimpangan. Senin depan, pada 1
April, secara serentak di seluruh Indonesia lebih kurang 2.500 CPNS
Kemenkumham hasil seleksi 2012 akan mulai masuk kerja, memulai
dedikasinya menjaga hukum dan menegakkan hak asasi manusia di Tanah Air.
Beberapa dari
CPNS 2012 mengirimkan pesan Twitter menanyakan apa modal mereka memulai
kerja. Saya katakan, “Mulai dengan
bismillah, jaga integritas.” Seleksi CPNS tahun 2012 di Kemenkumham
memang kami jaga agar betul-betul bersih, betul-betul fair buat semua
peserta. Karena itu, di samping diawasi oleh pengawasan internal oleh
Inspektorat Jenderal, kami juga mengajak pengawas internal dari elemen
LSM, Ombudsman, dan mahasiswa. Hasilnya, insya Allah, adalah hasil
seleksi yang lebih bersih.
Banyak cerita
menarik dari para CPNS yang kemudian saya minta untuk dituliskan.
Beberapa di antaranya cerita inspiratif dan mengharukan dari yang
berlatar belakang keluarga sederhana seperti anak-anak sipir di
Kemenkumham sendiri hingga penjual martabak. Cerita-cerita ini sengaja
saya kumpulkan dan akhirnya akan diterbitkan. Berikut adalah cuplikan
saja dari beberapa di antaranya. Cerita pertama adalah pengalaman Putra
Adi Taqwa. Ayahnya seorang sipir penjara di Rumah Tahanan Negara,
Trenggalek.
Putra juga
mengikuti tiga kali tes CPNS sebelum akhirnya ia lulus pada 2012. Putra
menuliskan: “Pada pertengahan bulan
Juli 2012 itu pula aku mendapat kabar dari bapak bahwa telah dibuka
pendaftaran CPNS Kemenkumham. Aku ikut lagi untuk yang keempat kalinya.
Hawa pesimistis untuk diterima begitu kuat menghantui perasaanku waktu
itu. Maklum saja aku sudah tiga kali daftar namun gagal. Namun sebisa
mungkin rasa pesimistisku harus kubuang jauh-jauh. Sehari sebelum
pengumuman kelulusan CPNS Kemenkumham Jatim, yaitu tanggal 15 Oktober
2012 malam hari, aku bermimpi.
Dalam mimpiku
itu bapak memakai baju dinasnya lengkap dengan atribut yang dipakai
sedang melambaikan tangan sambil tersenyum memanggilku. Aku pun datang
menghampiri bapakku. Bapak berkata, “Le, ini bapak bawa Surat Keputusan
CPNS buat kamu. Kamu keterima, le. Selamat ya? Terus ini baju dinas yang
kupakai aku berikan ke kamu. Jadilah pegawai yang baik.” Keesokan harinya ternyata apa yang aku
mimpikan selama ini menjadi kenyataan. Apa yang aku perjuangkan selama
ini ternyata berhasil. Apa yang aku doakan ternyata dikabulkan.
Terima kasih
ya Allah, atas izinmu aku lolos tes CPNS Kemenkumham tahun 2012 dengan
cara yang bersih, tidak curang, tidak lewat calo, dan tidak mengeluarkan
uang sepeser pun kecuali untuk keperluan-keperluan tes. Aku hari itu sangat
bahagia. Semua anggota keluargaku mendatangiku mengucapkan selamat sambil
menangis haru.”
Cerita
kedua yang saya ingin bagi adalah dari Muhammad Ilham. Dia menuliskan,
pada hari kelulusan, Ilham mengecek situs pengumuman:
“Saya terus scroll ke atas dan akhirnya saya
menemukan nama saya urutannya paling atas di Formasi Pengaman
Pemasyarakatan. Saya berteriak Alhamdulillah,
keras sekali sampai tetangga saya bertanya, ada apa. Saya langsung sujud
syukur dan menangis gembira tiada henti-hentinya. Saya telepon ibu saya
agar pulang ke rumah, karena ibu saya jualan sembako dan hanya saya yang
bantu-bantu. Beliau berjualan di pasar. Ibu saya tanya, “ada apa”. Tapi saya belum
memberitahukannya dan hanya menyuruhnya pulang sebentar ke rumah.
Sesampainya
ibu di rumah, beliau melihat saya menangis. Beliau kaget ada apa.
Akhirnya, saya memberitahukan bahwa saya lolos seleksi CPNS Kemenkumham
2012. Saya langsung peluk dan cium ibu saya. Ibu saya pun juga menangis.
Mengingat banyak tetangga yang berkata kepada ibu saya, “Berat bu, Ilham bisa lolos, karena
pasti banyak “bawaan””.
Tapi, ibu
saya tidak pernah menanggapinya. Alhamdulillah
terbukti omongan orang lain itu tidak benar. Bahwa saya dapat lolos
seleksi Kemenkumham dengan hasil murni tanpa mengeluarkan uang sepeser
pun. Semua tetangga pada terkejut, dan memberi ucapan selamat kepada saya
dan ibu. Tidak lama berita itu cepat tersebar dari mulut ke mulut.
Mereka seakan
tidak percaya saya bisa lolos dengan hasil murni tanpa mengeluarkan uang
seperti yang mereka bicarakan. Semua teman mengaji memberi selamat kepada
ibu dan ada yang sampai menangis terharu. Anak yatim yang dibesarkan
hanya dari kasih sayang seorang ibu membuat bangga keluarga. Ibu saya
sangat bangga kepada saya dan saya persembahkan kelulusan ini kepada Alm.
Ayah saya.”
Demikian
dua contoh cerita CPNS 2012. Masih banyak cerita lain yang juga
inspiratif dan menguatkan semangat kami agar terus menjaga setiap proses
seleksi CPNS betul-betul menjadi “calon pegawai nihil setoran”. Proses
yang fair, adil, tanpa titipan, tanpa setoran, dan nihil penyimpangan
dalam bentuk apa pun. Kepada semua CPNS 2012 yang akan memulai darma
baktinya pada 1 April 2013, izinkan kami menitipkan pesan.
Selain
memulai dengan bismillah,
tolong jaga proses penanaman benih yang telah kami lakukan. Kami, panitia
CPNS 2012, telah menyemaikan benih seleksi yang penuh integritas. Tolong
benih itu dirawat dengan baik. Tolong jaga integritas itu. Bawa dia ke
mana pun rekan-rekan CPNS 2012 melaksanakan tugas.
Jadilah
pohon-pohon integritas yang kokoh, yang tidak akan mempan dengan pungli,
yang akan terus berjuang melawan korupsi, membasmi ketidakadilan dalam
bentuk apa pun. Demi Indonesia yang lebih baik, lebih antikorupsi. Keep on fighting for the better
Indonesia. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar