Beda Kongres Pemuda I dan 2 dalam
Sejarah Sumpah Pemuda Yuda Prinada : Kontributor
Tirto.id |
TIRTO.ID, 26 Oktober 2022
Sejarah Sumpah
Pemuda yang lahir dan diikrarkan pada 28 Oktober 1928 dimulai dari
pelaksanaan Kongres Pemuda I serta Kongres Pemuda 2. Kedua
pertemuan para pemuda Indonesia ini tidak sama, melainkan ada perbedaan yang
terjadi, mulai dari ketuanya, isi rapat, hingga hasil rapatnya. Pada 1920-an
awal, muncul berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia. Pada awalnya,
mereka bergerak dengan asas kedaerahan atau sekadar kelompoknya saja. Organisasi
tersebut misalnya Jong Java, Jong Minahasa, Jong Sumatranen Bond, Jong
Celebes, Jong Borneo, Jong Ambon, dan ada beberapa lagi. Asas
kedaerahan yang masih belum cukup untuk memperoleh kemerdekaan akhirnya
membuat mereka sadar. Bahkan, pada
1925, muncul kesadaran bahwa para pemuda harus bersatu demi Indonesia. Berdasarkan
catatan Sri Sutjiatiningsih dalam Soegondo DjojoPoespito: Hasil Karya dan
Pengabdiannya (1999, hlm. 16), satu tahun setelah itu diadakan Kerapatan
Besar yang kerap dikenal sebagai Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda I: Ketua, Isi, dan Hasil Momon Abdul
Rahman dan kawan-kawan menyebutkan bahwa terdapat satu tokoh yang memotori
terjadinya Kongres Pemuda I, yakni Mohamad Tabrani (Sumpah Pemuda: Latar
Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional, 2008). Selaku pemotor
pertemuan Kongres Pemuda I, ia juga merangkap tugas sebagai ketuanya. Kala
itu, hanya ada dua poin tujuan dari kongres, yakni memajukan pemahaman
tentang persatuan dan mempererat hubungan antara organisasi kepemudaan. Ketika Kongres
Pemuda I berlangsung, setidaknya ada beberapa wakil organisasi yang hadir. Mereka berasal
dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong
Islamieten Bond, Jong Batak, Studerende Minahasers, dan Pemuda Kaum
Theosofie. Saat kongres
diadakan, 30 April sampai 2 Mei 1926, diperdengarkan pidato berjudul
“Indonesia Bersatu” yang berisi anjuran tentang persatuan. Kemudian, ada
juga pidato “Kemungkinan-kemungkinan untuk bahasa dan Kesusastraan Indonesia
di Kemudian Hari” yang dibawakan Mohammad Yamin. Terakhir, ada
juga pembahasan terkait keagamaan yang musti saling toleransi meskipun
berbeda-beda. Untuk bagian hasil kongres, terdapat tiga poin berupa: ·
Impian merdeka merupakan
cita-cita para pemuda Indonesia ·
Perkumpulan pemuda harus
bisa bersatu dalam satu kesatuan ·
Saling mengakui cita-cita
Indonesia melalui persatuan Kongres Pemuda II: Ketua, Isi, dan Hasil Berbeda dengan
kongres sebelumnya, Kongres Pemuda II berlangsung mulai 27 sampai 28 Oktober
1928. Selama dua
hari tersebut, kongres dipimpin langsung oleh ketua yang bernama Soegondo
Djojopusito dan wakilnya RM Djoko Marsaid. Pada 27 Oktober
1928, seperti yang diungkapkan situs Museum Sumpah Pemuda, ketua Kongres
Pemuda II, Soegondo Djojopuspito, memberi sambutan pembuka. Setelah resmi
dibuka, ada acara lain berupa pidato dari Mohammad Yamin, berjudul “Persatuan
dan Kesatuan”. Dari pidato
ini, muncul pemahaman bahwa Indonesia punya kesamaan di bidang kebudayaan,
hukum adat, dan agamanya. Kemudian, ditanggapi oleh Suwiryo bahwa persatuan
tersebut juga bisa diciptakan melalui bahasa Indonesia. Pada hari
berikutnya, 28 Oktober 1928, ada beberapa pidato lagi yang disampaikan. Pertama,
Poernamawoelan yang membahas tentang pendidikan demokratis. Kedua, Abdoellah
Sigit membahas budaya baca-organisasi-semangat demi pendidikan anak-anak. Selanjutnya,
kongres diadakan pada malam hari 28 Oktober. Sartono dan Soenario menjabarkan
tentang betapa berpengaruhnya nasionalisme atau rasa cinta tanah air. Selain
itu, mereka berdua juga berbicara tentang persatuan Indonesia. Pada saat jam
istirahat tiba, lagu berjudul Indonesia Raya dinyanyikan. Sebagai penutupnya,
tercipta hasil berupa Sumpah Pemuda yang ditandatangani oleh beberapa tokoh
penting yang hadir dalam Kongres Pemuda II. Daftar Perbedaan Kongres Pemuda I dan 2 Kongres Pemuda
I dan 2 memang berhubungan dengan peristiwa sejarah Sumpah Pemuda. Namun,
keduanya berbeda. Perbedaan tersebut dapat mencakup siapa pemimpinnya, apa
isi rapatnya, dan apa hasilnya. Berikut daftar
perbedaan tersebut: Ketua Kongres I ·
Mohamad Tabrani Ketua Kongres II ·
Soegondo Djojopuspito Isi Kongres I ·
Pidato “Indonesia Bersatu” ·
Pidato
“Kemungkinan-kemungkinan untuk bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Kemudian
Hari” Isi Kongres II ·
Pidato “Persatuan dan
Kesatuan” oleh Mohammad Yamin ·
Pidato Poernamawoelan
tentang pendidikan demokratis ·
Pidato Abdoellah Sigit tentang
budaya baca-organisasi-semangat demi pendidikan ·
Pidato Sartono dan
Soenario tentang pentingnya nasionalisme Hasil Kongres I ·
Impian merdeka merupakan
cita-cita para pemuda Indonesia ·
Perkumpulan pemuda harus
bisa bersatu dalam satu kesatuan ·
Saling mengakui cita-cita
Indonesia melalui persatuan Hasil Kongres II ·
Lahirnya ikrar Sumpah
Pemuda Selain tiga
hal yang membedakan Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda 2 di atas, ada juga
perbedaan lain dari lantunan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan pada 28
Oktober 1928. ● |
Sumber : https://tirto.id/beda-kongres-pemuda-i-dan-2-dalam-sejarah-sumpah-pemuda-gxLk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar