Potensi Lignin, Serat
Kayu Pengganti Baterai Kendaraan listrik Dody Hidayat : Jurnalis Majalah Tempo |
MAJALAH TEMPO, 20
Agustus 2023
SUDAH dua tahun Stora Enso
menggandeng Northvolt, perusahaan baterai Swedia, membuat baterai mobil
listrik menjadi lebih hijau. Stora Enso adalah perusahaan pulp dan kertas
Swedia yang mengklaim punya hutan tanaman industri atau HTI terluas di dunia.
Lewat salah satu pabriknya di Kotka, Finlandia, Stora Enso memproduksi
Lignode, elektroda negatif alias anoda untuk baterai mobil listrik yang
menggantikan grafit. Lignode terbuat dari lignin, polimer yang terkandung
dalam kayu yang diisolasi dari lindi hitam yang merupakan limbah pabrik pulp
dan kertas. Langkah Stora Enso
menghijaukan baterai mobil listrik ini termasuk inovasi besar. Pasalnya,
mobil listrik memang tak mengeluarkan emisi karbon, tapi produksi baterai ion
litium, yang paling banyak dipakai mobil listrik saat ini, menghasilkan emisi
yang cukup besar. Sebuah mobil Tesla Model T membutuhkan hingga 70 kilogram
grafit untuk baterainya. Satu pabrik baterai Tesla saja, yang memproduksi 500
ribu baterai, membutuhkan hingga 10 persen produksi grafit tahunan dunia.
Selain menambang di alam, grafit bisa diperoleh dalam bentuk grafit sintetis
dari kokas minyak bumi dan ter batu bara. Penambangan grafit alam
kerap dianggap tidak ramah lingkungan. Begitu pula produksi grafit sintetis
dari bahan bakar berbasis fosil yang kian memperparah krisis iklim. Menurut
analisis Wood McKenzie, firma riset dan konsultan yang berbasis di Edinburgh,
Inggris, pembuatan grafit sintetis melibatkan pemanasan karbon hingga suhu
3.000 derajat Celsius selama berminggu-minggu. Masalahnya, Uni Eropa
sangat bergantung pada grafit impor. Sebanyak 90 persen kebutuhan grafitnya
dipasok oleh Cina. Padahal pabrik grafit di Cina menggunakan energi untuk
pemanasan karbon itu dari pembangkit listrik tenaga batu bara. “Produksi
grafit rendah dan pasar sangat bersaing,” ucap Lauri Lehtonen, Senior Vice
President dan Kepala Inovasi di Divisi Biomaterials Stora Enso. Walhasil,
investasi tak mengalir ke manufaktur anoda baterai ion litium. Sebab, alokasi
modal ke sana dipandang berisiko. “Lignode merupakan solusi cepat dan rendah
risiko yang membantu meningkatkan produksi anoda di Eropa,” tutur Lehtonen
seperti dikutip MarketScreener. Pabrik Sunila di Kotka,
pabrik Stora Enso yang dirancang oleh perancang terkemuka Finlandia, Alvar
Aalto, dan mulai memproduksi bubur kertas pada 1938, dijadikan proyek
perintis manufaktur Lignode. Sudah sewindu pabrik Sunila menghasilkan lignin
yang diisolasi dari lindi hitam. Setiap tahun, pabrik ini memproduksi lignin
sebanyak 50 ribu ton dan 370 ribu ton pulp. Stora Enso menginvestasikan dana
10 juta euro atau sekitar Rp 167,2 miliar untuk membangun proyek perintis
Lignode ini. Ditargetkan selesai dibangun pada 2025, baterai ion litium
berbasis kayu ini akan masuk skala produksi massal. Widya Fatriasari, profesor
riset bidang teknologi bioproses Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
mengatakan kandungan lignin dalam kayu dan nonkayu berbeda-beda. “Rata-rata
20-30 persen kandungan lignin dalam tanaman,” kata peneliti yang tergabung
dalam Kelompok Riset Bioproduk Polifenol pada Pusat Riset Biomassa dan
Bioproduk BRIN ini. Widya, yang sejak 2016 meneliti lignin, mengatakan
pimpinannya pada 2019 meminta kelompok risetnya berfokus pada penelitian
lignin. “Sejak 2019 kami berfokus meneliti lignin untuk menghasilkan
biosurfaktan,” tutur peraih gelar doktor bidang teknologi serat dan komposit
dari Sekolah Pascasarjana IPB University pada 2014 tersebut. Surfaktan, Widya
mengimbuhkan, merupakan senyawa yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara dua cairan, gas dan cairan, atau cairan dan zat padat. Surfaktan dapat
bertindak seperti detergen, bahan pembasah, pengemulsi, dan pendispersi.
“Awalnya kami menggunakan lignin dari kayu yang diisolasi dari lindi hitam
yang merupakan limbah pabrik pulp dan kertas,” ujar Widya. “Setelah 2019,
karena sudah bertambah beberapa target aplikasinya, seperti komposit dan
tekstil antimikroba, kami menggunakan lignin dari nonkayu seperti jerami dan
pelepah pinang.” Widya menyebutkan beberapa
produk yang telah dihasilkan menggunakan lignin nonkayu. Pada 2021,
institusinya bekerja sama dengan PT Greenie Alam Indonesia mengembangkan
papan partikel tahan api dari lignin yang diisolasi dari pelepah pinang. Pada
2022, kelompok riset Widya bekerja sama dengan PT Solusi Biru Indonesia (Blue
Engine) mengembangkan nampan ginjal dan pispot dari lignin yang berasal dari
jerami padi. “Kami juga mengembangkan tabir surya berbahan lignin sebagai zat
aditifnya. Sebab, lignin memiliki sifat antioksidan dan antimikroba yang bisa
menangkal radikal bebas. Risetnya dengan Universitas Mulawarman, Samarinda,”
tuturnya. Menurut Widya, kandungan
lignin kayu lunak, seperti yang digunakan Stora Enso, lebih tinggi dibanding
kayu keras yang banyak ditanam di Indonesia. Berdasarkan literatur yang
dibaca Widya, kayu lunak atau kayu berdaun jarum, seperti pinus, aras (cedar),
cemara, dan sengon, memiliki kandungan lignin 25-35 persen dari berat
keringnya. Adapun kayu keras, seperti akasia dan eukaliptus, memiliki
kandungan lignin 18-25 persen dari berat keringnya. “Selain itu, di luar
negeri, lindi hitam memang diolah menjadi lignin. Sedangkan di sini lindi
hitam dipakai sebagai bahan bakar boiler,” ujarnya. Widya menambahkan,
kelompok risetnya tengah menginisiasi kolaborasi dengan Kelompok Riset
Biokarbon pada Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, mengembangkan anoda karbon
untuk baterai kendaraan listrik seperti yang dilakukan Stora Enso. “Tapi
mereka membuat karbonnya bukan dari lignin, melainkan dari biomassa berupa
tandan kosong kelapa sawit,” ucap Widya. “Tujuan riset itu nantinya untuk
membandingkan performa karbon yang dibuat dari lignin dengan biomassa
langsung,” katanya. “Secara teoretis, karbon dari lignin lebih murni sehingga
mungkin karakteristiknya lebih baik dibanding karbon dari biomassa yang masih
mengandung polimer lain.” ● Sumber : https://majalah.tempo.co/read/ilmu-dan-teknologi/169512/lignin-baterai-kendaraan-listrik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar