Ke Masa Depan dengan Kereta Api Indonesia Endang Tirtana :Komisaris Independen Kereta Api Indonesia |
MEDIA INDONESIA, 10 Agustus 2023
MODERNISASI pengelolaan kereta api
yang kontinyu saat ini merupakan tuntutan pembangunan yang urgen sifatnya.
Bukan semata demi kemajuan bidang transportasi di suatu kawasan, tetapi demi
menghadapi tantangan konektifitas sosial dan budaya urban beserta
dampak-dampak yang ditimbulkannya. Kurang lebih, itulah benang merah
yang dapat saya tangkap dalam kunjungan ke Eropa baru-baru ini. Selama enam
hari (24-30 Juli 2023) saya mengikuti benchmarking kereta api ke Prancis,
Roma, dan Spanyol bersama rombongan dewan komisaris Kereta Api Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk
melihat, merasakan dan membandingkan layanan, pengelolaan dan modernisasi
prasarana dan sarana di beberapa negara tersebut. Harapannya tentu dapat
menjadi basis evaluasi demi memperkuat dan meningkatkan layanan Kereta Api
Indonesia. Dapat saya tambahkan, kunjungan itu sangat berkontribusi
meningkatkan kesadaran tentang betapa vital dan strategisnya peran
perkeretaapian dalam proses kohesi sosial dan budaya di masa kini dan masa
depan.
Itu jika berkaca dari eksistensi perkeretaapian di Eropa modern yang
menjadikan transportasi kereta api sebagai tulang punggung bagi daya saing
ekonomi dengan cara memperkuat sistem konektivitas regionalnya. Dengan sistem
konekivitas yang terelasi antar negara-negara di Eropa, infrastruktur yang
terus dipercanggih, visi serta target pembangunan yang terus diperbarui, kereta
api langgeng sebagai transportasi favorit masyarakat Eropa dari masa ke masa. Situasi itu sekaligus menggambarkan
pula karakter modernisasi Eropa yang berlandaskan pada efisiensi dan
cita-cita kemasyarakatan yang kohesif. Dikatakan efisien, karena kereta api
merupakan sarana transportasi massal yang jauh lebih hemat dari sarana model
lain, memiliki keterjangkauan yang luas dan akibat perkembangan tekhnologi
- juga ramah lingkungan. Dikatakan kohesi, karena melalui
pembangunan sistem railways yang jangkauannya regional, negara-negara di
Eropa menyadari peluang untuk mengembangkan ikatan regional yang mapan dalam
hubungan yang lebih luas antar sesama negara Eropa di berbagai sektor. Tak salah, bila Eropa saat ini fokus
mempromosikan visi kereta sebagai sarana utama "connecting
peoples"nya. Selaku penggerak yang aman dan ramah lingkungan ke masa
depan melalui semboyan "green railway" atau :kereta hijau".
Jika kita runut berdasar penjabaran di platform Sustainable Land Use Sector
(UIC), upaya semacam itu mencakup pencanggihan pengembangan, perluasan dan
revitalisasi kereta api sebagi solusi tekanan lingkungan, sosial dan budaya. Secara khusus, wawasan keanekaragam
hayati telah menjadi prioritas baru dalam pengelolaan railways mencakup
pengelolaan vegetasi, keanekaragaman hayati, dan kondisi tanah dan kualitas
air. Lalu, bagaimana visi semacam itu juga dapat menjadi landasan dalam
proses modernisasi kereta api Indonesia, merupakan tantangan tersendiri. Saat ini kereta api kita, telah
mengalami transformasi yang cukup signifikan dalam berbagai aspek. Utamanya
dalam bidang pelayanan dan modernisasi moda seperti KRL. Sekalipun kereta
model high-railway baru saja dimulai ( dengan kapasitas jalur sejauh 142,3
km), secara pasti Indonesia telah memantapkan langkah menuju sistem
perkeretaapian berstandar internasional. Apa yang dibutuhkan untuk mencapai
cita-cita semacam itu adalah regulasi yang mapan, yang mencerminkan ambisi
total negara untuk mendukung keberlanjutan modernisasi perkeretaapian. Dalam diskusi dengan jajaran pimpinan
perusahaan kereta api Prancis (Société nationale des chemins de fer français
atau SNCF), faktor ambisi negara itulah
yang menjadi tekanan. Karena berdasar pada hasil penelitian, antara lain yang
telah dipublikasikan oleh badan perkeretaapian internasional (UIC), setiap
cita-cita untuk mewujudkan pencanggihan sarana dan prasarana kereta api di
kawasan regional, tidak mungkin tanpa dukungan penuh negara-negara. Prancis
telah menjadi negara yang memimpin dalam hal ini, di Eropa. Menurut Ms, Anne Rolland, Coordinator
for International Affairs Directorate International Group dan Mr. Guilaume
Foeillet yang merupakan Project Manager of Security Group di SNCF, pada tahun
2036, Prancis akan mengoperasikan kereta api double cabin yang berkecepatan
tinggi. Adapun tipe kereta cepat tersebut adalah kereta TGV, kereta peluru
berkecepatan tinggi yang saat ini telah digunakan di Prancis. Ia memaparkan, pemerintah Prancis
menanggung sepenuhnya utang terkait dengan pembangunan kereta cepat pada masa
awalnya.● |
Sumber
:https://mediaindonesia.com/opini/603846/ke-masa-depan-dengan-kereta-api-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar