"Aku
Rapopo..."
M Subhan SD ; Wartawan
Senior KOMPAS
|
KOMPAS, 01 Desember
2016
Saat pusaran politik gonjang-ganjing saat ini, tiba-tiba Ketua
DPR Ade Komarudin (Akom) diganti. Partai Golkar memutuskan Akom diganti oleh
orang yang digantikannya pada awal Januari 2016, Setya Novanto. "Jabatan
adalah amanah, kapan pun Allah akan memberikan ataupun mengambil amanah ini,
saya siap dan ikhlas. Bahasa Jawa-nya, aku rapopo, bahasa Sunda-nya teu
sawios, terlebih demi keutuhan NKRI," ujar Akom, Senin (28/11), saat
jumpa pers.
Istilah "aku rapopo" menjadi tren dan sangat gaul
setelah Jupe atau Julia Perez melantunkan lagu "Aku Rapopo" (2014).
Aku rapopo adalah singkatan dari aku ora opo-opo (bahasa Jawa) yang berarti
"aku tidak apa-apa". Istilah itu melukiskan reaksi seseorang yang
berupaya tegar meskipun mengalami kenyataan pahit. Kira-kira menunjukkan
perasaan tidak ada apa-apa, meskipun sebenarnya tebersit kegalauan.
Dan, aku rapopo tidak lagi menjadi istilah sehari-hari,
melainkan akrab di arena politik. Akom seakan melanggengkan kembali istilah
aku rapopo itu. Dia mengaku istilah itu kerap juga digunakan Presiden Joko
Widodo (Jokowi). "Karena disampaikan presiden kan jadi terkenal,"
kata Akom, esoknya.
Presiden Jokowi nyantai saja ketika diserang lawan-lawan
politiknya. "Diserang silakan, diejek silakan, sekali lagi masyarakat
sudah bisa saring mana bener mana enggak bener. Saya dari dulu enak dong, mau
nyerang silakan, mau dukung silakan. Mau enggak dukung silakan. Enak toh. Aku
rapopo, ya, terjemahannya aku rapopo: aku enggak masalah, mau bilang apa pun,
aku rapopo," kata Jokowi semasa Pilpres, 24 Maret 2014.
Rivalnya saat itu, giliran Prabowo Subianto yang merasa dizalimi
dan dituding macam-macam, bereaksi, "Saya perhatikan, semakin hari
semakin banyak kampanye hitam yang diarahkan kepada saya. Saya juga rapopo.
Becik ketitik ala ketara (Kebaikan atau kejahatan akhirnya akan
kelihatan)," kata Prabowo di Twitternya, 26 Maret 2014. Kini, saat
situasi politik memanas, Jokowi dan Prabowo malah tampak akrab.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah memakai
istilah itu. Sewaktu menjadi juru kampanye di Palem- bang, April 2014, SBY
mengisahkan tentang program kerakyatan selama 10 tahun memimpin negeri ini.
Namun, tetap saja banyak pihak yang tidak senang. "Rapopo orang
menjelekkan Demokrat, menjelekkan SBY. Biarkan saja, rakyat tidak suka dengan
cara orang-orang seperti itu," kata SBY, 1 April 2014.
Kembali soal Akom, penggantiannya terlihat tidak biasanya.
Kemarin, muncul putusan Mahkamah Kehormatan Dewan tentang dua kesalahan etik
Akom. Padahal, semula, menurut Golkar, penggantian Akom bukan karena
kesalahan. Pengembalian posisi Novanto demi marwah partai. Novanto adalah
Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Aburizal Bakrie.
Novanto memang politikus piawai. Bisa jadi banyak pihak yang
nyaman dengan Novanto. Dua pekan lalu, ia mengunjungi Presiden Jokowi sampai
dua kali. Padahal, Jokowi pernah marah terkait kasus "papa minta
saham". Dia juga mengunjungi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Mungkinkah Novanto bisa membawa DPR berposisi sama dengan
pemerintah terkait unjuk rasa dan dugaan isu makar akhir-akhir ini. Kemarin,
Novanto yang pernah bersua dengan Donald Trump yang kini terpilih menjadi
Presiden Amerika Serikat, sudah bersumpah kembali sebagai Ketua DPR. Persis
setahun silam di harian ini, saat ribut-ribut kasus "papa minta
saham", saya menulis "Ssst, Ini Politisi Kuat 'Lho'"
(28/11/2015). ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar