Jack
Ma Melawan Insting dan Digusur dari Grup Ant (2) Simon Saragih ; Wartawan Kompas |
KOMPAS, 29 April 2021
Kasus-kasus pinjaman online termasuk yang
menyebabkan aksi bunuh diri membuat China heboh selama lima tahun. Kasus ini
terdengar sampai di telinga Presiden Xi Jinping. Situasi itu mendorong seruan
tentang pemberangusan peer to peer lending (P2P), yang sekian lama
berlangsung tanpa payung hukum. Pemerintah kemudian hadir di tengah rakyat
yang resah. Otoritas yang mengatur lembaga perbankan
dan asuransi China (China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC)
kemudian gencar memperketat peraturan tentang keberadaan P2P. Pengetatan ini
sejalan dengan perintah tegas Presiden Xi Jinping lewat pidatonya, seperti
diberitakan harian The China Daily, 24 Mei 2018. Saat itu Presiden Xi berpidato dalam
kapasitasnya sebagai Ketua Audit Commission of the CPC Central Committee (CPC
CC). Komisi ini dibentuk untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan Partai
Komunis China. Xi mendesak pengembangan sistem audit untuk mendorong
pengelolaan dan pengawasan sektor publik dengan lebih baik. Xi mengatakan, CPC CC harus menjaga tatanan
ekonomi dan keuangan, memperbaiki efisien penggunaan dana-dana dan mendorong
tata kelola yang bersih. Komisi audit itu diminta tidak ragu menegakkan
kepemimpinan dan menjalankan tugasnya. Xi mengatakan, juga otoritas harus
memantau dana-dana dan proyek-proyek yang terkait dengan kehidupan warga. Otoritas auditor juga diminta menyelidiki
problem dan kecenderungan baru dalam perkembangan sosial dan ekonomi. Xi
meminta para pejabat di semua level harus bekerja sama dengan para auditor,
menerima pengawasan dari otoritas auditor, menelusuri permasalahan yang
ditemukan auditor, dan memperbaiki langkah-langkah yang relevan di semua
area. ”Mereka yang menciptakan hambatan bagi pekerjaan audit harus ditindak,”
demikian pesan Presiden Xi. Perintah Presiden Xi Jinping diterjemahkan,
antara lain, dengan peluncuran peraturan yang meredam tekfin, khususnya yang
bergelut dalam P2P lending. Penegakan peraturan tentang P2P ini berhasil
secara drastis menurunkan jumlah perusahaan. Misalnya, P2P diharuskan
memiliki permodalannya sendiri. P2P harus membuka semua data peminjam dan investor
(mirip nasabah di perbankan) kepada otoritas. P2P
bertumbangan Tentu, peraturan itu turut menyebabkan
penurunan jumlah P2P. Kebangkrutan perusahaan P2P juga terjadi secara alami.
Jumlah P2P yang beroperasi di China pada 2020 turun menjadi 29 perusahaan
dari 6.000 perusahaan, bahkan pernah mencapai 10.000 perusahaan pada sekitar
2015. Juga pada masa puncaknya bisnis P2P pernah berhasil menarik 50 juta
investor untuk menginvestasikan dananya di P2P. Jumlah pinjaman yang
dikucurkan sebesar 150,5 miliar dollar AS. Pada masa puncaknya, P2P pernah
memiliki omzet keuangan 218 miliar dollar AS, melebihi kucuran pinjaman di
AS. Kebangkrutan P2P akibat penertiban,
termasuk karena kebangkrutan alamiah, menyebabkan dana investor sebesar 115
miliar dollar AS menjadi macet. Hal inilah juga yang sangat mengagetkan para
investor (penyimpan dana). Jack Ma, yang juga menggeluti jasa keuangan
lewat internet, tampil dan berbicara di beberapa kesempatan. Misalnya, dia
mengatakan, kesalahan bukan pada jasa keuangan internet itu sendiri,
melainkan pada P2P yang ilegal. Jack Ma hendak menyarankan bahwa
pemberangusan seharusnya tidak menghilangkan esensi inovasi di bidang
teknologi keuangan. Sempat
ragu Jack Ma mengatakan, peraturan yang
diluncurkan untuk mengamankan sektor keuangan internet agar tidak menghalangi
inovasi. Titik kulminasi kritik Jack Ma adalah kata sambutannya pada 24
Oktober 2010 di Bund Finance Summit di Shanghai. Sebelum berpidato, Jack Ma
sudah punya insting bagus. Dia, misalnya, menyatakan keraguan untuk
berbicara, apakah pas momentumnya. Namun, Jack Ma tetap memutuskan untuk
berbicara dan berharap bisa berbagi ide tentang inovasi jasa keuangan
internet. Tentu tidak ada kalimatnya dari sudut mana pun yang salah. Hal yang salah adalah momentum. Mungkin
kesalahan yang kedua adalah kritik Jack Ma pada otoritas dan regulator
keuangan yang dia sebut seperti ”buku lama” yang hidup dalam alam lama,
sementara China ada di dunia baru yang tidak cocok dengan pemikiran ”orang
lama”. Jack Ma memakai nama Presiden Xi Jinping.
Dia mengutip satu pesan Presiden Xi bahwa kemajuan tidak harus selalu datang
dari ide dan prakarsa Presiden Xi, tetapi bisa dari siapa saja. Jack
menyampaikan secara implisit, inovasi jangan jadi terhambat, apa pun yang
sedang terjadi dengan proses pembenahan keuangan. Tidak lama setelah pidato Jack Ma di
Shanghai itu, rencana penjualan saham perdana Ant Group dibatalkan, tidak
tahu sampai kapan. Regulator juga mengatakan, Ant Group harus mengubah
rencana dan format perusahaan. Akhirnya Jack Ma harus digusur dari Ant
Group. Semua saham Jack Ma di Ant Group harus dijual ke non-afiliasi, kepada
negara. Alibaba dikenai denda dengan alasan memiliki kekuatan monopolisitik
yang merugikan konsumen. Sulit juga rasanya menemukan di mana letak
persis kesalahan Jack Ma dan perusahaannya. Seruan-seruan Jack Ma agar
peraturan jangan menghambat inovasi juga tidak salah. Hanya saja, momentum
pidatonya barangkali tak pas disertai kalimat-kalimat keras Jack Ma, yang
bikin merah telinga otoritas keuangan China. Ucapan-ucapannya di tengah gencarnya
otoritas keuangan memperketat peraturan,dianggap sebagai perlawanan. ”China
akan mendukung inovasi yang masuk akal sepanjang risiko bisa dikendalikan.
Pemerintah mendukung inovasi yang melayani serta berkontribusi pada
perekonomian,” kata Liu Fushou, Ketua Dewan Hukum China Banking and Insurance
Regulatory Commission (CBIRC), pada 9 November 2020 di Beijing. Membayar
harga Liu menambahkan, semua kegiatan keuangan,
termasuk tekfin, harus diatur dalam regulasi serupa. Permodalan P2P harus
diperkuat dan perlakuan terhadap P2P harus setara dengan perbankan komersial.
Ini artinya barriers to entry makin tinggi bagi perusahaan baru yang ingin
memasuki bisnis P2P. Memasuki 2020 dan berlanjut pada 2021,
heboh akibat kisruh pinjaman online lewat P2P di China mulai mereda meski
masalahnya tidak akan pernah tuntas. Masih banyak dana simpanan nasabah yang
lenyap dan diduga tidak akan bisa dipulihkan semuanya. Guo Shuqing, Ketua
CBRIC, mengatakan bahwa dirinya merasa puas setelah lima tahun berjuang
membersihkan industri P2P. Seiring dengan penertiban itu, di mata
publik pandangan terhadap Jack Ma berubah. ”Why China Turned Against
Alibaba’s Jack Ma”-The New York Times (nytimes.com). Pada 9 November 2020,
situs Caixin menuliskan ”Billionaire Jack Ma Pays High Price for Challenging
Regulators”. Jack Ma membayar harga karena menentang regulator keuangan.
”Billionaire Jack Ma Pays High Price for Challenging Regulators”
(caixinglobal.com). Namun, jangan lupa, Jack Ma tidak digusur
dari Alibaba. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar