Cita-Cita
Kemerdekaan Kita
Sahat Martin Philip Sinurat ;
Sekretaris Fungsional Bidang Organisasi PP GMKI
|
OKEZONENEWS,
19 Agustus 2014
Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka
hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat. Indonesia
merdeka tidak ada gunanya bagi kita, apabila kita tidak sanggup untuk
mempergunakannya memenuhi cita-cita rakyat kita: hidup bahagia dan makmur
dalam pengertian jasmani maupun rohani. Maka dengan tercapainya penyerahan
kedaulatan, perjuangan masih belum selesai. Malahan kita berada pada
permulaan pengetahuan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan
untuk mencapai kemerdekaan manusia daripada segala macam penindasan.
Rakyat Indonesia selama beratus-ratus tahun telah merasakan
getirnya ketidakadilan, kemiskinan, dan peperangan. Keadilan, kemakmuran, dan
kesejahteraan adalah cita-cita yang hanya bisa hadir di mimpi sebagian besar
rakyat Indonesia. Namun, cita-cita ini telah mendorong kaum muda terpelajar
untuk bersatu padu melawan penjajahan. Bagi para pemuda ini, mimpi rakyat
Indonesia tidak lagi hanya menjadi cita-cita rakyat Indonesia saja, melainkan
juga menjadi cita-cita kepunyaan para pemuda, cita-cita kemerdekaan milik
bersama.
Kemerdekaan adalah gerbang awal menuju perjuangan selanjutnya,
yakni mengupayakan rakyat Indonesia menikmati keadilan, kemakmuran, dan
kesejahteraan. Maka kaum muda terpelajar yang kemudian hari menjadi
pemimpin-pemimpin Indonesia ini membangun organisasi dan gerakan untuk
menggelorakan semangat kemerdekaan di benak rakyat Indonesia. Saat itu
masyarakat masih banyak yang melarat, buta huruf, dan berpenyakitan. Namun,
kemerdekaan tetap berhasil diraih dengan kekuatan perjuangan segenap rakyat
Indonesia.
Melalui pidatonya di hadapan sidang pleno KNIP, Hatta
mengingatkan para pemimpin dan rakyat Indonesia bahwa cita-cita perjuangan
tidak usai dengan berhasil dicapainya kemerdekaan Indonesia. Hatta menegaskan
bahwa tantangan Indonesia sebagai suatu bangsa dan negara justru baru akan
dimulai. Cita-cita kemerdekaan kita bersama tidak berakhir ketika Indonesia
merdeka, namun akan terus berlanjut hingga semua rakyat Indonesia merasakan
kebahagiaan dan kemakmuran.
Menjelang 69 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita kembali
diingatkan dengan cita-cita kemerdekaan ini. Keadilan, kemakmuran, dan
kesejahteraan nyatanya masih hanya menjadi mimpi bagi sebagian besar rakyat
Indonesia. Ketidakadilan masih banyak terjadi, bahkan di tempat-tempat yang
seharusnya terdapat keadilan. Pembangunan tidak merata. Konflik dan kekerasan
masih banyak terjadi di berbagai penjuru nusantara.
Pada zaman penjajahan, kaum muda terpelajar gusar melihat permasalahan
yang dihadapi rakyat Indonesia saat itu. Maka kita sebagai kaum muda
terpelajar saat ini seharusnya juga merasakan kegusaran yang sama.
Ketidakadilan dan kemiskinan yang menyakiti rakyat Indonesia juga seharusnya
menyakiti hati kita. Kita sekarang ini seharusnya dapat berkata,
"kesengsaraan bangsaku adalah kesengsaraanku, kesejahteraan bangsaku
adalah kesejahteraanku."
Dengan demikian, kita sebagai kaum muda terpelajar Indonesia
dapat menyatu dengan penderitaan rakyat Indonesia. Begitu juga cita-cita
rakyat kita untuk hidup bahagia dan makmur dalam pengertian jasmani maupun
rohani adalah cita-cita kemerdekaan kita juga. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan manusia daripada segala macam
penindasan. Sebagai kaum muda terpelajar Indonesia, kita diberikan tanggung
jawab untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan yang belum selesai. Pemahaman
akan "cita-cita kita" ini harus dapat dimengerti dan disepakati
oleh semua kaum muda terpelajar Indonesia. Pemahaman ini akan mendorong kita
untuk tidak terjerumus menjadi biang masalah, melainkan menjadi salah satu
penjawab cita-cita kita.
Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Maka mari kita
jadikan Hari Kemerdekaan 17 Agustus sebagai peringatan, bahwa tujuan akhir
kemerdekaan, cita-cita kemerdekaan kita, masih belum selesai, dan masih harus
kita perjuangkan bersama. Merdeka! ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar