Langkah Pasti Indonesia
dalam Konferensi G20
Boyke Novrison : Wakil Ketua
Umum DPP Partai Perindo Bidang Kajian Strategis - Pembinaan Organisasi Sayap
dan Pembinaan Hubungan Antar Organisasi
SINDONEWS,
12 Juli 2022
KONFERENSI
tingkat tinggi G20 atau disebut Group of Twenty yang akan diselanggarakan di
Bali pada 15 -16 November 2022, merupakan sebuah forum utama kerja sama
ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian
besar di dunia, terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Ada 6 butir
kesepakatan tentang ekonomi juga kebijakannya yang telah diagendakan dan akan
dibahas diantaranya, pertama, prospek ekonomi global dan risiko; kedua,
nornalisasi kebijakan terkait pandemi; ketiga, dampak jangka panjang pandemi;
keempat, jaring pengaman keuangan internasional; kelima, isu-isu hutang
negara miskin; dan keenam, uang digital Bank Sentral (Central Bank Digital
Currency). Dari
keseluruhan 6 butir pembahasan ini, tentunya Indonesia sebagai sebuah negara
berkembang sangat memiliki kepentingan yang sangat besar dalam tujuan
utamanya membangkitkan juga membenahi gairah sektor ekonomi negara baik
secara makro maupun mikro setelah hampir tiga tahun kebelakang terhempas
karena imbas begitu kuatnya tragedi dunia Covid-19. Dengan menjadi
Presidensi G20, tentunya Indonesia sebagai negara berkembang sangat berharap
kepercayaan publik internasional dalam sektor ekonomi dapat kian kuat. Para
pelaku usaha multinasional dari seluruh dunia juga dapat kembali memiliki
kepercayaan dan kenyamanan dalam berinvestasi ekonomi dalam sektor apapun. Di
sisi lainnya ketika Indonesia menjadi Presidensi G20 dari sisi nasionalisme
tentunya ada keinginan membangkitkan kembali perekonomian nasional secara
luas karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat berlimpah
yang negara lain tidak memilikinya. Sehingga dengan itu di kemudian hari
secara ekonomi Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara berkembang lainnya
bahkan negara maju di dunia. Selain
memimpin pembahasan agenda-agenda reformasi ekonomi dan keuangan global untuk
menciptakan tata kelola dan lingkungan operasional ekonomi dan keuangan dunia
yang lebih baik serta mendukung proses pemulihan ekonomi global, Indonesia
juga begitu kuat menyuarakan tentang nilai-nilai moral secara ekonomi dunia
yang terdampak Covid-19. Juga mengambil peran penting dalam komunike pertama
secara khusus membahas masa depan ekonomi negara-negara miskin dunia yang
terdampak Covid 19, dari segi bantuan kemanusiaan juga keuangan secara
langsung serta juga mencari solusi ekonomi masa depan bagi negara-negara
miskin di dunia. Selain itu
dalam komunike selanjutnya, akan menjadi landasan untuk pembahasan lebih
detail dalam forum kelompok kerja (working group). Ada 6 (enam) agenda
penting ekonomi yang akan dibahas dalam perumusan komunike ini, di antaranya:
perekonomian dan kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, isu
sektor keuangan, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan
internasional. Dari sisi
lainnya secara moral hadirnya Presiden Jokowi dan Ibu Negara beserta
rombongan mewakili Indonesia dalam misi perdamaian dan kemanusiaan ke Rusia
dan Ukraina mendapatkan sorotan dunia internasional. Tentunya ini
berdampak sangat positif untuk Indonesia dimata publik internasional, baik
dari sisi politik internssional maupun dari sisi ekonomi di tengah tantangan
Indonesia untuk bangkit dari keterperosokan ekonomi pasca Covid-19. Bukan hanya
Indonesia yang mengalami kemerosotan ekonomi, namun ada indikasi dan persepsi
dari para ahli ekonomi dunia yang mengatakan akan banyak negara-negara di
dunia yang akan mengalami resesi ekonomi secara nasional, di antaranya Sri
lanka, Sudan, Afghanistan, Venezuela, Rusia. dan Sejumlah negara di Timur
Tengah. Patut kita
syukuri bahwa Indonesia tidak masuk dalam persepsi ataupun negara yang
terindikasi akan mengalami krisis ekonomi nasional atau negara resesi. Oleh
karenanya mari kita mendukung langkah-langkah pemerintah dalam turut serta menyukseskan
agenda G20. Semoga
keberhasilan terlaksananya agenda G20 ini menjadi salah satu pintu masuk
untuk membangkitkan perekonomian nasional pasca-Covid-19, serta juga akan
menambah kepercayaan publik internasional para pelaku usaha ekonomi dunia untuk
berinvestasi secara baik di Indonesia. Juga jadi
harapan kita semua pada suatu saat nanti kita akan menjadi negara yang sangat
kuat dalam sektor pangan, dan negara yang berhasil menjadi negara swasembada
dengan segala kekayaan alamnya yang sangat berlimpah. Dan, harapan kita semua kelak
Indonesia akan muncul dan hadir sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi
yang berujung kepada negara yang sejahetra secara ekonomi, penduduknya
humanis dan berdiri dengan demokrasi serta kuat secara politik baik nasional
maupun internasional. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar