Dua
Wajah Arab Saudi
Zuhairi Misrawi ; Intelektual Muda Nahdlatul Ulama;
Analis Pemikiran dan Politik
Timur-Tengah di The Middle East Institute, Jakarta
|
DETIKNEWS,
08 Maret
2018
Muhammad
bin Salman (MBS) dalam seminggu ini melakukan lawatan luar negeri yang
bersejarah. Setelah kunjungan ke Mesir, ia akan melanjutkan lawatan ke
Inggris dan Amerika Serikat. Lawatan tersebut ditengarai sebagai upaya
meneguhkan kepemimpinan MBS di Arab Saudi.
Di
Mesir, MBS disambut sangat meriah oleh Presiden Abdul Fattah el Sisi dalam
misi investasi besar dan bantuan proyek pembangunan, termasuk juga bantuan
untuk al-Azhar. Di Inggris dan Amerika Serikat (AS) secara khusus ia akan
menjajal saham ARAMCO, yang dianggap sebagai saham paling menjanjikan dalam
sejarah. Inggris dan AS sangat tertarik untuk ambil bagian dalam saham
ARAMCO.
Meskipun
demikian, kunjungan MBS ke Inggris dan AS ditengarai tidak akan berjalan
mulus. Pasalnya para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) akan melakukan
demonstrasi untuk menekan Arab Saudi yang masih dianggap banyak melakukan
pelanggaran HAM. Cilakanya, pelanggaran yang dilakukan Arab Saudi tidak hanya
terkait dengan warganya, tetapi juga terkait dengan perseteruan geopolitik di
kawasan Teluk dan Timur-Tengah secara umum.
Memang,
negara-negara Barat juga terlihat melakukan standar ganda dalam konteks
pelanggaran HAM yang dilakukan kerajaan Arab Saudi. Negara-negara Barat
cenderung menganakemaskan Arab Saudi, karena dianggap tidak memberikan sanksi
yang setimpal perihal pelanggaran HAM yang dilakukan Arab Saudi. Bahkan,
sampai detik ini Arab Saudi termasuk salah satu negara yang belum
meratifikasi HAM.
Simon
Tisdall di Harian Guardian mengkritik pemerintah Inggris yang dalam sejarah
cenderung "menjilat" kepada Arab Saudi. Misalnya kasus yang menimpa
Raif Badawi, seorang blogger yang dipenjara selama 10 tahun karena
memperjuangkan HAM, sekularisme, dan demokrasi di negaranya. Tidak hanya itu,
Badawi dicambuk sebanyak 50 kali di muka umum pada 2015 di Jeddah. Ia hampir
meninggal dunia akibat perlakukan rezim Arab Saudi yang menutup rapat-rapat
pintu kritik. Tisdall mendesak pemerintah Inggris agar tidak
"menjilat" pada Arab Saudi.
Kasus
yang menimpa Badawi mendapatkan perhatian para aktivis HAM. Kunjungan MBS ke
Inggris akan menjadi kesempatan bagi para aktivis HAM untuk melayangkan
protes kepada MBS dan pemerintah Inggris. Ada dua isu menonjol yang mendapat
perhatian para aktivis HAM. Pertama, MBS harus memberikan ruang kebebasan
berpendapat bagi warga Arab Saudi, memperlakukan para tahanan politik secara
manusiawi, dan membebaskan seluruh tahanan politik.
Ada
ribuan warga, termasuk para ulama yang kontra-rezim yang sampai detik ini
masih mendekam di penjara. Inggris diharapkan dapat menekan MBS agar
menghormati HAM. Di samping itu, masih banyak para aktivis, pemikir, dan guru
besar yang memilih untuk eksodus dari negaranya karena khawatir dipersekusi
dan didiskriminasi oleh MBS jika kembali ke Arab Saudi.
Kedua,
MBS harus menghentikan serangan di Yaman, karena sudah terbukti menjadikan
Yaman porak-poranda. Intervensi Arab Saudi di Yaman telah menjadikan masa
depan negara yang sedang berkonflik tersebut semakin tidak menentu.
Ironisnya,
senjata yang digunakan oleh Arab Saudi di Yaman di antaranya dibeli dari
Inggris. Konon, total belanja senjata Arab Saudi dari Inggris sejak 2015
mencapai 4,6 miliar poundsterling. Jadi, kalau mau jujur, Inggris sebenarnya
mempunyai peran besar dalam jatuhnya korban dan penderitaan yang masif di
Yaman, karena senjata-senjata mematikan yang dipakai oleh tentara koalisi
Arab Saudi berasal dari Inggris.
Hubungan
antara Arab Saudi dan Inggris mempunyai sejarah yang panjang. Bahkan
berdirinya Kerajaan Arab Saudi merupakan "hadiah" dari Inggris
dengan kompensasi mematuhi kepentingan Inggris di kawasan. Sebaliknya, Arab
Saudi akan mendapatkan kemudahan dalam hal persenjataan dari Inggris.
Ketiga,
beberapa bulan lalu ada monitoring yang menegaskan bahwa Arab Saudi berperan
dalam maraknya ekstremisme di Inggris. Kelompok-kelompok ekstremis diduga
kuat mendapatkan bantuan dari Arab Saudi. Wahabisme memang terlihat agresif
di Inggris, bahkan di antara mereka ditengarai terlibat dalam aksi terorisme.
Maka
dari itu, kunjungan MBS ke Inggris mendapatkan perhatian luas dari para
penggiat HAM. Perdana Menteri Inggris tidak boleh menutup mata terhadap
catatan buruk Arab Saudi dalam konteks pelanggaran HAM, baik di Arab Saudi
sendiri maupun di negara-negara Teluk dan Inggris sendiri.
Meskipun
kita juga tidak bisa menutup mata manuver yang dilakukan MBS untuk meneguhkan
moderasi Islam di Arab Saudi. Beberapa kebijakan yang memberikan ruang kepada
perempuan, baik untuk mengemudi mobil maupun menduduki posisi penting di
kabinet, bahkan yang paling mutakhir perempuan boleh menjadi tentara.
Konser-konser musik mulai bisa dinikmati, meskipun para penontonnya dilarang
bergoyang, karena bergoyang masih dianggap haram.
Warga
Arab Saudi, khususnya kaum milenial masih melihat MBS sebagai sosok yang
memberikan harapan bagi masa depan mereka. Di kalangan milenial, beberapa
kebijakan MBS mendapat dukungan yang sangat signifikan.
Itulah
dua wajah Arab Saudi yang di permukaan seolah-olah memberikan harapan dengan
terobosan MBS yang terbilang spektakuler. Namun agenda terbesar adalah ruang
kebebasan berpendapat yang masih menjadi pekerjaan rumah serius. MBS
ditengarai tidak akan mengambil langkah besar untuk memberikan ruang kritik
dan kebebasan berpendapat. Pasalnya semua media Arab Saudi selama ini masih
dikontrol oleh kerajaan. Pihak-pihak yang melakukan kritik terhadap kerajaan
akan mendapatkan perlakuan diskriminatif.
Begitu
halnya intervensi Arab Saudi di Yaman dan Bahrain masih menjadi masalah
serius, karena belum ada titik-temu untuk memilih meja perundingan sebagai
solusi bagi Yaman. Langkah Arab Saudi yang kerap menggunakan senjata
mematikan akan menjadikan Yaman semakin tidak menentu.
Maka
dari itu, perlu kebesaran dari MBS untuk mengambil langkah-langkah
revolusioner untuk menjadikan Arab Saudi lebih menghormati HAM dan
menciptakan perdamaian di kawasan. Jika tidak, maka langkah yang diambil MBS
pada hakikatnya hanya untuk melanggengkan jalannya untuk menjadi orang nomor
wahid di Arab Saudi. Tak lebih dan tak kurang dari itu. ●
|
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Hk
BalasHapus