Strategi Pemerintah
untuk Menurunkan Polusi Udara Jakarta Abdul Manan : Jurnalis Majalah Tempo |
MAJALAH TEMPO, 4
September 2023
POLUSI udara Jakarta makin
menjadi-jadi. Kebijakan bekerja dari rumah atau work from home, uji emisi
kendaraan bermotor, hingga penyiraman jalan protokol tak membuat polutan
berkurang. Kualitas udara menurut aplikasi IQAir per 22 Agustus 2023 sebesar
147 dan terus naik pada hari-hari berikutnya menjadi 151, 156, 161, hingga
167. Angka-angka ini menunjukkan udara Jakarta tak layak dihirup karena
membahayakan kesehatan. Menurut Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi, cara menurunkan tingkat polusi udara adalah
masyarakat beralih dari menggunakan transportasi pribadi ke kendaraan umum.
Untuk transportasi pribadi, masyarakat perlu mengubah moda itu dari berbahan
bakar minyak menjadi kendaraan listrik. "Kami targetkan pada 2035 hampir
semuanya kendaraan listrik," kata Budi kepada Abdul Manan, Francisca
Christy Rosana, dan Egi Adyatama dari Tempo di rumah dinasnya pada Kamis, 24
Agustus lalu. Presiden Joko Widodo
meresmikan pengoperasian kereta lintas raya terpadu (LRT) yang menghubungkan
Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi pada Senin, 28 Agustus lalu. Kereta ini
melengkapi angkutan massal yang sudah ada, yaitu moda raya terpadu (MRT), bus
Transjakarta, dan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ditargetkan beroperasi
pada 1 Oktober mendatang. Dalam wawancara sekitar satu
setengah jam, Menteri Budi Karya menjelaskan apa saja strategi pemerintah
mengatasi polusi udara Jakarta. Dari pembangunan MRT fase 2 dan 3 hingga
pengembangan kereta cepat. Dalam
rapat kabinet pada Senin, 14 Agustus lalu, Presiden dan para menteri membahas
solusi menangani polusi udara. Apa hasilnya? Pak Heru Budi (penjabat
Gubernur DKI Jakarta) dan Ibu Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan) berpresentasi. Presiden concern banget dengan isu lingkungan ini.
Apalagi di Jakarta. Kami mencermati parameter yang mengatakan polusi Jakarta
nomor satu. Itu pendapat beberapa orang. Namun, tanpa mengatakan itu benar
atau tidak, Presiden tetap melihat polusi berbahaya bagi kesehatan. Apa
sumber utama polusi? Bu Siti mengatakan sektor
transportasi. Tapi ada data juga yang mengatakan bukan. Saya enggak mau
mempertentangkan. Yang penting, kami bersama Gubernur mengatasinya. Populasi
kendaraan itu krusial. Ada beberapa langkah yang akan kami lakukan. Satu,
bekerja dari rumah (WFH). Kedua, memperketat uji emisi. Selain itu, membuat
hujan buatan. Kita tahu, selain populasi kendaraan, penyebab pencemaran
adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, juga kemarau panjang,
sehingga perlu ada hujan buatan yang menetralkan itu semua. Menurut
Kementerian Perhubungan, apa penyebab polusi? Saya punya Badan Kebijakan
Transportasi (BKT). Sudah saya minta mensurvei. Akan kami ajak beberapa
universitas melakukan riset. Riset-riset ini butuh waktu. Bukan kami menolak
bahwa itu terjadi polusi, tapi ingin fakta yang terjadi benar dan kami juga
berusaha. Seberapa
besar kebijakan WFH bisa mengurangi polusi? WFH berbanding lurus
dengan jumlah kendaraan yang lalu-lalang, jadi pasti polusi akan berkurang.
Kalau WFH ekstrem pada waktu pandemi Covid-19, langit kita bersih, selain
memberlakukan aturan ganjil-genap nomor kendaraan. Ada usul ganjil-genap
untuk seluruh Jakarta. Tapi itu baru usul. Kalau
uji emisi kendaraan? Secara kuantitatif, tak
bisa saya katakan. Tapi logic thinking saja, uji emisi itu satu standar bagi
suatu negara. Akan kami ketatkan. Bahkan kami lagi memikirkan uji emisi
sebagai syarat memperpanjang STNK (surat tanda nomor kendaraan). Regulasinya
baru akan kami buat. Artinya,
menurut pemerintah, penyumbang terbesar polusi udara adalah transportasi? Di antaranya. Di Jakarta
banyak perusahaan, mal, kantor pakai diesel (generator). Dampaknya polusi.
Usul dari rapat kabinet adalah meminta Perusahaan Listrik Negara menurunkan
tarif. Toh, sekarang kelebihan beban. Apa
hubungannya? Kelebihan beban listrik
itu akan terserap, walaupun harganya murah. Pak Heru akan mengidentifikasi
mal, kantor, atau apartemen yang menggunakan diesel dan memberikan
peringatan. Bersamaan dengan itu, kami minta PLN menurunkan tarif listrik. Soal
kendaraan listrik untuk mengatasi polusi apakah dibahas? Enggak terlalu banyak.
Tapi memang disarankan dan dipercepat proses pengadaannya atau penggunaannya.
Di antaranya oleh kementerian. Sudah kami pakai lebih dari 50 kendaraan,
dengan (skema) leasing. Ihwal
transportasi umum, apakah juga akan ada dialihkan ke kendaraan listrik? Sama. Untuk kendaraan
umum, seperti bus, akan ada insentif. Memang, kendaraan listrik lebih mahal.
Mahalnya itu karena baterai. Kami mesti membuat baterai standar. Supaya
baterai jangan jadi capex (belanja modal), tapi opex (biaya operasional),
jadi sewa. Kalau ada sepeda motor seharga Rp 15 juta, sekitar Rp 5 juta harga
baterai. Mungkin 30 persen. Nah, kami upayakan baterainya standar. Berapa
banyak kendaraan umum yang bertenaga listrik sekarang? Aku enggak hafal. Kalau
kendaraan umum, yang digunakan Blue Bird, Grab, Gojek itu lumayan banyak. Bus
yang masih sedikit. Seberapa
besar tingkat pengurangan polusi dari kendaraan listrik? Saya tidak bisa ngomong
kuantitatif, jadi bicara kualitatif. Seyogianya orang naik kendaraan umum.
Itu nomor satu. Presiden sudah merintis MRT, LRT, dan nanti kereta cepat.
Juga KRL (kereta rel listrik). KRL itu satu hari berpenumpang 1-2 juta orang,
MRT sekitar 100 ribu orang. Terus LRT saat beroperasi nanti bisa 200-300 ribu
orang. Dari ketiga ini saja hampir 1-5 juta lebih penumpang. Lalu bus
Transjakarta. Itu juga saya enggak tahu jumlahnya. Nah, yang harus kami
lakukan adalah membuat bagaimana angkutan massal perkotaan itu bisa
point-to-point. Kalau orang tinggalnya dekat Harjamukti, ia bisa naik LRT,
terus naik MRT atau Transjakarta bisa sampai Grogol. Kalau makin banyak
persilangan angkutan massal ini, pasti orang akan berpindah (ke transportasi
umum). Ini belum berpindah karena belum maksimal. Kalau kendaraan listrik
pasti mengurangi polusi. Omong-omong
LRT, kenapa pemerintah tidak memakai sistem otomatis? Kenapa enggak boleh? Kita
bangsa yang lagi belajar. Jadi apa pun yang mungkin dilakukan, ya, kami
lakukan untuk penguasaan teknologi. Karena
sistem tak sesuai? Enggak ada hubungannya. Di
Palembang masih pakai. Kami harus menambah investasi untuk pakai sistem itu
karena kami ingin mengejar teknologi. Tapi semua komponennya sudah lokal,
lho. Sekarang struktur sudah lokal semuanya. Adhi Karya cuma beli metode
kerja. Semua sudah dikerjain PT Inka. Sistemnya masih Siemens. Tapi Siemens
sudah sama-sama PT Len. Jadi pelan-pelan bisa kita lakukan itu. Sekarang Adhi
Karya dapat kerjaan di Filipina. Wakil
Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan ada
kesalahan desain pada bagian jembatan rel atau long span LRT dari Gatot
Subroto ke Kuningan. Kami maafkan saja. Akhirnya
di lengkungan Kuningan itu LRT enggak bisa berjalan lebih cepat? Saya tanya balik: kalau
naik sepeda motor di tikungan, cepat atau enggak lajunya? Ya, mesti agak
pelan. Apakah
sudah ada peta jalan untuk kendaraan listrik? Ada. Kami ada target
kendaraan listrik 2035 itu masif. Hampir seluruhnya. Seperti
apa tahapnya? Ada subsidi untuk sepeda
motor sekitar Rp 7 juta, mobil Rp 20 juta. Dan teknologi baterai makin
canggih. Makin canggih itu makin murah, daya jelajahnya lebih jauh, ukuran
lebih kecil. Teknologi baterai sama dengan handphone: makin kecil, makin
canggih. Jadi
pada 2035 semua kendaraan bertenaga listrik? Secara matematis, kami
berharap semua sepeda motor jadi kendaraan listrik. Kalau mobil, kami beri
pajak yang besar, progresif. Yang ada cuma kendaraan listrik. Tahun
ini, apa kebijakan paling signifikan untuk kendaraan listrik? Pertama, kami merelaksasi
biaya yang harus dibayar oleh mereka yang memakai mobil listrik. Kedua, terus
berkampanye. Ketiga, kami beri contoh. Sekarang saya pakai (mobil listrik)
Ioniq tiap hari. Nah, kalau pejabat pemerintah saja melakukan itu, masyarakat
juga akan melakukan. Charging system juga akan efisien kalau jumlah sepeda
motornya banyak, mobilnya banyak. Sebaliknya, mobil-motor akan dipakai kalau
(charging system) itu banyak. Bagaimana
nasib kendaraan berbahan bakar bensin? Tidak perlu dipakai di
perkotaan. Yang kami targetkan perkotaan dulu sehingga kendaraan bukan
listrik tidak jadi limbah. Juga ada konversi. Vespa saya konversi ke listrik,
walaupun mahal. Konversinya masih Rp 15 juta, padahal harga sepeda motornya
tidak sebesar itu. Tapi, di titik tertentu, teknologi itu akan sampai pada
harga yang ekonomis. Kalau
listriknya dari pembangkit batu bara, bukankah itu juga berdampak polusi? Eropa ketika enggak ada
batu bara saja setengah mati, kok. Mereka itu standar ganda saja. Kapan
kereta cepat Jakarta-Bandung mulai beroperasi? Tentatif, 1 Oktober. Tapi
nanti kalau ada hal-hal tertentu, katakanlah belum selesai, lebih bagus kami
konservatif karena kereta api itu enggak kayak mobil. Mobil enggak beroperasi
bisa masuk garasi, kalau kereta api mesti jalan terus. Kenapa
mundur lagi? Pokoknya kami mau
konservatif. Semestinya 18 Agustus. Kami enggak mau juga bikin uji coba,
tiba-tiba ada masalah. Kami enggak mau begitu. Berapa
harga tiketnya? Nanti kami hitung. Belum
diomongin. Apakah
mungkin bisa lebih murah atau sama dengan tiket kereta Argo Parahyangan? Minimal sama dengan tiket
kelas bisnis. Nanti Parahyangan enggak jalan kalau lebih murah. Operasi
Argo Parahyangan akan dihentikan? Enggak disetop, dijadikan
kereta pariwisata. Kan, empat jam perjalanannya, kayak kereta panoramik gitu. Apa
tidak akan mengurangi minat orang naik kereta cepat? Kereta cepat dipakai untuk
substitusi orang yang naik mobil. Sama dengan LRT. LRT tidak mengambil pangsa
orang naik KRL, tapi orang yang naik mobil. Ihwal
negosiasi pembiayaan kereta cepat, bagaimana kesepakatan dengan Cina? Aku kan enggak ikut. Aku
regulator. Kami cuma memverifikasi pekerjaannya. Yang berkaitan dengan kami
adalah antarmoda. Kereta cepat berhenti di Padalarang. Antarmodanya kami
urusin. Keretanya sudah kami siapkan. Beda antara kereta api cepat dan kereta
feeder-nya kira-kira tujuh menit. Koneksi
di Stasiun Halim Perdanakusuma, Jakarta? Kan, ada LRT, yang
letaknya di tikungan Jalan Panjaitan. Jadi, dengan peninggalan Pak Jokowi,
orang dari Lebak Bulus bisa ke Dukuh Atas, dari Dukuh Atas ke Halim, dari
Halim bisa ke Bandung. Nyambung. Apakah
pemerintah akan mensubsidi harga tiket? Enggak ada subsidi.
Subsidinya berupa penyertaan modal yang kami berikan ke PT Kereta Api
Indonesia. Tarif
kereta cepat mahal sehingga yang memakainya mungkin sedikit.... Terbalik teorinya.
Perubahan paling relevan itu sekarang MRT. Mikirin sampai jadinya itu 15
tahun. Pak Jokowi yang menetapkan. Saya dulu orang pemerintah daerah. Kalau
ngomong MRT (dulu), enggak bisa. Setelah diputusin, jalan dan orang pakai
itu. Teman-teman saya yang eselon I pakai MRT semua. Kereta cepat sekarang
terasa mahal. Tapi nanti itu keniscayaan. Jangan ngomong sekarang mahal dan
segala macam. Harga
tiket MRT kan masih harga subsidi? Ya, masih subsidi. Menurut
Pak Heru, MRT dulu kepanjangannya "masih rapat terus", sebelum
akhirnya diputuskan dibangun, karena berapa kali ganti gubernur enggak
selesai-selesai. Mengapa
perlu subsidi untuk kereta cepat? Bangsa ini harus maju.
Kami harus mencoba semuanya. Di Ibu Kota Nusantara (IKN) nanti, saya siapkan
kereta juga. Kereta api pasti enggak ekonomis di sana karena populasinya
enggak sampai 1 juta. Teknologi yang akan kami buat adalah AGT (automated
guideway transit). Nah, itu (teknologinya) autonomous dan virtual, untuk
menunjukkan masa depannya. Apa
keuntungan dari penguasaan teknologi kereta cepat? Suatu waktu, kami yang
bikin kereta cepat di negara lain. Pernah atau enggak Anda bayangkan bisa
bangun LRT sendiri? Enggak, kan? Sekarang kita bisa lakukan itu. Justru yang
harus ditanyakan itu mobil. Kok, enggak pernah bikin sendiri? Kan, mesti
tanya itu. Sekarang kita kalah oleh Thailand. Thailand lebih banyak ekspor
mobil ke kita. Memproduksi
untuk negara lain? Ya. Kita bangun sendiri
kayak sekarang, terus Filipina pakai kita. Kita dapat berapa kilometer, lah,
pembangunan di sana. Tapi nanti bisa panjang. Menteri transportasi di ASEAN
mau saya kumpulkan di sini. Pengin naik itu. Itu kan pertama di ASEAN. Ada
yang menilai Presiden ingin punya legasi dengan membangun kereta cepat? Semua orang begitu, dalam
skala lain-lain. Misalnya, saya ingin punya warung pempek. Itu legasi untuk
istri saya. Wajar-wajar saja. Tapi sebenarnya semua ini untuk bangsa
Indonesia. MRT, misalnya, sampai kapan pun akan dikenang sebagai legasi yang
memang tidak terbantahkan. Nanti kereta cepat juga akan seperti itu. Untuk
pembangunan MRT fase 2 dan 3, seperti apa kesepakatannya dengan Jepang? Jepang oke. MRT (fase 1)
dari Lebak Bulus ke Hotel Indonesia sudah. Kami sedang membangun dari Hotel
Indonesia ke Kota, dari Kota ke Ancol (MRT fase 2). Terus east-west-nya, dari
Ujung Menteng sampai ke Puri Kembangan (MRT fase 3). Pendanaan
MRT fase 3 dengan Jepang itu seperti apa? Tinggal tanda tangan. Kami
maunya Agustus tahun depan sudah groundbreaking (peletakan batu pertama). Perkembangan
pembangunan MRT fase 2 sudah berapa persen? Berkisar 30-35 persen,
karena di sana susah. Jalur kereta dibangun bersusun. Kalau (MRT fase 1)
beriringan. Karena kami enggak mau bangunan-bangunan di sekitarnya runtuh
kalau beriringan. Jadi lebih lama karena lebih dalam, sekitar 40 atau 45
meter. Kapan
beroperasi? Kalau enggak salah 2026. Saat
semua MRT jadi, ibu kota sudah pindah ke IKN.... Ya, enggak apa-apa.
Jakarta jadi kota dagang seperti New York, (di Amerika Serikat) Washington,
DC, sebagai ibu kota. ● Sumber : https://majalah.tempo.co/read/wawancara/169637/polusi-udara-jakarta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar