Konservasi
Harimau Sumatera
Azhar ; Alumnus
Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan TGK Chik Pantee Kulu Banda Aceh; Pegiat
Lingkungan Aceh/Satwa Liar Indonesia
|
KOMPAS,
08 Februari 2014
BURUKNYA
manajemen kebun binatang di Indonesia membuat upaya konservasi harimau secara
eks situ ikut terganggu. Salah satu yang paling memprihatinkan adalah Kebun
Binatang Surabaya, Jawa Timur, dengan puluhan satwa langka mati mengenaskan.
Seekor harimau sumatera jantan bernama Rosad, misalnya, ditemukan tewas di
dalam kandang akibat radang paru-paru. Harimau sumatera lainnya, betina
bernama Melani, sekarat karena keracunan.
Kebun
binatang di Indonesia dilindungi oleh regulasi, di antaranya Instruksi Menteri
Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 1997 tentang Pembinaan dan Pengelolaan Taman
Flora Fauna di Daerah dan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
479/Kpts–II/1998 tentang Lembaga Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar.
Meski
bersifat sebagai taman rekreasi, pada prinsipnya kebun binatang juga
merupakan tempat penyelamatan genetika populasi binatang, terutama yang
langka seperti harimau sumatera.
Skenario konservasi
The Conservation Breeding Specialist
Group (CBSG) yang berasal dari the Species Survival Commission of the IUCN membentuk hubungan
antara the World Conservation Union dan
kebun binatang
yang bertujuan untuk konservasi spesies eks situ.
Kebun
binatang dunia telah meluncurkan strategi manajemen yang komprehensif bagi
konservasi harimau tangkapan untuk mendukung pelestarian harimau liar (Tilson
et al.1993). Hal ini diatur dalam The
IUCN Policy Statement on Captive Breeding (1987) dan the Convention on Biological Diversity (Glowka et al. 1994).
Ada
beberapa alasan mengapa pihak pengelola kebun binatang perlu melaksanakan
konservasi eks situ (pelestarian makhluk hidup di luar habitat aslinya).
Kebun binatang adalah pusat bisnis yang kompeten sehingga biaya administrasi
tidak menyerap cukup banyak dana.
Kebun
binatang juga dapat menjual program kepada para donatur dengan mengumumkan
bahwa seluruh dana yang masuk akan digunakan untuk membiayai aktivitas
konservasi.
Kehadiran
konservasi eks situ di kebun binatang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya keberadaan harimau sumatera di alam liar, meningkatkan
perolehan sumber dana untuk membiayai pekerjaan pelestarian harimau in situ,
dan menyediakan populasi back-up
yang sehat secara fisik, genetika, dan perilaku sebagai jaminan dalam
menghadapi berbagai kendala di habitat liar.
Seiring
waktu, pengelolaan kebun binatang di Indonesia harus mengubah paradigmanya
dari sebuah pusat hiburan menjadi taman konservasi, dengan tujuan yang lebih
difokuskan pada usaha konservasi dan pendidikan. Pada kenyataannya, kebun
binatang memang memainkan peranan penting dalam pendidikan lingkungan hidup
dengan memperkenalkan satwa dilindungi di Indonesia. Walau saat ini
pengelolaan kebun binatang masih sangat buruk, upaya perbaikan sistem tata
kelola kebun binatang diharapkan dapat mengembalikan peran konservasi eks
situ ini.
Lokasi pelepasan
Dalam
skenario masa depan untuk penyelamatan harimau sumatera, beberapa hal harus
dipertimbangkan oleh pemerintah dan lembaga konservasi harimau.
Di
antaranya adalah adanya upaya untuk memindahkan lokasi pelepasan binatang
yang lahir dari tangkapan dan penambahan genetika melalui teknik reproduksi
buatan. Lokasi pelepasan harus mempertimbangkan keseimbangan antara harimau
liar dan harimau hasil biakan di kebun binatang yang akan dilepas, dan
tentunya tersedianya lahan habitat khusus harimau, terutama di Pulau
Sumatera, untuk pelepasliaran demi penyelamatan genetika harimau sumatera.
Usaha
pengenalan kembali harimau ke habitatnya dapat diterima sebagai suatu alat
pendukung konservasi asalkan hal itu dilaksanakan sesuai kriteria IUCN Guidelines for Reintroductions (IUCN
1998). Beberapa syaratnya adalah pengendalian penyebab penyusutan populasi,
tersedianya habitat yang cocok, adanya pakan satwa mangsa (prey), dan
komitmen pemerintah setempat untuk melakukan penelitian jangka panjang
pasca-pelepasan liar. Bila hal ini sudah tercapai, kebun binatang di negeri
ini akan menjadi kekuatan hebat bersama lembaga konservasi lain dalam upaya
kerja sama pelestarian harimau sumatera. ●
|
Semoga tidak punah...
BalasHapusDitunggu Artikel terbarunya ya :)
Salam dari pemainayam