Pengelak
Tanggung Jawab Nasional
Dani Rodrik ;
Profesor Politik Ekonomi Internasional
di Sekolah Pemerintahan John F
Kennedy, Universitas Harvard;
Penulis ”Economics Rules: The
Rights and Wrongs of the Dismal Science”
|
KOMPAS, 14 Februari 2017
Oktober lalu,
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengejutkan banyak orang ketika dia
memperolok ide kewarganegaraan global. ”Jika Anda berpikir bahwa Anda adalah
warga negara global, maka Anda bukan warga negara mana pun,” ujar May.
Pernyataan May
disambut cercaan dan kekhawatiran oleh media massa finansial dan komentator
liberal. ”Bentuk kewarganegaraan yang paling bermanfaat saat ini adalah yang
didedikasikan bukan hanya untuk kemakmuran sekelompok kecil orang, melainkan
untuk seisi planet Bumi,” komentar seorang analis.
The Economist
menyebut pernyataan itu sebagai perubahan yang tak liberal. Seorang akademisi
menuduh May menolak nilai kebebasan dan kesetaraan serta mengecam pidato May
mirip dengan cara pandang anti semitis tahun 1933.
Saya tahu
warga negara global itu apa. Saya selalu melihatnya saat becermin. Saya
tumbuh besar di satu negara, kini tinggal di negara yang berbeda, dan saya
punya paspor dari kedua negara itu. Saya menulis tentang ekonomi global dan
pekerjaan saya membawa saya ke tempat yang sangat jauh. Saya menghabiskan
lebih banyak waktu bepergian ke negara lain dibandingkan dengan di dua negara
di mana saya merupakan warga negaranya.
Kebanyakan
dari teman kerja saya juga terlahir di negara lain. Saya membaca berita
internasional dan jarang membaca koran lokal. Saat membicarakan olahraga,
saya tidak tahu bagaimana perkembangan tim dari negara saya, tetapi saya
adalah penggemar sepak bola dari negara lain.
Pernyataan PM
May mengejutkan saya. Terdapat kebenaran dari pernyataan itu. Sebuah
ketidakpedulian yang menggambarkan bagaimana kita, elite keuangan, politik,
dan teknokrat menjauhkan diri dari masyarakat sehingga mereka tidak
memercayai kita.
Makna warga negara
Kita bisa
memulai pembahasan ini dari arti kata ”warga negara”. Kamus bahasa Inggris
Oxford mendefinisikan warga negara sebagai ”orang yang diakui secara hukum
sebagai warga oleh negara atau persemakmuran”. Untuk menjadi warga negara,
diperlukan pengakuan dari institusi yang memiliki kewenangan, yaitu negara atau
persemakmuran. Negara memiliki kewenangan itu, tetapi dunia tidak.
Pendukung
konsep kewarganegaraan global mengakui tak bermaksud mengartikan konsep ini
secara harfiah. Yang mereka maksud adalah kewarganegaraan secara figuratif.
Mereka beranggapan revolusi teknologi dalam globalisasi komunikasi dan
ekonomi telah menghubungkan masyarakat dari banyak negara.
Dunia
menyempit dan kita harus memikirkan dampak global dari tindakan yang kita
ambil. Selain itu, kita memiliki beberapa identitas yang saling bersinggungan.
Kewarganegaraan global tak harus dan tidak perlu menghalangi tanggung jawab
keagamaan dan nasional yang diemban oleh seseorang.
Apa yang
dilakukan oleh warga negara global? Kewarganegaraan secara harfiah mencakup
interaksi dan deliberasi dengan warga negara lain dalam komunitas politis.
Ini berarti menjadikan pembuat keputusan bertanggung jawab atas keputusan
mereka dan berpartisipasi dalam politik untuk memengaruhi kebijakan. Dalam
prosesnya, ide yang ada mengenai hal yang penting bagi masyarakat dan cara
untuk mencapainya akan diuji dengan ide lain dari warga negara lain.
Warga negara
global tak memiliki hak dan tanggung jawab di atas. Tiada pemimpin yang perlu
mempertanggungjawabkan tindakan dan memberikan pembenaran terhadap tindakan mereka.
Skenario terbaik adalah warga negara global akan membentuk komunitas dengan
orang yang sepemikiran dari negara lain.
Tentu warga
negara global memiliki akses pada sistem politik dalam negeri untuk mendorong
idenya. Namun, wakil rakyat dipilih untuk melakukan hal yang menjadi
kepentingan konstituennya. Pemerintah bertugas menjaga kepentingan nasional.
Ini tak menutup kemungkinan konstituen bisa bertindak untuk kepentingan
bersama dan mempertimbangkan dampak kebijakan yang mereka ambil terhadap dampaknya
bagi negara lain.
Apa yang
terjadi jika kepentingan warga lokal bertentangan dengan kepentingan orang
asing? Ini menimbulkan rasa tidak suka kepada kaum elite perkotaan.
Kepentingan global
Warga negara
global khawatir kepentingan global bisa dirugikan jika pemerintah mulai
bertindak sesuai dengan kepentingan masing-masing. Kekhawatiran ini muncul
sehubungan permasalahan global, misalnya perubahan iklim dan pandemik.
Namun, dari
segi ekonomi–pajak, perdagangan, kebijakan, kestabilan keuangan, manajemen
fiskal, dan moneter–apa yang baik dalam perspektif global juga baik dari
perspektif domestik. Ekonomi mengajarkan, negara harus mempertahankan
keterbukaan ekonomi, peraturan yang baik dan bijaksana, serta kebijakan kerja
penuh waktu, tidak hanya karena ini baik untuk negara lain, tetapi bisa
meningkatkan perekonomian domestik.
Kegagalan kebijakan, misalnya proteksionisme, mungkin terjadi.
Namun, hal ini mencerminkan pengaturan domestik yang buruk, bukan kurangnya
rasa kosmopolitanisme. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan pembuat
keputusan untuk meyakinkan konstituen mereka akan manfaat dari kebijakan atau
dari ketidakinginan mereka untuk membuat penyesuaian untuk memastikan bahwa
semua orang mendapatkan keuntungan. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar