Ingin
Mencoba Go-Jek Gaya Car2Go
Dahlan Iskan ; Mantan CEO Jawa Pos
|
JAWA
POS, 04 Januari 2016
BEGITU tiba di San
Diego, Amerika Serikat (AS), tadi malam WIB, saya sudah harus menulis New
Hope ini. Sayang sekali. Padahal, saya ingin menulis tentang ini: bagaimana
San Diego menjadi kota pertama di dunia yang melansir fasilitas ”Car2Go”.
Ini bukan sembarang
”Go-Jek” ala San Diego. Car2Go adalah persewaan mobil model baru: kalau
selesai pakai, boleh ditinggal di mana saja. Yang istimewa, semua mobil
Car2Go adalah mobil listrik.
Tentu saya tidak sabar
ingin segera mencoba Car2Go. Segera setelah selesai menulis naskah New Hope
ini. Saya penasaran. Dan harus mengapresiasi pemilik gagasan ini. Inilah cara
terbaru untuk mempromosikan mobil listrik.
Memang ini benar-benar
baru. Baru dilaksanakan seminggu ini. Juga baru ada di Kota San Diego,
California. Sewanya pun cukup murah. Untuk ukuran Amerika yang upah buruhnya
sekitar Rp 130.000 per jam atau Rp 1 juta per hari. Sewa mobil listrik di
Car2Go ini USD 15/jam. Promosi yang digunakan adalah USD 41 cent/menit.
Mobil listrik Car2Go
ini bisa menempuh jarak 80 km per jam. Hanya untuk kepentingan di dalam kota.
Kalau baterainya hampir habis, Anda bisa lihat handphone. Anda bisa tukar
mobil di posisi yang paling dekat dengan Anda. Di dalam mobil itu ada layar
yang berisi apa saja. Termasuk posisi mobil yang siap ditukar. Ada peta
seperti Go-Jek itu.
Model persewaan ini
dianggap baru di AS: tidak harus mengembalikan mobil di kantor persewaan.
Juga tidak harus peduli dengan sisa bensin.
Ini menjadi jawaban
bagi kebiasaan orang AS yang sewa mobil yang merepotkan: mengembalikan mobil
ke tempat persewaan (meski boleh di kota mana saja) dan harus mengisi kembali
bensinnya sampai penuh.
Kalau model Car2Go
nanti berkembang, pilihan pun kian lengkap. Untuk keperluan perjalanan
antarkota atau antar-negara bagian, sistem yang ada sekarang akan tetap jadi
pilihan. Tapi, kalau keperluannya hanya di dalam kota, Go-Jek model San Diego
ini bisa jadi pilihan.
Mobil listrik
pelan-pelan kian menemukan model pasarnya. Tahun 2015 mobil listrik
dipanaskan dengan edisi mewahnya Tesla. Tahun ini gaya Car2Go rasanya akan
jadi model di mana-mana. Ini karena banyak negara mulai mengistimewakan mobil
listrik. Misalnya, parkirnya gratis. Karena itu, Anda bisa meninggalkannya di
mana saja.
Beijing yang polusinya
kian membahayakan kelihatannya akan menempuh model lain lagi. Mungkin akan
ada larangan pada hari tertentu atau jam tertentu bagi mobil biasa masuk
kawasan tertentu di Beijing. Kecuali mobil listrik. Ini karena sudah kian
banyak saja mobil listrik dijual di Tiongkok.
Tahun lalu saja sudah
mencapai 28.000 unit. Memang belum ada artinya dibanding penjualan mobil
biasa yang mencapai 20 juta unit setahun. Tapi, angka itu kian memberi
harapan.
Tiongkok memang yang
paling ambisius dalam hal mobil listrik. Targetnya: penjualan mobil listrik
nasionalnya bisa 10 juta unit tiap tahun di tahun 2030. Sampai saat ini
Tiongkok belum mau mengizinkan mobil listrik Amerika seperti Tesla masuk ke
negaranya. Tiongkok ingin menjadi raja mobil listrik di negaranya.
Saya memang kesusu
dalam menulis naskah ini, tapi saya tidak akan ngebut saat mencoba Car2Go
sebentar lagi. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar