Selasa, 05 Januari 2016

Ingin Mencoba Go-Jek Gaya Car2Go

Ingin Mencoba Go-Jek Gaya Car2Go

  Dahlan Iskan  ;  Mantan CEO Jawa Pos
                                                      JAWA POS, 04 Januari 2016

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

BEGITU tiba di San Diego, Amerika Serikat (AS), tadi malam WIB, saya sudah harus menulis New Hope ini. Sayang sekali. Padahal, saya ingin menulis tentang ini: bagaimana San Diego menjadi kota pertama di dunia yang melansir fasilitas ”Car2Go”.

Ini bukan sembarang ”Go-Jek” ala San Diego. Car2Go adalah persewaan mobil model baru: kalau selesai pakai, boleh ditinggal di mana saja. Yang istimewa, semua mobil Car2Go adalah mobil listrik.

Tentu saya tidak sabar ingin segera mencoba Car2Go. Segera setelah selesai menulis naskah New Hope ini. Saya penasaran. Dan harus mengapresiasi pemilik gagasan ini. Inilah cara terbaru untuk mempromosikan mobil listrik.   

Memang ini benar-benar baru. Baru dilaksanakan seminggu ini. Juga baru ada di Kota San Diego, California. Sewanya pun cukup murah. Untuk ukuran Amerika yang upah buruhnya sekitar Rp 130.000 per jam atau Rp 1 juta per hari. Sewa mobil listrik di Car2Go ini USD 15/jam. Promosi yang digunakan adalah USD 41 cent/menit.

Mobil listrik Car2Go ini bisa menempuh jarak 80 km per jam. Hanya untuk kepentingan di dalam kota. Kalau baterainya hampir habis, Anda bisa lihat handphone. Anda bisa tukar mobil di posisi yang paling dekat dengan Anda. Di dalam mobil itu ada layar yang berisi apa saja. Termasuk posisi mobil yang siap ditukar. Ada peta seperti Go-Jek itu.

Model persewaan ini dianggap baru di AS: tidak harus mengembalikan mobil di kantor persewaan. Juga tidak harus peduli dengan sisa bensin.

Ini menjadi jawaban bagi kebiasaan orang AS yang sewa mobil yang merepotkan: mengembalikan mobil ke tempat persewaan (meski boleh di kota mana saja) dan harus mengisi kembali bensinnya sampai penuh.

Kalau model Car2Go nanti berkembang, pilihan pun kian lengkap. Untuk keperluan perjalanan antarkota atau antar-negara bagian, sistem yang ada sekarang akan tetap jadi pilihan. Tapi, kalau keperluannya hanya di dalam kota, Go-Jek model San Diego ini bisa jadi pilihan.

Mobil listrik pelan-pelan kian menemukan model pasarnya. Tahun 2015 mobil listrik dipanaskan dengan edisi mewahnya Tesla. Tahun ini gaya Car2Go rasanya akan jadi model di mana-mana. Ini karena banyak negara mulai mengistimewakan mobil listrik. Misalnya, parkirnya gratis. Karena itu, Anda bisa meninggalkannya di mana saja.

Beijing yang polusinya kian membahayakan kelihatannya akan menempuh model lain lagi. Mungkin akan ada larangan pada hari tertentu atau jam tertentu bagi mobil biasa masuk kawasan tertentu di Beijing. Kecuali mobil listrik. Ini karena sudah kian banyak saja mobil listrik dijual di Tiongkok. 

Tahun lalu saja sudah mencapai 28.000 unit. Memang belum ada artinya dibanding penjualan mobil biasa yang mencapai 20 juta unit setahun. Tapi, angka itu kian memberi harapan.

Tiongkok memang yang paling ambisius dalam hal mobil listrik. Targetnya: penjualan mobil listrik nasionalnya bisa 10 juta unit tiap tahun di tahun 2030. Sampai saat ini Tiongkok belum mau mengizinkan mobil listrik Amerika seperti Tesla masuk ke negaranya. Tiongkok ingin menjadi raja mobil listrik di negaranya.

Saya memang kesusu dalam menulis naskah ini, tapi saya tidak akan ngebut saat mencoba Car2Go sebentar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar